Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Produk dengan Menggunakan WH Management System?

Proses bisnis industri skala besar seperti manufaktur dan penjualan terkait erat dengan pengelolaan gudang. Peran gudang adalah untuk menyimpan dan mengangkut stok barang, baik bahan baku maupun produk jadi setelah produksi.

Perusahaan harus mengelola persediaan secara optimal agar tidak mengganggu proses bisnis. Salah satu cara agar bisnis dapat mengelola persediaan dengan baik adalah dengan menerapkan sistem manajemen gudang.

Warehouse management system (WMS) adalah perangkat lunak berbasis cloud yang memudahkan perusahaan manufaktur, retail, dan distribusi untuk melacak aktivitas inventaris secara real-time. Ini termasuk proses penerimaan barang dalam mempersiapkan gudang untuk proses pengiriman. Sehingga proses arus barang di gudang menjadi lebih cepat dan murah.

Selain itu, kemungkinan penggunaan WMS bersifat fleksibel. Sistem manajemen gudang dapat terpisah atau terintegrasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP). Bahkan, fungsi WMS bisa ditambahkan atau dikostumisasi sesuai kebutuhan. Jadi pastikan terlebih dahulu bagaimana Anda ingin menggunakan WMS untuk bisnis Anda.

Manajemen gudang adalah bagian dari proses bisnis yang kompleks dan dapat memakan waktu dan mahal. Oleh karena itu, permasalahan dalam manajemen gudang menjadi tantangan tersendiri bagi para pengusaha.

Beberapa masalah umum di gudang adalah ketidaksesuaian persediaan di gudang, kesalahan registrasi atau manajemen yang tidak efisien dari sistem penyimpanan itu sendiri, dan masalah lainnya. Penting bagi perusahaan untuk mengatasi masalah ini dan menjaga performa. Untuk dapat mengambil tindakan proaktif jika terjadi masalah pada sistem penyimpanan, pengusaha harus mengetahui pergerakan barang di gudang.

Menjaga kualitas produk adalah jantung dari perusahaan. Menghadirkan kualitas produk yang baik dan konsisten mengarah pada kepuasan konsumen. Selain itu, kepercayaan konsumen terhadap produk menyebabkan repeat order.

Untuk menjaga kualitas produk, dealer membutuhkan upaya ekstra terutama dalam bidang kontrol kualitas. Proses QC dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Tentunya quality control manual membutuhkan banyak staf dan sistem shift untuk menghindari jam kerja yang berlebihan.

Baca Juga: 5 Fitur Penting Warehouse Management System yang Harus Ada, Apa Saja?

 

Bagaimana Menjaga Kualitas Produk Usaha Menurut Para Pengusaha

Produk atau layanan adalah inti dari bisnis. Tentu saja, bisnis tidak dapat berfungsi tanpa produk atau layanan. Tidak hanya itu, produk atau jasa ini juga memegang peranan penting dan dari waktu ke waktu berperan besar apakah sebuah bisnis dapat bertahan atau tidak.

Sebuah perusahaan dianggap berkelanjutan jika konsumen masih tertarik untuk terus menggunakan produk atau jasa tersebut. Konsumen yang terus menerus menggunakan produk atau jasa perusahaan disebut sebagai pelanggan tetap. Nah, untuk menciptakan loyalitas pelanggan, salah satu caranya adalah dengan menjaga kualitas dan konsistensi produk atau layanan dari perusahaan itu sendiri.

Disadari atau tidak, banyak perusahaan yang begitu terjebak dalam euforia perkembangan pesat sehingga mereka melupakan atau bahkan mengabaikan daya tahan dan kualitas produk atau layanan mereka.

Ketika perusahaan masih kecil dan jumlah pelanggan tidak terlalu banyak, kualitas produk atau layanan dijaga dalam kondisi sangat baik untuk menjamin kepuasan pelanggan. Penerapan sistem manajemen gudang memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi proses bisnis dan mengurangi kerugian manajemen gudang hingga 90%.

Mempertimbangkan dan menjaga kualitas produk adalah kunci terpenting yang dibutuhkan pengusaha untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang baik. Perusahaan yang menawarkan produk tanpa kualitas yang jelas akan kesulitan untuk berkembang karena tidak dapat menarik pelanggan untuk membeli.

Menjaga kualitas itu penting karena; Pertama, biaya dapat dikurangi. Misalnya, jika produk yang diproduksi bagus, maka produk yang sama tidak perlu dikerjakan ulang. Kedua, tentunya dapat mencegah kekecewaan konsumen akibat produk rusak misalnya. Tentu saja, ketika konsumen kecewa, hal itu merusak reputasi perusahaan. Lalu, Bagaimana cara pengusaha dalam menjaga kualitas produk usahanya? Berikut caranya.

Kontrol Kualitas Produk

Untuk menjaga kepuasan pelanggan, pengecer harus fokus pada kualitas produk yang baik dan konsisten. Kontrol kualitas produk menghasilkan produk yang baik dan konsisten. Karena sudah ada standar yang ditetapkan sebelum proses produksi massal dilakukan. Produk yang dipasarkan dengan cara ini memiliki kualitas yang sama dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Meningkatkan Efisiensi

Dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, maka proses produksi dapat menjadi efisien, terutama efisiensi energi, produksi dan waktu. Dengan adanya standar yang ada, efisiensi produksi dapat tercapai karena prosesnya konsisten, memiliki waktu yang terukur dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan produksi.

Menjaga Kepuasan Pelanggan

Produk berkualitas tinggi pasti akan diingat oleh konsumen. Dengan kontrol kualitas produk, tentunya dihasilkan produk yang baik dan konsisten. Sehingga tidak menutup kemungkinan konsumen yang puas dengan produk tertentu akan dengan mudah merekomendasikannya kepada orang disekitarnya.

Mengembangkan bisnis

Berkat produksi yang konsisten, efisien dan terstandarisasi, tentunya perusahaan mudah berkembang. Ke depan, perusahaan akan dapat meningkatkan penjualan, mengoptimalkan karyawan, dan meningkatkan sistem dan produk.

Mengecek Secara Rutin

Pastikan untuk selalu mengecek kondisi dan fungsi bearing secara berkala. Apakah aliran barang masuk dan keluar lancar tanpa penundaan? Bagaimana kelembaban dan kebersihan gudang? Lakukan pengecekan secara berkala untuk memantau perubahan dan melakukan koreksi sesuai kebutuhan. Hasil pemeriksaan menunjukkan aspek mana yang perlu diperbaiki.

Pelatihan Pekerja

Pastikan Anda memberikan pelatihan kepada pekerja gudang sehingga mereka dapat menemukan masalah sederhana terkait operasional gudang dan mengatasinya secepat mungkin. Staf terlatih diharapkan untuk memberikan perawatan yang tepat pada waktu yang tepat.

Penataan Barang Gudang

Penataan barang di gudang berdampak signifikan terhadap efisiensi operasional. Pastikan Anda dapat memenuhi pesanan dan menemukan lokasi produk dengan mudah agar operasi penjualan tetap berjalan lancar. Atur juga jenis produk dengan tata letak yang disarankan. Pada hari libur, produk yang paling diinginkan dapat ditempatkan lebih dekat dengan area bongkar muat.

Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan memainkan peran penting dalam manajemen gudang. Tanpa sistem pelacakan inventaris waktu nyata yang tepat, sulit untuk mengetahui produk apa yang Anda miliki dan apa yang Anda butuhkan. Kelola stok Anda dengan cara terbaik untuk menghindari kelebihan stok. Ingat bahwa under-plugging atau over-plugging dapat mengakibatkan kerugian. Barang yang terlalu lama disimpan di gudang juga memiliki kemungkinan besar untuk menjadi usang dan rusak.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Warehouse Management System yaitu dapat menerapkan Quality Control Checking dengan bantuan IoT dan juga ERP.  Salah satu metode yang diterapkan pada Warehouse Management System dalah FIFO (First In First Out).

Metode ini membantu menekan angka stok karena dari proses Inbound, Inventory hingga Outbound produk memiliki jejak rekam secara digital dan dapat dipantau dengan mudah melalui ERP yang sudah ada.

Apakah Sobat Shipper masih melakukan pengecekan dan pengelolaan barang di gudang secara manual? Shipper dapat membantu Sobat Shipper menjaga dan mengontrol kualitas produk di gudang dengan sistem yang terintegrasi secara otomatis.

Shipper dapat memaksimalkan sistem inventaris Sobat Shipper. Susun barang berdasarkan jenisnya agar barang dapat lebih cepat dikeluarkan dari gudang. Ini pasti akan meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Sedang Cari Gudang Logistik? Begini Tips Memilihnya yang Tepat

Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)

Warehouse adalah sistem penyimpanan atau logistik yang digunakan perusahaan untuk menyimpan dan mengirimkan barang. Perbedaan dengan gudang biasa adalah warehouse merupakan sistem di dalam gudang yang memberikan informasi tentang ketersediaan atau stok barang, status barang tersebut dan status pengiriman barang.

Sistem ini memainkan peran penting dalam Supply Chain Management (SCM), yaitu. sistem rantai pasokan yang terkini dan hanya dapat diakses oleh karyawan tertentu sesuai dengan peraturan. Beberapa operasi penting yang terjadi dalam sistem penyimpanan, seperti penerimaan barang, pembongkaran atau pengiriman barang.

Apa itu WMS?

Warehouse Management System Adalah suatu sistem yang dibuat untuk memudahkan kegiatan pengelolaan gudang. Nantinya, sistem ini dapat digunakan sebagai penggerak proses supply chain. Tentunya jika sistem ini diimplementasikan dapat membantu perusahaan meminimalisir risiko yang terjadi seperti human error dan juga meningkatkan efisiensi kerja serta meningkatkan produktivitas.

Warehouse berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan dan produk produksi. Setelah itu disimpan selama waktu tertentu, lalu didistribusikan ke lokasi sesuai dengan jumlah permintaan. Saat ini WMS sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti barcode scanner, email, dan lain-lain.Tujuan utama dari sistem gudang WMS adalah untuk mengontrol berbagai proses yang berlangsung seperti , shipping, penerimaan, penempatan atau penyimpanan. Warehouse Management System juga bertujuan untuk melacak pergerakan, merekam atau mengambil kembali.

Fungsi Warehouse Management System

Warehouse management system memiliki beberapa fungsi yang perlu Anda perhatikan. Fungsi yang pertama adalah WMS ini merespon permintaan pelanggan. memastikan persediaan di gudang cukup dan dapat memenuhi semua kebutuhan. Permintaan mendadak dan jumlah besar dapat dilakukan dengan inventaris simultan dari beberapa gudang. Kombinasi bantalan ini juga digunakan untuk pengiriman drop dan stok cross docking. Fungsi berikut digunakan untuk menentukan lokasi dan status inventaris secara otomatis. Sistem ini juga memeriksa produk yang disimpan berdasarkan dimensi, bentuk, dan juga lokasi penyimpanan, yang meningkatkan manajemen inventaris.

Fungsi selanjutnya adalah untuk menentukan stok dan juga melakukan reorder tepat waktu. Salah satu kesulitan manajemen persediaan adalah pemesanan ulang karena persediaan tersedia di lokasi yang berbeda. Sistem manajemen persediaan ini harus dapat mengontrol jumlah stok, sehingga pengelola dapat menghubungi pemasok secara langsung jika barang tersebut hilang. Masalah umum lainnya adalah barang yang dibutuhkan di satu gudang mungkin tidak dibutuhkan di gudang lain. Dalam situasi ini, sistem manajemen gudang harus memastikan bahwa barang yang ditolak di satu gudang dapat dipindahkan ke gudang lain berdasarkan kriteria seperti tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, dll.

Baca Juga: Cara Menerapkan Warehouse Management System untuk Pengelolaan Barang

Apa Itu Supply Chain Management?

Supply Chain Management adalah bagian yang sangat penting dalam menjalankan bisnis karena berhubungan langsung dengan daya saing perusahaan. Selama dua dekade terakhir, semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya SCM, sehingga banyak yang menggunakannya.

Supply Chain Management (SCM) mengatur aliran barang dan jasa dari produk mentah ke konsumen. Selain itu, sistem tersebut memiliki dua gagasan inti. SCM sendiri merupakan pengelolaan dan pengendalian rantai pasok, mulai dari bahan baku atau barang, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, inspeksi dari grosir ke konsumen.

Pertama, setiap produk sampai ke konsumen merupakan input kumulatif perusahaan. Kedua, supply chain sudah ada sejak lama, sehingga perusahaan dapat memperhatikan apa yang terjadi di lokasi perusahaan.

Rantai pasokan adalah jaringan fisik di mana semua perusahaan terlibat dalam penyediaan bahan baku, produksi barang, dan pengirimannya ke pengguna akhir atau konsumen. Dalam supply chain management sendiri menjadi alat, metode atau manajemen perusahaan.

Ada beberapa proses manajemen rantai pasokan yang harus dilalui, proses pertama adalah aliran material. Aliran material ini meliputi transfer produk mentah dari pemasok ke konsumen dan dari konsumen ke produk yang dikembalikan, layanan, daur ulang dan juga pembuangan.

Proses selanjutnya adalah alur informasi, dimana alur ini meliputi prediksi tentang permintaan konsumen, informasi pergerakan barang dan juga update tentang status barang apakah sudah dikirim atau belum.

Yang terakhir menyangkut arus keuangan. Alur ini meliputi pembayaran, alur kredit, dan jadwal pembayaran hingga properti disetujui. Aliran informasi yang tepat ini dapat dengan mudah diubah antara koneksi dan pergerakan barang yang efektif dan efisien. SCM melibatkan beberapa aktor dalam rantai pasokan yaitu pemasok, produsen, distributor, toko ritel dan pelanggan, manufaktur, tenggat waktu, dll.

SCM yang baik menggunakan dua strategi. Yang pertama adalah membangun hubungan dengan pemasok. Sangat penting untuk membangun kemitraan yang baik dengan para pemasok ini agar berhasil dalam rantai pasokan. Perusahaan yang baik akan membatasi jumlah pemasok dan hanya mengundang pemasok yang berminat.

Strategi utamanya adalah meningkatkan daya tanggap pelanggan agar tetap kompetitif dan kemudian fokus pada rantai pasokan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan layanan pelanggan adalah dengan meningkatkan tingkat pengiriman produk yang lebih cepat. Dalam hal ini, pelanggan puas dengan ketepatan waktu.

Fungsi Supply Chain Management

Ada beberapa fungsi SCM yang harus diperhatikan. Fungsi yang pertama adalah physical SCM, dimana tugas dari SCM ini adalah mengubah raw material menjadi produk jadi yang dapat dikirimkan ke pengguna atau konsumen akhir.

Fungsi utama dari supply chain management ini berkaitan dengan berbagai biaya fisik berupa biaya material, penyimpanan, biaya produk khusus, biaya transportasi, dll. Fungsi selanjutnya adalah SCM sebagai perantara ke pasar dan memastikan rantai pasokan telah terkirim.

Fungsi terakhir mengacu pada biaya riset pasar, desain produk dan berbagai biaya yang mungkin timbul ketika produk yang disampaikan oleh rantai pasokan tidak memenuhi keinginan konsumen.

Perbedaan Warehouse dan Supply Chain Management

Banyak yang tidak mengetahui perbedaan antara SCM dan WMS. WMS adalah bagian dari SCM atau Supply Chain Management. SCM memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan WMS, yang tercermin dari cara kerja kedua sistem tersebut. SCM berfokus pada pemasok, produsen, dan pengecer, sedangkan WMS berfokus pada logistik gudang, penyimpanan, pergudangan, dan pergerakan barang.

Sistem manajemen gudang ini adalah kunci keberhasilan manajemen rantai pasokan, proses gudang yang rumit akan memperumit supply chain, sehingga penggunaan perangkat lunak WMS sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran operasi gudang sehingga SCM juga berjalan dengan lancar.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan WMS dan SCM yang dapat Anda pahami sebagai salah satu pengetahuan untuk pergudangan perusahaan Anda. Dengan sistem manajemen gudang yang tepat dan strategi SCM yang baik, bisnis Anda akan semakin lancar.Jika Sobat Shipper memerlukan alat manajemen inventaris yang baik dan layak, hubungi Shipper. Shipper dapat membantu Sobat Shipper mengurus inventaris, pengemasan, dan pengiriman dengan harga yang terjangkau. Pengirim dapat menawarkan layanan pergudangan secara online dengan biaya rendah.

Baca Juga: Alasan Kenapa Kamu Harus Pilih Warehouse

3 Fungsi WMS (Warehouse Management System) yang Perlu Diketahui Bisnis Owner

Warehouse management system adalah sebuah platform yang memiliki fungsi untuk mempermudah pengelolaan barang yang terdapat di dalam gudang sebuah perusahaan. Istilah warehouse management system ini biasanya disingkat menjadi WMS.

Dalam proses WMS ini melibatkan kehadiran sebuah teknologi yang berperan dalam mengatur barang di dalam gudang sehingga menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien. Fungsi warehouse management system adalah sebagai pengambil peran utama dalam supply chain dan mengontrol serta memantau berbagai proses yang terjadi selama masa penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman.

Fitur Wajib Warehouse Management System yang Perlu Anda Ketahui

Apakah Anda ingin mencoba menggunakan WMS? Sebagai seorang bisnis owner, Anda perlu mengetahui beberapa fitur wajib yang perlu ada pada WMS. Simak penjelasannya di bawah ini:

Barcode Enabled

Keberadaan sistem barcode sangat dibutuhkan dalam sistem gudang WMS. Barcode berguna untuk meminimalisir terjadinya permasalahan terkait stok barang. Barcode berhubungan dengan setiap proses yang terjadi di gudang, mulai dari proses pengambilan barang, sampai pengemasan barang. Selain itu sistem barcode juga berguna untuk keperluan inventory barang seperti pencatatan stok barang.

Fitur Racking dan Multi Location

Fitur kedua yang perlu dipertimbangkan oleh seorang bisnis owner dalam penggunaan WMS adalah fitur tata letak gudang atau racking dan multi location. Fitur ini dapat membantu Anda membuat denah rak secara visual supaya lebih mudah untuk mengidentifikasi barang. Selain itu Anda juga bisa membuat denah lokasi multi gudang sehingga membuat proses penerimaan dan transfer barang lebih mudah.

Pelacakan Keluar Masuk Barang

Fitur ketiga dan yang utama dalam WMS yang perlu Anda pertimbangkan adalah keakuratan pelacaran keluar masuk barang. Fitur ini bertujuan supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan barang di dalam gudang. Fitur ini akan memudahkan Anda mengelola stok barang di dalam gudang.

Fungsi Warehouse Management System

Anda bisa mendapatkan beberapa fungsi dari WMS jika menggunakannya dalam operasional bisnis Anda sehari-hari, yaitu:

PutawayPickingPacking dan Shipping

Kegiatan yang paling penting dalam WMS adalah alur ketika barang baru sampai dari supplier sampai terjadi pemesanan. Istilah yang sering digunakan dalam alur ini adalah putawaypickingpacking, dan shipping.

  • Putaway merupakan proses penempatan barang di gudang, biasanya barang akan disusun dalam rak-rak tertentu.
  • Picking merupakan proses pengambilan barang di gudang, barang akan diambil ketika ada orderan yang masuk ataupun proses transfer.
  • Packing merupakan proses pengemasan barang, proses pengemasan dilakukan setelah proses picking dilakukan.
  • Shipping merupakan proses pengiriman barang ketika barang sudah siap dikirim ke pelanggan.

Dengan bantuan teknologi WMS, semua proses dapat dilakukan dengan mudah.

Pembuatan Layout Gudang

Kegunaan gudang adalah sebagai tempat untuk menyimpan stok barang. Semakin banyak stok barang, semakin besar pula gudang yang diperlukan untuk memenuhi seluruh kapasitas pesanan. Gudang yang sangat besar akan membuat karyawan bisa melakukan kesalahan saat akan menempatkan atau mencari barang yang tepat.

Oleh karena itu dengan WMS, Anda bisa membuat layout gudang dalam tampilan visual yang dapat diakses dengan mudah. Dengan begitu karyawan dapat bekerja dengan optimal dan mudah mencari barang dengan tepat.

Pelacakan Stok Lebih Akurat

Salah satu tujuan dan fungsi dari penggunaan WMS adalah supaya pelacakan stok yang terdapat di dalam gudang ketika keluar masuk barang menjadi lebih akurat dan dapat terlihat dengan jelas. WMS paling tepat digunakan untuk metode FEFO (First Expired First Out).

WMS akan membuat barang yang memiliki masa kedaluwarsa lebih cepat akan terjual lebih dulu. Dengan begitu bisnis owner bisa meminimalisir kerugian.

Baca Juga: Bagaimana Cara Manajemen Gudang dengan Sistem FEFO? Simak Penjelasannya

 

Jenis-Jenis Gudang dan Fungsinya

Gudang memiliki beberapa jenis dan fungsi yang berbeda. Seperti yang Anda ketahui secara umum, fungsi gudang adalah sebagai tempat untuk menyimpan berbagai macam barang. Namun, ada fungsi gudang lain yang perlu Anda ketahui berdasarkan jenisnya:

Gudang Penyimpanan Bahan Baku

Jenis gudang yang pertama adalah gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku produksi. Contoh bahan baku yang disimpan di dalam gudang adalah plastik, pasir, beton, logam, kakao, dan bahan baku lainnya.

Gudang penyimpanan bahan baku biasanya terletak dekat dengan proses pengolahan bahan baku tersebut. Pada umumnya jenis warehouse ini disesuaikan dengan bahan baku yang ditampung. Sehingga bentuk bangunannya juga ikut menyesuaikan dengan bahan baku yang ditampungnya.

Gudang Penyimpanan Barang

Selanjutnya adalah gudang penyimpanan barang atau bahan setengah jadi yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai tempat produk yang masih akan melalui proses manufaktur. Biasanya barang setengah jadi tersebut masih harus menunggu tahap produksi selanjutnya hingga perlu disimpan terlebih dulu.

Gudang Penyimpanan Hasil Produksi

Manfaat gudang untuk jenis gudang ini adalah untuk menyimpan barang jadi yang siap dijual atau didistribusikan ke pelanggan.

Gudang Pusat Konsolidasi dan Transit

Jenis manajemen gudang dan fungsinya yang satu ini digunakan untuk menerima produk dari berbagai distributor, sebelum akhirnya dilakukan proses penggabungan atau konsolidasi barang untuk dikirim ke konsumen.

Gudang Pusat Transhipment

Gudang ini merupakan sebuah gudang yang dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan barang dalam jumlah yang banyak. Produk yang disimpan tersebut nantinya akan dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang kemudian dikirim ke tujuan.

Gudang Cross Docking

Gudang cross docking pada umumnya digukana oleh jasa ekspedisi sebagai tempat pemindahan barang dari satu truk ke truk lain. Jenis gudang satu ini terbilang gudang yang murah karena hanya digunakan dalam jangka waktu yang singkat.

Gudang Pusat Sortir

Warehouse pusat sortir ini bisanya digunakan oleh perusahaan dengan jenis pengiriman surat dan parcel. Barang akan dikumpulkan menjadi satu dan kemudian akan disortir berdasarkan zona atau kode pos tujuan dan kemudian dikirimkan.

Gudang Fulfilment

Gudang atau warehouse fulfilment dirancang secara khusus untuk menangani pesanan kecil namun berjumlah sangat banyak. Gudang ini digunakan dalam proses reverse logistic sekaligus untuk menampung barang retur atau barang yang dikembalikan.

Gudang untuk Kepentingan Publik

Fungsi warehouse yang terakhir adalah digunakan untuk kepentingan publik. Warehouse ini dikelola oleh negara dan memang dibangun untuk menyimpan barang yang berguna untuk publik. Contoh warehouse ini adalah gudang bulog.

Itulah penjelasan mengenai fungsi Warehouse Management System yang perlu diketahui oleh Sobat Shipper sebagai bisnis owner, dan penjelasan lain mengenai jenis-jenis warehouse yang bisa Anda pahami. Jika Sobat Shipper membutuhkan sarana pengelolaan manajemen warehouse yang baik dan tepat, bisa menghubungi Shipper.

Shipper merupakan sebuah perusahaan yang dapat membantu Anda mengelola sistem manajemen warehouse Anda. Shipper akan membantu Sobat Shipper mengurus stok, pengemasan, hingga pengiriman dengan harga terjangkau. Shipper juga akan memberikan pelayanan gudang yang berteknologi online dengan biaya murah. Percayakan pengelolaan sistem warehouse manajemen Anda kepada Shipper!

Baca Juga: Cara Menerapkan Warehouse Management System untuk Pengelolaan Barang

5 Strategi Manajemen Gudang Agar Bisnis Lebih Efektif dan Produktif

Setiap kegiatan bisnis pastinya membutuhkan strategi tertentu untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal strategi manajemen gudang ini. Dengan manajemen gudang yang baik, bisnis yang dijalani Sobat Shipper akan berjalan dengan lebih efektif dan produktif.

Apa itu Gudang? Gudang adalah tempat yang berfungsi untuk mengatur penyimpanan barang, dan perannya akan jauh lebih maksimal jika menerapkan strategi manajemen gudang. Ada banyak manfaat apabila pengelolaan gudang dapat dijalankan dengan baik.

Seperti yang Sobat Shipper tahu, gudang tidak hanya dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang. Dari segi bisnis, gudang difungsikan juga sebagai tempat produksi, pengemasan, quality control hingga perawatan produk. Karena itulah, dibutuhkan strategi manajemen gudang yang baik agar semua kegiatan tersebut berlangsung dengan lancar.

Strategi Manajemen Gudang Agar Bisnis Lebih Efektif dan Produktif

Lantai, bagaimana strategi manajemen gudang yang baik? Berikut ini tips bisnis berupa strategi gudang yang dapat dilakukan agar proses distribusi logistik berjalan dengan lancar.

Menyusun Data Secara Akurat

Strategi pertama yang bisa Sobat Shipper lakukan adalah menyusun data secara akurat. Hal ini dilakukan agar dapat menjadi patokan dalam usaha Anda. Di antara data tersebut dapat berupa jumlah stok barang, data pembelian dan juga penjualan.

Pastikan Sobat Shipper menyusunnya secara tepat dan real time. Sebab data ini juga nantinya akan dijadikan sebagai penentu forecast penjualan. Bahkan dapat digunakan untuk menyusun rencana pemasaran dan target selanjutnya.

Forecast Penyediaan Stok Barang

Selanjutnya yakni membuat forecast penyediaan stok barang. Tentunya Sobat Shipper akan kerepotan jika memiliki ribuan barang yang berada di gudang. Karena itulah, sangat penting membuat forecast persediaan stok ini.

Menyusun forecast harus dilakukan secara cermat, karena jika terjadi kesalahan tentunya akan menjadikan kinerja manajemen pergudangan terganggu. Bahkan memiliki risiko kehilangan baik dalam jumlah besar maupun kecil.

Melakukan Pengecekan Ulang

Strategi berikutnya yaitu rutin melakukan pengecekan. Hal ini akan memudahkan Sobat Shipper untuk memeriksa secara langsung ketersediaan stok barang. Tak hanya itu, pengecekan juga dilakukan untuk melihat apakah kualitas barang masih layak atau tidak.

Jika terjadi kerusakan pada barang seperti cacat produksi atau kesalahan lainnya, Anda bisa dengan cepat menangani hal tersebut.

Mengatur Lokasi Gudang

Proses pergudangan akan jauh lebih mudah jika Sobat Shipper dapat mengatur lokasi gudang. Hal ini tentunya akan memaksimalkan proses keluar dan masuknya barang. Karena itulah, strategi ini juga penting untuk dilakukan.

Selain itu, mengatur tata letak penyimpanan barang juga perlu menjadi perhatian. Seperti yang Sobat Shipper ketahui, setiap barang memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Agar tidak terjadi kerusakan atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, ada baiknya melakukan tata letak penyimpanan ini.

Memisahkan Stok Barang

Strategi terakhir yang dapat Sobat Shipper lakukan adalah memisahkan stok barang. Terutama memisahkan antara barang baru dan lama. Pastikan Anda menyediakan ruang untuk barang yang baru masuk.

Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu data stok barang lama yang telah diinput lebih dulu sehingga nantinya akan merepotkan Anda saat melakukan pengecekan ulang.

Baca Juga: Proses Warehouse Management System (WMS) Apa Saja? Cek di Sini!

 

Manfaat Strategi Manajemen Gudang

Manfaat penerapan strategi manajemen gudang ini telah disinggung di atas. Selain itu, terdapat beberapa nilai positif lainnya yang dapat dirasakan ketika penerapan strategi tersebut dilaksanakan sebaik mungkin. Di antaranya bisa Sobat Shipper simak di bawah ini.

  • Dapat menjaga kualitas dan kuantitas logistik. Manfaat ini dapat diperoleh ketika manajemen gudang dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dampaknya tentu saja akan meningkatkan kualitas dan kuantitas logistik serta peralatan.
  • Keamanan dan keberadaan barang terjaga dengan baik. Hal ini pastinya merupakan dampak lain dari penerapan strategi manajemen gudang yang dilakukan secara optimal. Keamanan dan keberadaan barang selama proses distribusi dapat terjaga dengan baik serta terhindar dari berbagai kerusakan.
  • Peningkatan pelayanan. Setiap strategi bisnis yang dijalankan dengan maksimal pastinya akan berdampak pada peningkatan pelayanan. Termasuk penerapan strategi mengelola pergudangan yang dapat meningkatkan pelayanan distribusi logistik.
  • Memiliki data yang lengkap. Proses pemasukan data menjadi salah satu strategi yang penting untuk dilakukan. Dengan begitu, seluruh informasi terkait berbagai barang yang masuk dan keluar dari gudang dapat dilacak dengan baik. Selain itu, dengan memiliki data yang lengkap, laporan akhir juga bisa disusun secara sempurna dan akurat.

Sistem administrasi yang tertib. Manfaat terakhir tentu saja berdampak pada sistem administrasi yang tertib dan rapi. Hal ini akan berguna jika terjadi kemungkinan terjadinya penyelewengan terkait proses transaksi.

Alasan Mengapa Strategi Manajemen Gudang Penting Dilakukan

Strategi manajemen gudang ini tentunya sangatlah penting, terutama bagi pelaku bisnis maupun perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa strategi manajemen gudang harus dijalani dengan baik.

Dapat mengurangi biaya transportasi dan produksi

Alasan pertama pentingnya penerapan strategi gudang yakni karena dapat mengurangi biaya transportasi dan produksi. Gudang memang selalu dikaitkan dengan proses penyediaan barang sehingga menimbulkan banyak tambahan biaya distribusi. Akan tetapi, jika strategi pergudangan dapat diterapkan dengan baik, hal tersebut justru akan menghemat pengeluaran.

Dapat melakukan koordinasi permintaan dan penawaran

Alasan selanjutnya yakni dapat melakukan koordinasi dan penawaran. Dengan menyusun strategi yang tepat, proses ini dapat berlangsung lancar. Seperti yang Sobat Shipper tahu, jumlah permintaan tidak selalu bisa diproyeksikan secara akurat. Sedangkan produksi harus tetap berjalan sesuai target output tertentu.

Pertimbangan produksi barang

Strategi gudang dapat membuat klasifikasi dan karakteristik tertentu terhadap proses produksi barang. Karena itulah, manajemen gudang dapat menekan biaya produksi serta melengkapinya hingga proses akhir produksi barang.

Dapat menjadi pertimbangan pemasaran

Penerapan strategi gudang juga dapat menghasilkan pertimbangan pemasaran. Hal ini disesuaikan dengan jenis barang, pengelompokan serta karakteristik barang tertentu yang harus selalu tersedia di pasaran. Pasokan barang harus tetap ada menyesuaikan kebutuhan permintaan pasar.

Demikian ulasan singkat mengenai strategi manajemen gudang agar bisnis lebih efektif dan produktif. Penerapan strategi ini sejalan dengan strategi bisnis, harus dilakukan secara optimal sehingga dapat meningkatkan kemajuan dan kepercayaan konsumen terhadap pelaku bisnis. Dengan begitu, seluruh proses dan alur kerja distribusi logistik akan berjalan secara maksimal.

Untuk memudahkan dalam menerapkan strategi ini, Shipper dapat membantu Sobat Shipper untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mengembangkan bisnis Anda dengan berbagai solusi dan teknologi logistik terkini. Shipper memberikan solusi menyeluruh dalam satu platform. Mulai dari pengiriman, pergudangan, hingga manajemen pergudangan. Semua layanan ini dapat Anda manfaatkan untuk kemudahan operasional dan bisnis Anda sehingga dapat berkembang lebih pesat.

Nikmati layanan manajemen gudang berteknologi online dengan biaya murah dan terjangkau. Shipper akan membantu Anda mengurus stok, pengemasan, hingga pengiriman dengan harga terjangkau. Sistem manajemen gudang oleh Shipper akan membantu Sobat Shipper mentransformasi gudang menjadi fasilitas berkinerja tinggi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Tips Memilih Aplikasi Sewa Gudang

Strategi Menggunakan Collaborative Warehouse Untuk Mengefektifkan Budget Operasional Anda

Sistem manajemen persediaan digunakan untuk pengendalian operasional gudang dan sering disebut sebagai sistem manajemen gudang. Pengendalian persediaan bertujuan untuk menekan biaya penyimpanan, memberikan informasi yang akurat mengenai persediaan barang di gudang dan memindahkan barang keluar masuk gudang secara efisien dan efektif.

Tujuan sistem manajemen gudang adalah untuk pengurangan persediaan, meningkatkan optimisation budget perusahaan, menjamin perlindungan aset perusahaan, memaksimalkan penggunaan sumber daya, penyimpanan dan peralatan penyimpanan.

Persyaratan untuk menerapkan sistem gudang tersebut meliputi lokasi yang fleksibel, penggunaan dokumen dalam informasi gudang, dan bangunan yang terintegrasi langsung dengan informasi di gudang. Tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk menyediakan prosedur yang menangani permintaan dan kinerja dalam model fasilitas untuk mengelola gudang, persediaan, dan barang keluar.

Manajemen gudang mencakup proses perekrutan, sumber daya, produk, pengaturan, dan fungsi pendukung lainnya. Dengan bantuan manajemen gudang yang baik, produk dapat diterima, disimpan, dan dikirim dalam kondisi dan jumlah yang tepat serta dalam waktu sesingkat mungkin. Manajemen gudang yang baik juga meningkatkan kapasitas penyimpanan berkat pengaturan tata letak gudang yang optimal.

Dengan collaborative warehouse, pelanggan dapat memanfaatkan kapasitas dan sumber daya yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional di seluruh rantai pasokan, meningkatkan skala ekonomi dan optimisasi budget, menguntungkan toko fisik, jaringan lokal, dan pelanggan online.

Bekerja sama dengan pelanggan kami untuk menemukan cara inovatif untuk kelola gudang, menggunakan sumber daya gudang bersama untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat layanan. Gudang dan karyawan sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan model operasional.

Pelanggan mendapatkan keuntungan dari operasi pergudangan kolaboratif yang dapat ditingkatkan atau diturunkan berdasarkan kebutuhan musiman atau promosi. Mari kita lihat bagaimana permintaan konsumen mengarah pada collaborative warehouse.

Berbicara tentang kebiasaan membeli konsumen yang selalu berubah, hal tersebut berdampak besar pada industri penyimpanan. Bisnis memerlukan solusi penyimpanan yang lebih cerdas untuk memenuhi permintaan. Tekanan keuangan yang konstan saat ini mengakibatkan pelanggan yang menginginkan pengiriman cepat dan layanan yang baik berpengaruh pada biaya operasional yang berarti manajer gudang harus membuat keputusan sulit.

Mempertimbangkan kebutuhan konsumen dan pengiriman pada hari yang sama berarti bisnis harus memilih pusat distribusi dan regional yang lebih kecil. Peningkatan alokasi sumber daya dalam industri logistik membantu mencapai skala ekonomi, mendorong keberlanjutan, dan berdampak positif pada profitabilitas. Hal ini membawa tantangan tersendiri untuk mengidentifikasi efisiensi dan memaksimalkan nilai dalam proses sambil mempersulit kepemilikan dan pembagian aset.

Collaborative warehouse menawarkan ruang kolaborasi di gudang selama beberapa waktu, tetapi prosesnya didasarkan pada hubungan dengan penyedia layanan dan titik kontak, bukan keinginan untuk memaksimalkan potensi penyimpanan.

Menemukan ruang penyimpanan bersama kini lebih mudah dari sebelumnya. Sebuah platform online telah dikembangkan di mana Anda dapat mencari ruang penyimpanan yang tersedia dan mengatur transportasi ke gudang dan dari gudang, serta menambahkan layanan logistik pihak ketiga, semuanya di bawah satu perusahaan.

Platform online harus menawarkan solusi penyimpanan yang lengkap, permintaan berkelanjutan dalam pembelian di banyak industri, dari ritel hingga manufaktur, yang berarti rantai pasokan modern memerlukan ketangkasan.

Collaborative warehouse ini menawarkan akses yang cepat dan fleksibel ke jejak geografis yang berkembang, pilihan ruang yang sesuai dengan kebutuhan yang berbeda, akses ke teknologi terbaru dan yang paling penting, pengendalian biaya melalui optimisation budget, overhead fasilitas dan biaya operasional.

Sebagai pemilik perusahaan, memiliki gudang tentunya sangat penting untuk kelancaran proses produksi dan penjualan. Seperti yang Anda ketahui, gudang merupakan tempat penyimpanan berbagai produk logistik sebelum dijual atau didistribusikan. Namun tahukah Anda, jenis-jenis gudang berdasarkan fungsinya dan kepemilikannya?

Baca Juga: Perbedaan Jenis Gudang Berdasarkan Aktivitas

Jenis-jenis Gudang berdasarkan Kepemilikannya

Gudang Pribadi Atau Swasta

Dalam gudang jenis ini, para pedagang atau pemasok menjadi pemilik dari keseluruhan sistem. Jenis gudang ini biasanya digunakan untuk operasi distribusi independen dan karenanya berfungsi sebagai lokasi untuk proses penerimaan dan distribusi produk.

Contoh gudang pribadi atau private ini adalah perusahaan retail besar yang memiliki gudang utama untuk kebutuhan grosir.

Gudang publik atau umum

Seperti namanya, gudang jenis ini sebenarnya bisa disewa untuk pendistribusian produk dalam jangka waktu tertentu. Paling sering, penyimpanan publik atau umum digunakan untuk waktu yang singkat. Biasanya, pengguna penyimpanan jenis ini adalah perusahaan yang memiliki lebih banyak permintaan produk dari biasanya, yang membebani penyimpanan pribadi mereka. Oleh karena itu, menyewa gudang sementara dianggap sebagai pilihan terbaik.

Gudang Otomatis

Dilihat dari alat yang digunakan, gudang terbagi menjadi dua versi yaitu manual dan otomatis. Penyimpanan jenis ini memang lahir dari inovasi industri teknologi sedemikian rupa sehingga sistem operasi bekerja secara otomatis dengan alat-alat canggih.

Gudang Climate-Controlled

Gudang ini menangani produk dengan jenis tertentu. Oleh karena itu, gudang ini dilengkapi system pengaturan kelembaban udara dan suhu. Contonya, gudang bahan baku yang disimpan di dalam pendingin agar kualitasnya tetap baik.

Gudang Pusat Distribusi

Terakhir, ada gudang pusat distribusi, yang digunakan untuk penyimpanan produk menengah atau untuk area distribusi yang pendek. Contoh penggunaan ini adalah ketika produk berasal dari pengecer yang berbeda dan harus dikirim ke banyak pelanggan pada waktu yang bersamaan.

Jenis-jenis Gudang Berdasarkan Fungsinya

Penyimpanan Bahan Baku

Penyimpanan ini sebenarnya digunakan untuk menyimpan bahan mentah untuk produksi. Apa sebenarnya yang disimpan di gudang bahan baku? Ini termasuk plastik, pasir, beton, logam, kakao, dll.

Lokasi gudang bahan baku sendiri biasanya cukup dekat dengan tempat produksi. Menariknya, gudang jenis ini biasanya disesuaikan dengan jenis bahan baku yang akan disimpan, sehingga barang bisa disimpan di gudang dalam bentuk tangki, gedung atau bahkan ruang terbuka.

Penyimpanan Barang

Kemudian terdapat gudang penyimpanan barang atau produk setengah jadi yang digunakan sebagai tempat produk yang masih dalam proses pembuatan. Biasanya barang-barang tersebut harus menunggu langkah produksi selanjutnya dan karenanya harus disimpan terlebih dahulu.

Persediaan ini diperlukan untuk pelabelan, pembuatan kemasan khusus, pengemasan produk, perakitan komputer, dll.

Gudang Untuk Menyimpan Produk

Produk jadi yang siap dijual atau didistribusikan ke pelanggan biasanya disimpan di gudang produksi ini. Jika ingin menggunakannya, Anda bisa memilih antara penyimpanan pribadi atau sewa yang dibayar mingguan atau bulanan.

Konsolidasi Dan Gudang Pusat Transportasi

Jenis gudang dan fungsinya digunakan untuk menerima produk dari pengecer yang berbeda sebelum akhirnya dikonsolidasikan untuk pengiriman ke konsumen.

Gudang Pusat

Gudang pusat adalah gudang tempat penyimpanan barang-barang berukuran besar. Nantinya, produk tersebut dibagi menjadi beberapa bagian kecil, yang kemudian dikirim ke berbagai tujuan.

Penyimpanan Cross Docking

Umumnya, gudang transdock digunakan untuk memindahkan barang dari satu truk ke truk lainnya. Jika diperlukan sewa, gudang ini relatif murah karena hanya digunakan dalam waktu yang relatif singkat.

Pusat Penyortiran Gudang

Perusahaan yang mendistribusikan surat dan paket paling sering menggunakan jenis penyimpanan ini. Semua produk dikumpulkan dan kemudian diurutkan berdasarkan zona atau kode pos, yang kemudian dikirimkan berdasarkan wilayah.

Penyimpanan Fulfillment

Selain itu, terdapat gudang distribusi yang didesain khusus untuk pesanan kecil dan sangat banyak. Dapat dikatakan bahwa gudang digunakan untuk melakukan operasi pengembalian produk.

Penyimpanan Kepentingan Umum

Ingat, ternyata tidak semua inventory digunakan untuk menjual produk mandiri, karena ada gudang negara yang sengaja dibangun untuk kepentingan bersama.Jika Sobat Shipper membutuhkan jasa gudang online, Sobat Shipper dapat menggunakan Shipper sebagai solusinya. Sewa gudang murah mulai Rp 3.000/barang. Dilengkapi dengan aplikasi untuk memantau stok online. Shipper menjadi  solusi gudang murah berbasis online bersertifikat yang mencakup layanan packing sampai pengiriman.

Baca Juga: Gudang dan Warehouse Management System, Ketahui Perbedaannya di Sini