Perbedaan Jenis Gudang Berdasarkan Aktivitas

Gudang merupakan komponen penting dalam bisnis. Gudang menjadi tempat terjadinya rantai pasok dan melibatkan kegiatan dalam berbagai tahap: produksi, distribusi barang, dari penanganan bahan baku, sparepart, dan barang dalam proses hingga produk jadi. Gudang terbagi menjadi beberapa jenis dan tipe, salah satunya Manufacturing plant warehouse.

Manufacturing plant warehouse adalah gudang yang ada di pabrik. Transaksi di dalam gudang ini meliputi penerimaan dan penyimpanan material, pengambilan material, penyimpanan barang jadi ke gudang, transaksi internal gudang, dan pengiriman barang jadi ke central warehouse, dristibution warehouse, atau langsung ke konsumen. Manufacturing plant warehouse dapat dibagi-bagi lagi menjadi empat, yaitu gudang operasional, gudang perlengkapan, gudang pemberangkatan, dan gudang musiman. Namun hari ini Shipper hanya akan fokus pada perbedaan gudang operasional dan gudang perlengkapan.

1. Gudang Operasional

Gudang Operasional digunakan untuk menyimpan raw material dan sparepart yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi. Contohnya gudang bahan baku bakpao menyimpan tepung terigu, gula, selai, keju, cokelat, meses, pewarna makanan dan ragi.

2. Gudang Perlengkapan

Gudang perlengkapan merupakan gudang yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan yang akan digunakan untuk memperlancar produksi. Perlengkapan merupakan barang yang digunakan untuk proses produksi tapi tidak akan ditemui di finished goods (berang jadi) karena barang ini hanya berfungsi membantu proses produksi. Setelah proses produksi berakhir, barang ini akan dikembalikan ke gudang perlengkapan. Gudang perlengkapan biasanya berada dekat dengan line produksi. Contoh gudang perlengkapan adalah gudang insulating firebricks milik perusahaan semen.

3. Standar Operasional Prosedur Gudang

Agar aktivitas di kedua gudang ini bisa berjalan dengan lancar, dibutuhkan Standar Operasional Prosedur gudang yang tepat. SOP gudang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses operasional kerja di area gudang agar semua karyawan melakukan prosedur yang ter standarisasi dan bisa mencapai hasil kerja yang maksimal sesuai tujuan perusahaan. SOP juga berfungsi mencegah terjadinya tindakan-tindakan atau kesalahan-kesalahan kerja yang menyebabkan kerugian. Berikut contoh dasar SOP gudang yang bisa diterapkan.

1. Tujuan: Memverifikasi barang masuk atau keluar sesuai dengan pesanan pembelian atau pesan antar

2. Perlengkapan:

· Surat mengenai pesan antar

· Transportasi

· Troli

3. Siapa yang menjalankan: Karyawan yang di beri tugas dalam penerimaan dan pengiriman barang

4. Proses kerja:

A) Melakukan cek barang apa saja yang di terima, bisa di buat kolom untuk melakukan checklist

o Nama dan kuantitas barang sesuai surat pesanan

o Kesesuaian jenis dan kuantitas barang yang masuk

o Tidak ada kerusakan

o Tidak ada kebocoran

o Jangka kadaluarsa yang sesuai

o Kesesuaian kemasan seperti yang ada di persyaratan

B) Karyawan boleh menerima dan memasukkan barang sesuai surat order

C) Jika ada barang yang tidak bisa dipesan maka menghubungi Manajer logistik untuk mendapat persetujuan

Bila kamu memilih Shipper sebagai penyedia gudang, kamu tidak perlu repot membuat standar operasional gudang yang berbeda-beda untuk gudang operasional maupun gudang perlengkapan. Shipper sebagai salah satu agregator logistik dan warehouse di Indonesia sudah memiliki SOP yang berstandar tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnismu terhadap jasa pergudangan yang praktis, aman, dan nyaman. Kunjungi shipper.id/warehouse sekarang untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga : 5 Tips Sewa Gudang Berukuran Kecil