Skip to content
Memahami Konsep Supply Chain: Perbedaan Antara Upstream dan Downstream Supply Chain

Dengan membangun supply chain yang sangat efektif, hampir 80% bisnis dapat melampaui pertumbuhan pendapatan industri rata-rata. Sehingga, Supply Chain Management (SCM) berfokus pada memaksimalkan nilai pelanggan untuk keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Meskipun memisahkan tugas-tugas downstream dan upstream supply chain dapat membuat proses lebih transparan, SCM tetap sulit. Namun, manajer supply chain dapat memahami inefisiensi, mengurangi biaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dengan kelompokan ini.

Bagaimana Cara Kerja Upstream Supply Chain?

Aliran material yang disebut sebagai upstream supply chain, merupakan faktor kunci dalam percepatan proses produksi. Ini menggambarkan bagaimana material bergerak sebelum tahap produksi utama.

Untuk memproduksi cepat, proses ini melibatkan outsourcing biaya operasional dan bahan mentah seperti plastik, kayu, logam, dan produk khusus lainnya. Sistem supply global sangat bergantung pada bahan mentah, sehingga kelangkaannya dapat mempengaruhi stok dan pasar secara signifikan.

Supplier yang menemukan bahan mentah murah dapat memperoleh keunggulan kompetitif.

Dengan fokus pada upstream supply chain, kualitas produk dapat dikontrol, tingkat inventory dipantau, dan kepuasan pelanggan meningkat. Selain itu, kekurangan bahan baku dapat berkurang secara signifikan.

Downstream & Upstream Supply Chain, Apa Perbedaannya?

Upstream supply chain mengacu pada aktivitas supplier perusahaan, yang mengirimkan bahan mentah ke produsen. Di sisi lain, downstream supply chain mencakup distribusi produk kepada konsumen akhir setelah produksi.

Upstream supply chain disebut sebagai “penawaran”, sementara downstream supply chain disebut “permintaan”. Dengan demikian, SCM berusaha mencapai keseimbangan antara keduanya untuk menghindari kekurangan persediaan atau pemesanan berlebih.

Upstream Supply Chain

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, upstream supply chain melibatkan semua aktivitas yang berkaitan dengan supplier perusahaan. Karenanya, beberapa elemen umum dalam upstream supply chain adalah sebagai berikut:

  • Raw material suppliers or tier 3: Tingkat 3 mengacu pada supplier bahan mentah atau perlengkapan yang diperlukan dalam proses produksi produk tertentu. Ini merupakan tahap kritis dalam supply chain.
  • Supplier or tier 2: Tingkat 2 biasanya berperan sebagai supplier yang mendukung pasokan ke supplier utama atau subkontraktor dalam supply chain. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran proses produksi.
  • Contract supplier or tier: Sebagai supplier tingkat 1, mereka memiliki kontrak langsung dengan Anda untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan Anda. Ini merupakan hubungan yang sangat terikat dalam supply chain.

Upstream supply chain melibatkan pengelolaan tingkat inventory, kapasitas produksi, pengiriman yang terjadwal, serta syarat pembayaran. Di sini, fokusnya adalah pada pembelian dan distribusi produk di gudang, dengan perusahaan Anda sebagai pusatnya.

Downstream Supply Chain

Downstream supply chain terkait dengan aktivitas pendistribusian dan pengiriman produk kepada konsumen akhir. Berikut ini adalah elemen kunci dalam supply chain hilir:

  • Distributor: Sebagai distributor, mereka membantu Anda dalam pemasaran dan penjualan produk, serta memastikan produk sampai ke toko ritel dan pelanggan. Ini merupakan peran penting dalam menghubungkan produsen dengan konsumen akhir.
  • Retailer: Sebagai pengecer, mereka berperan dalam membantu Anda memasarkan produk dan menjualnya langsung kepada konsumen di pasar.
  • Consumer: Orang-orang ini adalah konsumen yang membeli produk Anda untuk keperluan penggunaan pribadi atau tujuan lainnya. Dengan demikian, mereka menjadi bagian penting dalam ekosistem bisnis Anda.

Downstream supply chain bertanggung jawab atas pesanan, perbaikan, layanan, dan pembayaran, mulai dari pengiriman hingga penjualan produk ke konsumen. Manajer supply chain harus mencapai keseimbangan antara demand dan supply chain agar berjalan lancar tanpa kekurangan atau kelebihan persediaan.

Perbedaan antara logistic upstream dan downstream mencakup aliran material dan informasi dalam supply chain. Upstream logistics berfokus pada pemasok bahan mentah dan operasional produksi, sementara downstream logistics menangani distribusi dan pengiriman produk ke konsumen akhir.

Ini mempengaruhi inventory, pengelolaan pesanan, dan kepuasan pelanggan. Dengan Shipper, perusahaan dapat merasakan manfaat integrasi dan efisiensi logistik yang terdepan.

Kami hadir untuk memberikan solusi yang fleksibel dan terkini, membantu semua bisnis, dari entrepreneur hingga perusahaan multinasional, untuk berkembang pesat. Kunjungi shipper.id dan percayakan operasional logistik Anda kepada kami dan fokuslah pada pertumbuhan bisnis Anda dengan lebih cepat.

Banner logistic

Shipper Indonesia

Shipper is Indonesia's leading digital logistics company. Specializing in end-to-end supply chain solutions for e-commerce businesses and enterprises, established in 2017, with the mission to democratize top-tier logistics across Indonesia. Shipper has rapidly become one of the nation's fastest-growing tech companies.

Our comprehensive services support thousands of customers in over 30 cities nationwide, with a robust infrastructure that includes the management of more than 200 warehouse spaces. Shipper is supported by a dedicated team of more than 1,000 workers and collaboratively aggregates with over 40 esteemed logistics partners.

As an industry expert in digital logistics, Shipper is committed to being a reliable partner in supply chain management, ensuring efficient, scalable, and innovative logistics solutions tailored to the needs of our diverse clientele.

Discover more from Shipper

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading

Kontak Sales