Dalam operasional suatu bisnis, mengelola stok barang atau produk amat penting untuk diperhatikan dan ditinjau dengan baik dan matang. Nah, peninjau yang diberikan terhadap stok management suatu produk ini bertujuan agar inventory barang dalam suatu bisnis, dapat di manage atau diatur secara optimal dan maksimal.
Tapi, apa yang dimaksud dengan inventory barang? Inventory barang adalah istilah yang dapat diartikan sebagai persediaan suatu barang, dimana istilah ini merujuk pada kegiatan mengelola stok barang yang dijalankan oleh pebisnis saat melakukan tata kelola layaknya inventory management, atau pengaturan persediaan stok barang itu sendiri.
Nah, untuk mewujudkan inventory management yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang perlu Sobat Shipper tinjau dan perhatikan. Dan pada artikel kali ini Sobat Shipper akan disajikan dengan berbagai kiat sederhana yang bisa diwujudkan dalam mengelola barang.
Meskipun sifatnya sederhana, dan dapat dikategorikan tidak terlalu kompleks untuk dilakukan, lima kiat penting ini akan sangat membantu Sobat Shipper dalam menjalankan operasional bisnis yang efektif dan matang, lho. Penasaran dengan beragam kiatnya? Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Melakukan Persiapan Terhadap Data Pemeriksaan
Menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, data merupakan akar utama yang memegang peranan penting dalam berlangsungnya pengelolaan terhadap inventory barang. Dengan diperolehnya data pemeriksaan ini, pebisnis nantinya bisa membuat atau mengambil keputusan mengenai tindakan yang akan dilakukan. Oleh karenanya, data yang didapat harus betul-betul dipastikan keakuratannya.
Maka dari itu, hendaknya ketika melakukan proses persiapan pendataan perlu dianalisis dan ditinjau agar memperoleh hasil yang akurat. Dan untuk mengoptimalkan pencatatan data ini Sobat Shipper dapat menggunakan inventory barang berbasis web yang pastinya akan sangat membantu.
Hal ini perlu diterapkan untuk membentuk pengetahuan mengenai data dari periode sebelumnya, kemudian memberlakukan penentuan terhadap target pemasaran, serta prediksi penjualan yang akan berlangsung pada periode ini.
Umumnya pelaku usaha, distributor atau produsen memberlakukan sistem pre-order, dimana nantinya data-data pesanan yang ada akan dibuat menjadi pokok utama untuk membentuk penentuan terhadap angka inventory barang.
Untuk mengembangkan bisnis yang tengah kamu jalankan, jangan lupa untuk menerapkan diskusi dan melakukan konsultasi mendalam, mengenai operasional bisnis dengan tim pemasaran yang telah kamu bentuk ya.
2. Membuat Prediksi Terhadap Inventory Barang
Usai melakukan persiapan terhadap data pemeriksaan, selanjutnya Sobat Shipper perlu memberlakukan prediksi terhadap inventory barang. Nah, prediksi yang dibuat terhadap inventory barang disini, dimaksudkan kepada prediksi terhadap total inventory barang yang nantinya diperlukan, dan inventory barang yang harus keluar di periode ini.
Hal ini seringkali disebut sebagai forecast. Dimana tahap ini terbilang cukup sulit untuk dilakukan, terlebih jika Sobat Shipper mempunyai produk dengan ragam yang berbeda-beda. Pemberlakuan prediksi ini cukup menjadi tantangan karena pada tahap ini, Sobat Shipper diharuskan untuk menentukan jumlah per item.
Lantas bagaimana cara menyiasatinya? Nah, untuk menyiasati pemberlakuan forecast ini Sobat Shipper perlu menyusun jadwal agar dapat memutuskan waktu yang tepat dikala melakukan pembelian. Yang mana pada akhirnya, hadirnya forecast ini, tetap saja akan membantu dalam pemberlakuan perhitungan terhadap budget inventory pada periode tertentu.
3. Memberlakukan Tindak Pengecekan Sebelum Melakukan Penyimpanan Terhadap Inventory Barang
Kiat berikutnya adalah melakukan tindak pengecekan sebelum melakukan penyimpanan terhadap inventory barang. Setelah selesai melakukan pendataan dan membuat prediksi terhadap inventory barang. Sobat Shipper dapat beralih untuk melakukan pengecekan inventory barang.
Diberlakukan sebelum pemberian kode penunjang dan lain sebagainya, pengecekan ini perlu diterapkan agar kamu dapat terus memberlakukan pengecekan inventory barang secara berkala, sebelum nantinya barang tersebut dimasukkan ke dalam rak.
Berperan penting dalam membantumu untuk membentuk pengetahuan, mengenai mana barang yang mengalami rusak atau cacat, mengalami kesalahan produksi, dan mana barang yang masih dalam kondisi baik.
Untuk stok produk yang mengalami rusak atau kecacatan, Sobat Shipper dapat mengkategorikannya dengan mengumpulkannya pada satu tempat terpisah, jangan sampai terlupa untuk menghadirkan sebuah tanda tertentu atau sebuah catatan kecil, mengenai keterangan tentang kondisi barang yang cacat.
Jadi, barang cacat itu pun tidak akan sampai ke tangan konsumen. Sehingga kamu tidak akan menerima komplain, karena selalu menyajikan produk dengan kualitas terbaik dan prima.
4. Pemberian Kode Pada Setiap Stok Produk dengan Baik dan Benar
Kiat berikutnya adalah memberikan kode pada setiap stok produk dengan baik dan benar. Nah, pemberian kode ini bukan tanpa alasan, melainkan adanya hal ini akan membantu Sobat Shipper dalam mengelola stok barang atau inventory management.
Misalnya saja ketika Sobat Shipper memperjualkan produk dengan beragam model, warna, dan motif. Tentu, tanpa adanya kode yang dapat membedakan antar barang, kamu akan kesulitan dalam melakukan tata kelola dan perniagaan bukan? Oleh karenanya, pemberian kode ini pun hadir sebagai kiat solusi yang akan membantu kinerja para pebisnis saat melakukan tata kelola.
Namun, meskipun terlihat sepele. Dalam proses pemberian kode terhadap produk. Kekeliruan ataupun kesalahan tak jarang terjadi, dan dialami saat inventory management berlangsung. Maka dari itu, diperlukan ketelitian dan kejelian tinggi untuk melakukan pemberian kode yang baik dan benar.
5. Melakukan Pengelompokan Terhadap Stok Produk Baru dan Lama
Kiat nomor lima alias kiat terakhir, adalah melakukan Pengelompokan terhadap stok produk baru maupun lama. Tentunya, pengelompokan yang dilakukan terhadap stok produk baru maupun lama, akan mempermudahmu dalam melakukan inventory management.
Karena, ketika stok produk lama maupun baru bersatu padu, maka kesulitan dalam inventory management pun akan kamu peroleh, dan berbagai masalah lain pun cenderung akan bermunculan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir hal tersebut pengelompokan alias pemisahan ini perlu untuk dilakukan.
Sobat Shipper dapat mengeluarkan stok lama dahulu untuk meminimalisir berbagai bentuk permasalah atau risiko yang berpeluang timbul. Tak hanya itu, kamu juga dapat menyediakan satu tempat tersendiri untuk stok produk baru.
Oke Sobat Shipper, itu dia lima kiat yang dapat kamu terapkan untuk mengelola stok barang secara efisien dan benar. Tentunya hadirnya lima kiat sederhana ini penting untuk kamu perhatikan dan terapkan, karena akan menghantarkan peranan besar terhadap operasional suatu bisnis.
Eits, tapi masih ada satu kiat lagi nih, yang juga tak kalah penting, dan dapat membantumu dalam mewujudkan inventory management yang optimal dan terstruktur. Ya, apalagi kalau bukan menggunakan inventory barang berbasis web. Nah, salah satu platform yang dapat kamu andalkan tersedia disini, lho.
Ya, apalagi kalau bukan Atoor. Menjadi platform omnichannel yang terpercaya. Atoor memiliki fitur yang dapat membantumu dalam memberlakukan tata kelola inventory barang secara baik dan matang. Tak hanya itu, Atoor yang telah terintegrasi dengan beragam saluran ini juga menyajikan berbagai fitur unggulan lainnya.
Yang pastinya, fitur-fitur tersebut tak kalah keren, dan dapat membantumu dalam menjalankan operasional bisnis pada berbagai aspek. Tunggu apalagi… Yuk, intip info selengkapnya mengenai Atoor di Shipper.id!