Supply Chain Management (SCM) adalah proses perencanaan, pemantauan, dan pengelolaan bahan dan layanan di seluruh supply chain untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sistem ini juga digunakan untuk mencapai tujuan bisnis, serta mengoptimalkan jaringan agar bisnis lebih efisien.
Dengan perkembangan teknologi baru dan praktik manajemen yang terus berkembang, pelanggan saat ini mengharapkan supply chain yang lebih tangkas, ramping, dan transparan, sementara industri SCM diperkirakan akan mencapai $19 miliar pada tahun 2028.
Tantangan dari gangguan ekonomi, politik, dan teknologi dapat menjadi peluang bagi perusahaan logistik kreatif untuk berhasil mengelola bisnisnya, sementara tren baru dalam SCM, seperti AI, blockchain, dan IoT, menawarkan manfaat besar.
Dengan memahami tren supply chain masa depan, dunia usaha dapat meningkatkan margin keuntungan dan kepuasan pelanggan. Artikel ini akan membahas tren terbesar dan memberikan ide adopsi.
1. Artificial Intelligence and Automation
Artificial Intelligence (AI) dan otomatisasi adalah alat berharga yang mempercepat supply chain Anda, membantu tetap kompetitif di ceruk pasar. Anda harus merampingkan supply chain karena pesaing juga melakukannya, sementara 97% memperkirakan AI berdampak pada pengembangan produk.
Anda dapat memanfaatkan AI dalam SCM, mulai dari meningkatkan jalur perakitan hingga mendukung teknologi digital twin. Pertimbangkan menggunakan AI untuk sumber daya yang cerdas, inventory management, rute logistik, dan pelacakan atau otomatisasi supply chain masa depan.
2. Increased Focus on Speed of NPI
Perusahaan menghadapi hambatan dalam pengenalan produk baru karena ketidakpastian ekonomi, inflasi, dan ketidakstabilan geopolitik, di mana 94% menghadapi hambatan tersebut. Meningkatnya permintaan NPI yang lebih cepat berarti perusahaan harus beralih ke supply chain yang berkinerja tinggi dan tangguh untuk mendukung inovasi.
Bermitra dengan supplier berteknologi AI memastikan supply chain yang kuat, mendukung pembuatan prototipe cepat, dan memungkinkan waktu pemasaran lebih cepat. Selain itu, kolaborasi awal antara tim pengadaan dan manajemen rantai pasokan memberikan wawasan berharga tentang pemilihan material dan identifikasi potensi masalah.
3. Teknologi Blockchain
Blockchain diharapkan menjadi tren teratas dalam Supply Chain Management karena menawarkan transparansi lebih besar dan waktu henti teknis minimal. Blockchain memungkinkan perusahaan mengumpulkan data dari berbagai sumber dalam ‘blok’ yang dirangkai, memberikan keuntungan dibandingkan database terpusat.
Sistem blockchain dapat melacak barang sepanjang proses, memantau suhu atau lokasi, dan menghindari barang palsu serta masalah ketertelusuran. Selain itu, blockchain mengoptimalkan operasi supply chain, memungkinkan transaksi keuangan cepat tanpa bank, dan menawarkan solusi rantai pasokan berbasis blockchain bagi bisnis.
4. The Internet of Things (IoT)
Selain memberikan lebih banyak pengawasan dalam operasional dan transportasi, IoT dapat meningkatkan gudang, manajemen gudang, dan pelacakan armada. IoT juga meningkatkan kontrol inventory serta pemeliharaan teknologi dan mekanis, memberikan efisiensi lebih dalam berbagai aspek bisnis.
Nilai IoT sangat signifikan, dengan 127 perangkat terhubung ke internet setiap detik menurut McKinsey Digital. Laporan kami menunjukkan bahwa 54% pengguna sudah mengadopsi IoT, dan 33% menerapkan IIoT dalam teknologi manufaktur digital.
Perangkat IoT berintegrasi dengan teknologi lain untuk mengoptimalkan proses bisnis, seperti menggunakan data sensor gudang untuk otomatisasi peramalan dan pelacakan aset.
5. Digitization
Dunia usaha dapat meningkatkan keuntungan mereka dengan menciptakan ekosistem manufaktur digital, yang terkait erat dengan e-SCM atau Electronic Supply Chain Management. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 60% responden sudah menggunakan, dan 31% sudah menerapkan, platform analisis dan visualisasi supply chain digital.
Beberapa manfaat utama dari digitalisasi supply chain Anda termasuk mengurangi gangguan, meningkatkan efisiensi, dan produktivitas dengan otomatisasi proses. Selain itu, meningkatkan manajemen inventaris dengan pelacakan real-time dan mengurangi risiko inventory berlebihan, serta mengoptimalkan pengeluaran.
Trend terkini dalam manajemen supply chain menyoroti pentingnya digitalisasi, penggunaan teknologi seperti AI dan IoT, serta integrasi blockchain untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam pengelolaan inventory dan distribusi.
Untuk menghadapi tantangan ini dengan percaya diri, Shipper menawarkan solusi e-fulfillment yang beragam dan fleksibel. Dengan layanan pengiriman yang andal dan armada yang terjangkau, Shipper siap membantu bisnis Anda mengoptimalkan operasi logistik, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan mendukung ekspansi bisnis.
Kunjungi shipper.id sekarang untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat fondasi bisnis Anda dalam era digital ini.












