Cara Mengelola Toko Online di Berbagai E-Commerce

Sobat Shipper harus menggunakan banyak platform untuk berhasil di dunia e-commerce. Ini memungkinkanmu menjangkau audiens yang lebih besar dan menjual lebih banyak produk. Memperoleh dan mempertahankan audiens yang begitu besar adalah upaya yang menantang.

Dan agar berhasil, Sobat Shipper harus mengikuti tips jualan online untuk bisnis e-commerce dalam hal mengelola marketplace. Pada akhirnya, alih-alih mengandalkan pendapatan Sobat Shipper dan merencanakan strategi pemasaran yang akan datang, kamu malah menghadapi masalah yang dapat membahayakan bisnis secara serius.

Mengambil pendekatan multi-saluran untuk bisnis online adalah salah satu pilihan paling cerdas yang dapat Sobat Shipper pilih untuk memastikan pertumbuhan, stabilitas, dan menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Lanjutkan membaca untuk mempelajari semua yang perlu Sobat Shipper ketahui tentang apa itu bisnis e-commerce multi-saluran dan cara memaksimalkan platform apa pun yang dipilih.

Apa itu Penjualan Multi-Saluran?

Teknik memasarkan produk dan membuatnya tersedia di berbagai platform penjualan dikenal sebagai penjualan multisaluran. Alih-alih berpegang pada satu platform, Sobat Shipper memperluas bisnis ke mana pun pelanggan target membeli. Corong penjualanmu akan lebih beragam karena ini.

Misalnya, selain menjual hasil kerajinan tangan di Etsy, Sobat Shipper juga dapat memasarkannya di Shopee, Tokopedia, Instagram, Pinterest, dan bahkan situs web pribadi sendiri.

Pelanggan memiliki banyak alternatif dalam hal pembelian online, dan mereka sering menggunakan lebih dari satu saluran. Sobat Shipper akan memiliki lebih sedikit pilihan untuk menjangkau mereka dan mengumpulkan penjualan untuk online shop-mu jika kamu hanya menggunakan satu platform.

Penjualan multisaluran memungkinkan Sobat Shipper menjangkau audiens yang lebih luas. E-commerce akan terus berkembang, dan kamu akan menghadapi lebih banyak kompetisi. Meningkatkan jejak ritel sekarang adalah tips jualan online laris bagi pemula untuk memposisikan merek agar sukses.

Saluran Penjualan yang Perlu Diketahui 

Memilih saluran yang benar adalah tugas yang sulit, tetapi penting untuk pendekatan multi-saluran yang sukses. Demografi pelanggan tertentu dan tahapan siklus hidup pembeli lebih cocok untuk saluran tertentu.

Masing-masing memiliki kebiasaan dan frasa sendiri yang harus Sobat Shipper ketahui. Mengetahui apa yang harus dikerjakan dapat membuat tugas ini tampak tidak terlalu menakutkan.

1. Media Sosial

Sudah lama sejak media sosial hanya digunakan untuk mengobrol dengan teman dan keluarga. Bisnis e-commerce telah menggunakannya untuk meningkatkan kesadaran produk, menarik pelanggan, dan membentuk koneksi dengan audiens target mereka.

Beberapa perusahaan, misalnya, memberikan produk mereka untuk menarik pelanggan potensial secara gratis. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk membangun kehadiran di berbagai platform media sosial yang sering dikunjungi audiens target.

Beberapa jaringan media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest, bahkan telah mengintegrasikan toko ritel di dalam platform mereka, memungkinkan pengguna untuk berbelanja barang-barang yang mereka sukai tanpa harus membuang waktu menjelajahi situs web merek tersebut.

2. Situs Web Sendiri

Jika serius tentang kesuksesan jangka panjang dan membangun bisnis e-commerce, Sobat Shipper harus membangun situs web sendiri untuk online shop-mu. Sobat Shipper akan memiliki lebih banyak kontrol dan fleksibilitas atas operasi dan aktivitas pemasaran dengan saluran ini.

Ini akan memungkinkan Sobat Shipper untuk menyesuaikan pengalaman pelanggan dengan preferensi sendiri. Kamu dapat mengumpulkan informasi prospek, memungkinkanmu untuk memelihara dan mengonversi prospek melalui pemasaran email.

3. Marketplace

Ini adalah platform e-commerce yang memungkinkan penjual pihak ketiga menawarkan produk mereka dengan biaya atau komisi di situs atau aplikasi. Mereka membantu Sobat Shipper dalam memproses penjualan dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan pengunjung ke situs dan etalase toko.

Karena mereka menghasilkan banyak lalu lintas pencarian organik dan bersponsor, marketplace dapat membantu Sobat Shipper memotong pengeluaran pemasaran jika kamu mengoptimalkannya dengan benar. Marketplace menyediakan jalan masuk tanpa hambatan ke pasar, dan sangat ideal untuk menarik pelanggan saat mereka masih mempertimbangkan pilihan mereka.

Cara jualan di e-commerce dengan layanan pelanggan memberi Sobat Shipper akses langsung ke target pasar. Saat memutuskan marketplace mana yang akan dipilih, pikirkan tentang produk yang dijual, audiens target, pesaing, batasan, dan biaya.

Mengelola Berbagai Elemen Toko Online

Pada akhirnya, menggunakan platform penjualan multi-saluran tidak ada gunanya jika Sobat Shipper tidak dapat melacak semua elemen yang bergerak dan memastikan semuanya berjalan dengan efektif. Berikut adalah aspek yang paling penting untuk diperhatikan:

1. Cantuman 

Saat Sobat Shipper menggunakan beberapa saluran, membuat dan melacak daftar produk bisa menjadi prosedur yang memakan waktu. Untungnya, ada berbagai solusi yang tersedia untuk membantumu dengan tugas yang memakan waktu ini.

Sobat Shipper dapat membuat hub terpusat di mana kamu dapat mengunggah dan mengedit cantuman produk di semua saluran penjualan menggunakan program cantuman. Program ini tidak hanya dapat menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga dapat mengurangi atau menghilangkan kesalahan manusia.

2. Pesanan dan Pengiriman 

Pelanggan saat ini menginginkan kepuasan instan. Mereka tidak suka menunggu lama untuk pesanan mereka, itulah sebabnya pengiriman di hari yang sama adalah salah satu opsi paling populer di situs e-commerce.

Sobat Shipper harus menjamin bahwa pesanan diperbarui dan diproses secepat mungkin. Jika mempekerjakan penyedia logistik pihak ketiga, Sobat Shipper harus memastikan bahwa barang tiba di gudang mereka sesuai jadwal sehingga dapat dikirimkan ke pembeli dengan cepat.

Berinvestasi dalam sistem manajemen pesanan yang baik dapat membantu Sobat Shipper melacak pesanan dan pemenuhan di semua saluran ritel secara real time.

3. Inventaris dan Pelaporan 

Sobat Shipper tidak ingin berada dalam situasi di mana pesanan mengalir namun persediaan habis. Hal ini menyebabkan jalinan masalah yang dapat mengakibatkan penangguhan dari marketplace. Satu-satunya cara untuk menghindari ini adalah dengan menjaga tingkat inventaris diperbarui di semua saluran penjualan secara teratur, tetapi melakukannya secara manual mungkin tidak dapat dilakukan.

Perangkat lunak manajemen inventaris, seperti Atoor, dapat membantu dalam hal ini. Ini memungkinkan Sobat Shipper untuk mengelola pengembalian dengan lebih baik dan melacak serta memperbarui inventaris di beberapa platform secara real time, memastikan bahwa kamu tidak menjual lebih dari yang dapat terpenuhi.

Nah, itulah mengelola toko online di berbagai e-commerce. Apa Sobat Shipper masih perlu tips jualan online laris lain? Gunakan Atoor, aplikasi integrasi market place terbaik dari Shipper, sekarang juga!

Atoor memungkinkan Sobat Shipper melakukan pengiriman yang cepat dan mudah, status pesanan yang transparan, dan pengembalian tanpa kerumitan dalam skala besar. Platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, bekerja sama dengan Atoor untuk menjembatani kesenjangan digital dan fisik.

Dengan sistem manajemen pesanan, Atoor terintegrasi ke dalam solusi omnichannel untuk mengembangkan bisnis e-commerce Sobat Shipper. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana bekerja sama dapat membantumu berkembang dan sukses, hubungi AloShop sekarang juga untuk mendapatkan informasi dengan lebih detail.

Cara Mudah Mengatur bisnis di E-Commerce

Di zaman modern ini, prioritas manusia sudah berubah secara signifikan. Lebih banyak orang ingin menjadi bos mereka sendiri dan memiliki kendali atas karir mereka sendiri. Dan untungnya, aspirasi ini sekarang lebih mudah diakses dari sebelumnya berkat internet, dan e-commerce adalah salah satu cara yang menarik untuk mencapainya.

Namun, mencari tahu bagaimana cara jualan di e-commerce yang benar-benar dapat menghasilkan uang bisa sangat sulit. Karena ada begitu banyak informasi yang harus dilalui dan begitu banyak istilah, seperti apa itu e-commerce, untuk dipelajari, membuat rencana tindakan untuk memprioritaskan sumber daya sangat penting saat Sobat Shipper menyusun strategi bisnis e-commerce sendiri.

Artikel ini akan membahas tips jualan online laris bagi pemula yang sukses.

1. Tentukan niche e-commerce

Sobat Shipper harus memilih niche yang sempurna untuk meluncurkan bisnis online yang sukses. Apa spesialisasi yang kamu pilih? Keterampilan atau keahlian apa yang kamu miliki? Peran apa yang dimainkan kemampuan tersebut di pasar? Barang seperti apa yang ingin kamu jual?

Mulailah dengan meneliti pasar untuk mendapatkan gagasan tentang jenis bisnis apa yang akan Sobat Shipper jalankan. Periksa bisnis lain di industri yang kamu pilih untuk menemukan apa yang mereka lakukan dengan benar dan apa kesalahan yang mereka lakukan.

Karena pasar e-commerce telah berkembang begitu cepat, Sobat Shipper akan menghadapi banyak pesaing. Dapatkan sebanyak mungkin ide perusahaan. Sobat Shipper harus memikirkan apa yang membuat dirimu dan perusahaanmu unik. Manfaatkan keahlian Sobat Shipper jika sangat diminati.

2. Lakukan riset 

Temukan pesaing utama di industri yang Sobat Shipper pilih dan lakukan studi tentang sejarah dan model perusahaan mereka, serta teliti produk yang trendi untuk mendapatkan ide produk.

Pertimbangkan apa yang dapat Sobat Shipper pelajari dari apa yang mereka lakukan. Cari tahu apa yang diinginkan orang-orang di sektor atau niche tersebut dan bagaimana Sobat Shipper dapat memberikannya kepada mereka dengan cara unikmu sendiri.

Sobat Shipper juga harus mencari cara untuk mengatasi rintangan untuk masuk ke industri tersebut. Apakah kamu harus mengeluarkan uang untuk iklan? Apakah kamu akan membutuhkan aplikasi integrasi market place terbaik? Apa alternatifnya jika kamu tidak memiliki dana yang cukup? Apa yang dapat kamu lakukan dengan sumber daya yang dimiliki?

Saat memulai bisnis e-commerce, jangan ragu untuk memulai dengan kecil dan sederhana.

Tentukan kesenjangan pasar yang Sobat Shipper yakini dapat diatasi oleh produk atau layanan yang kamu miliki. Jangan berkecil hati jika kamu memberikan sesuatu yang sudah ada. Cukup berusaha untuk memberikan layanan dengan cara yang tidak dapat dilakukan orang lain.

3. Pilih produk dan target pasar 

Sobat Shipper dapat memilih produk e-commerce pertama yang menguntungkan menggunakan sejumlah taktik yang terbukti benar. Kamu mungkin memenuhi kebutuhan pasar, menarik niche pasar kecil seperti penghobi, atau memanfaatkan keinginan pribadimu. Gunakan metode ini untuk menemukan produk atau layanan yang ideal ke pasar.

A. Brainstorming produk untuk dijual 

Pastikan Sobat Shipper mencari istilah di luar Google saat melakukannya. Sementara Google adalah mesin pencari paling populer, pasar online seperti Tokopedia dan Shopee juga memiliki fungsi pencarian mereka sendiri.

Jika Sobat Shipper berpikir untuk menjual produk, gunakan situs ini untuk memeriksa kata kunci apa yang muncul saat menelusuri nama produk. Hasil ini memberikan wawasan tentang apa yang dicari orang dalam suatu produk.

B. Menemukan target pasar 

Sobat Shipper kemudian dapat menebak di mana mereka akan online dan pesan apa yang akan mereka tanggapi berdasarkan informasi tersebut. Ketika tiba saatnya untuk memulai toko e-commerce, pengetahuan ini akan membantu dalam memasarkan produk secara efisien.

C. Validasi produk 

Sobat Shipper perlu menentukan apakah kamu benar-benar dapat menjalankan konsep produk setelah kamu mengembangkannya dan tahu kepada siapa kamu ingin menjualnya. Dengan kata lain, Sobat Shipper harus menentukan apakah bisnis akan menguntungkan.

Kamu dapat menilai kelayakan produk menggunakan berbagai parameter. Kriteria berbasis pasar dan berbasis produk adalah dua tipe dasar kriteria yang umum digunakan. Kriteria ini dapat membantumu mendapatkan gambaran yang baik tentang potensi produk atau layanan, serta mencegah kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang di industri niche-mu.

Jika Sobat Shipper telah menyimpulkan bahwa ada cukup permintaan untuk produk setelah mempertimbangkan semua variabel, kamu dapat melanjutkan untuk mengamankan elemen lain dari bisnismu sebelum meluncurkan dan membangun bisnis e-commerce.

5. Tentukan cara mendapatkan produk

Jika Sobat Shipper menjual barang fisik, kamu harus mencari cara untuk mendapatkannya dan mengirimkannya ke pelanggan. Berikut adalah beberapa model yang dapat dipilih:

  • Memproduksi sendiri
  • Beli dalam partai dan jual kembali
  • Dropshipping
  • Penawaran digital

6. Susun rencana bisnis 

Menulis rencana bisnis akan membantu Sobat Shipper dalam menetapkan tujuan dan mempelajari secara spesifik apa yang kamu perlukan untuk menjalankan bisnis dan menjangkau pelanggan. Investor akan mengharapkan Sobat Shipper memiliki rencana bisnis jika kamu ingin memperoleh pinjaman modal. Buat rencana dengan komprehensif dan profesional.

7. Pilih nama bisnis 

Salah satu komponen yang lebih sulit untuk memulai bisnis e-commerce adalah memberi nama toko. Sobat Shipper harus membuat nama yang menonjol, mencerminkan brand, dan belum digunakan oleh orang lain.

Setelah memutuskan nama dan memeriksa ulang bahwa tidak ada orang lain yang menggunakannya, Sobat Shipper harus mendaftarkannya sebagai domain online. Nama domain akan digunakan untuk membuat toko online dan identitasmu, sehingga memudahkan pelanggan untuk menemukan tokomu secara online.

8. Buat toko online 

Saatnya untuk memilih platform dan mulai membangun toko online setelah Sobat Shipper siap. Ada beberapa platform e-commerce yang dapat dipilih, jadi Sobat Shipper harus mencari tahu mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

9. Pasarkan bisnis baru

Akhirnya tiba saatnya untuk memberitahu dunia tentang bisnis baru Sobat Shipper dan mulai menjual produk setelah semuanya telah direncanakan dan disiapkan. Riset Sobat Shipper tentang demografi target akan memberi gambaran tentang di mana kamu akan menjalankan iklan dan konten apa yang perlu dikembangkan.

Jangan takut untuk memasarkan melalui saluran yang berbeda. Sobat Shipper dapat memasang iklan di berbagai platform media sosial. Dan jangan lupa untuk menggunakan Atoor dari Shipper.

Atoor memungkinkan Sobat Shipper melakukan pengiriman yang cepat dan mudah, status pesanan yang transparan, dan pengembalian tanpa kerumitan dalam skala besar. Platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, bekerja sama dengan Atoor untuk menjembatani kesenjangan digital dan fisik.

Dengan sistem manajemen pesanan, Atoor terintegrasi ke dalam solusi omnichannel untuk mengembangkan bisnis e-commerce Sobat Shipper. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana bekerja sama dapat membantumu berkembang dan sukses, hubungi Aloshop sekarang juga untuk mendapatkan informasi dengan lebih detail.

Apa itu E-Commerce dan Perannya di Era Digital?

Menurut survei baru-baru ini, 56 persen bisnis mengharapkan e-commerce untuk menjadi sebagian besar penjualan mereka dalam tiga tahun ke depan. Ini membuka banyak kemungkinan bagi pengusaha yang ingin membawa bisnis mereka secara online dan menjual barang menggunakan e-niaga.

“Apa itu bisnis e-commerce?” adalah pertanyaan yang kompleks dengan banyak jawaban. E-commerce mencakup berbagai perusahaan dan dapat melibatkan penjualan di berbagai saluran selain hanya menjual secara online.

Transaksi bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen, dan konsumen-ke-bisnis dapat dilakukan dalam lingkup ini. E-commerce dan e-business adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian.

Pemilik bisnis yang cerdas menyadari nilai menempatkan barang-barang mereka di depan konsumen mereka di mana mereka berada, yaitu online. Bisnis e-commerce mengubah cara kuno menjual produk, memproses pesanan, dan menyediakan layanan pelanggan.

Dalam dekade terakhir, meluasnya penggunaan platform e-commerce seperti Amazon dan eBay telah berkontribusi pada pertumbuhan substansial dalam ritel online.

Dalam artikel ini, Shipper akan mendefinisikan apa itu e-commerce, fungsinya, dan manfaat cara jualan di e-commerce.

Apa Itu E-Commerce?

E-commerce (atau e-niaga) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua aktivitas online termasuk pembelian dan penjualan barang dan jasa. Dengan kata lain, e-commerce adalah proses melakukan transaksi bisnis melalui internet.

Sobat Shipper terlibat dalam e-commerce saat berbelanja di toko online favorit untuk membeli sepasang sepatu baru. Atau saat Sobat Shipper memasarkan hasil kerajinan tangan di aplikasi marketplaceE-commerce mencakup hal-hal seperti berjualan di Instagram atau membeli tiket pesawat di situs web maskapai penerbangan.

Faktanya, belanja melalui gadget menyumbang sebagian besar lalu lintas e-commerce. Penjualan mobile commerce diperkirakan mencapai lebih dari setengah dari semua bisnis e-commerce pada tahun 2021, karena pengaruh smartphone dan kenyamanan jual-beli online.

Bagaimana E-Commerce Berfungsi?

Sobat Shipper dapat membuka toko online untuk memasarkan dan menjual produk atau layanan menggunakan gadget sendiri, yang didukung oleh internet. Saat pelanggan memesan produk dari etalase toko, aplikasi pelanggan akan berkomunikasi dengan server yang menghosting situs web toko online saat pesanan dilakukan.

Data pesanan kemudian akan diteruskan ke komputer pusat yang dikenal sebagai manajer pesanan, yang kemudian akan diteruskan ke database yang mengelola tingkat persediaan, sistem pedagang yang mengelola informasi pembayaran, dan komputer bank sebelum kembali kepada manajer pesanan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa persediaan toko dan uang tunai pelanggan cukup untuk menyelesaikan pesanan. Manajer pesanan akan memberi tahu server web toko setelah pesanan divalidasi, dan server web kemudian akan menampilkan pesan yang memberi tahu pelanggan bahwa pesanan mereka telah diproses dengan benar.

Agar produk atau layanan dikirim secara efektif ke pelanggan, manajer pesanan akan mengirimkan data pesanan ke gudang atau departemen pemenuhan. Pada saat ini, pelanggan dapat menerima barang aktual dan/atau digital, atau akses ke layanan yang Sobat Shipper tawarkan.

Platform yang menampung transaksi e-commerce dapat mencakup marketplace online di mana Sobat Shipper bisa mendaftar dengan mudah, seperti Tokopedia dan Shopee; perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang memungkinkan Sobat Shipper untuk menyewa infrastruktur toko online; atau open-source tool yang dapat digunakan perusahaan untuk mengelola pengembangan internal.

Apa Saja Manfaat E-Commerce untuk Bisnis?

Meskipun ada banyak alasan untuk membangun bisnis e-commerce, ada beberapa manfaat luar biasa yang dinanti-nantikan begitu Sobat Shipper memulai. Tips jualan online laris bagi pemula ini bukan hanya kenyamanan melakukan bisnis online. Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat Sobat Shipper harapkan setelah bisnis online-mu aktif dan fungsional:

1. Kenyamanan 

E-commerce adalah cara berbelanja yang paling nyaman dan mudah diakses. Pelanggan dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan dari PC atau perangkat seluler mereka kapan saja dan dari mana saja. Lebih banyak kemudahan bagi pelanggan berarti lebih banyak pendapatan untuk bisnis Sobat Shipper.

2. Transaksi yang tidak memiliki batasan

Operasi toko fisik terbatas pada area geografis tertentu. Di sisi lain, aplikasi integrasi market place terbaik memungkinkan bisnis Sobat Shipper menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh dunia, meningkatkan potensi penjualan secara signifikan.

3. Menghasilkan uang saat tidur

Jika Sobat Shipper memiliki toko fisik, kemungkinan besar kamu memiliki jam kerja normal. Sedangkan, Internet bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Oleh karena itu, produk yang ditawarkan tersedia untuk dibeli kapan saja oleh orang-orang di seluruh dunia melalui e-commerce.

4. Skalabilitas

Sobat Shipper dapat memperluas bisnis e-commerce untuk mengakomodasi penjualan tambahan seiring pertumbuhan basis pelanggan. Alih-alih merelokasi atau membangun kembali toko fisik yang mungkin akan menghabiskan biaya, Sobat Shipper cukup menaikkan bandwidth pada platform e-commerce untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas dan pesanan. Sobat Shipper juga dapat menggunakan data penjualan sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa mendatang dan menyesuaikan skala platform.

5. Pengalaman yang Dipersonalisasi 

Sobat Shipper dapat menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam e-commerce untuk memberikan pengalaman pembelian yang disesuaikan bagi setiap pelanggan. Dengan memberi pelanggan hal-hal yang paling mungkin mereka minati, Sobat Shipper dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan bisnis.

6. Akses ke teknologi inovatif

Sobat Shipper akan menemukan metode tambahan untuk merampingkan prosedur bisnis seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga menghemat waktu dan modal. Ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan teknologi di toko fisik. Sobat Shipper akan menemukan berbagai alat dan integrasi untuk e-commerce yang akan membantu menjual produk, meningkatkan kolaborasi tim, dan memberikan dukungan pelanggan yang lebih baik.

7. Pemasaran yang terjangkau dan efektif

Kamu akan memiliki berbagai saluran pemasaran ekonomis untuk membawa orang ke bisnis e-commerce Sobat Shipper alih-alih mengandalkan strategi pemasaran tradisional seperti iklan cetak untuk menghasilkan lalu lintas ke toko fisik. Sobat Shipper dapat menjangkau pasar yang tersegmentasi dengan biaya lebih rendah dengan menggunakan SEO, iklan media sosial organik dan berbayar, dan pemasaran email.

E-commerce adalah model bisnis yang terbukti membantu beberapa perusahaan paling terkenal di dunia meningkatkan pendapatan mereka. Sobat Shipper dapat menjangkau lebih banyak pelanggan secara online dan meningkatkan penghasilan bisnis online secara signifikan dengan memulai e-commerce.

Cari tahu bagaimana Sobat Shipper mengintegrasikan e-commerce ke seluruh pengalaman pelanggan dengan menjelajahi sumber daya e-commerce terbaru Shipper, Atoor. Tool ini memungkinkan Sobat Shipper melakukan pengiriman yang cepat dan mudah, status pesanan yang transparan, dan pengembalian tanpa kerumitan dalam skala besar. Platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, bekerja sama dengan Atoor untuk menjembatani kesenjangan digital dan fisik. Dengan sistem manajemen pesanan, Atoor terintegrasi ke dalam solusi omnichannel untuk mengembangkan bisnis e-commerce Sobat Shipper. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana bekerja sama dapat membantu Sobat Shipper berkembang dan sukses, hubungi Aloshop sekarang juga untuk mendapatkan informasi dengan lebih detail.

Tingkatkan Profit Usaha dengan Menggunakan OCMS

Dalam berbisnis selalu ada tujuan yang ingin diraih. Entah itu tujuan mulia atau tujuan profit. Keduanya sama-sama membutuhkan sebuah strategi yang tepat, sehingga bisa meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dengan kinerja yang kecil.

Apalagi di era digital saat ini, kini persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Semua jadi lebih mudah sejak berkembangnya teknologi. Ya, kehadiran teknologi nyatanya membantu kita untuk berkembang dan bergerak lebih cepat, salah satunya dalam dunia bisnis.

Salah satu teknologi yang sangat membantu bisnis di era digital ini adalah platform dngan sistem  OCMS. OCMS mungkin sudah tak asing dikenal oleh para pebisnis. Banyak para pebisnis yang sudah merasakan manfaat penggunaan OCMS itu sendiri. Namun, apa sebenarnya OCMS itu? Bagaimana OCMS bisa bekerja untuk meningkatkan profit bisnis Anda?

1. Apa itu OCMS

Lekat kaitannya dengan Omnichanne, OCMS yang memiliki kepanjangan Omnichannel Management System adalah sebuah sistem yang memberikan pengelolaan terhadap pembentukan strategi omnichannel. Dengan menggunakan OCMS, Sobat Shipper bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.  Jika Sobat Shipper menggunakan sistem OCMS, maka sistem dari satu toko ke toko lainnya tersambungkan sehingga memudahkan sobat dalam pengerjaan. Baik pengerjaan eksekusi pesanan, maupun membalas pesan-pesan dari pelanggan yang masuk ke toko online.

OCM hadir sebagai solusi omnichannel. Dimana dengan melakukan pengelolaan terhadap strategi omnichannel ini, OCMS dapat hadir untuk mengintegrasikan berbagai bentuk operasional bisnis dalam satu satu platform saja.

Setelah mengetahui artinya, kini pertanyaanya adalah, apakah Sobat Shipper harus memiliki OCMS dalam bisnis sobat? Seberapa penting ya… OCMS dibutuhkan dalam bisnis yang sedang sobat jalani? Tentu ini cukup penting dan bermanfaat bagi Sobat Shipper yang sudah mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar sehingga memiliki banyak sekali toko online di beragam marketplace. OCMS ini dapat menjadi pilihan karena pemilik bisnis bisa secara otomatis melacak dan menerima pesan yang masuk dari berbagai marketplace, lewat satu platform saja.

Ya! Hanya dengan satu platform saja. Artinya hanya dengan menggunakan satu sistem omnichannel strategi, yakni OCMS, kinerja Sobat Shipper dapat dijalankan hanya dengan menggunakan satu platform. Ini adalah salah satu teknologi yang sangat menguntungkan Sobat Shipper.

2. Manfaat OCMS

OCMS memiliki beragam fitur yang dapat membantu operasional bisnismu, berperan untuk mengelola pesanan yang masuk pada berbagai toko online. Dengan OCMS, kamu dapat mengelola semua data jadi lebih rapi, sehingga mudah dicari. Hal tersebut, dapat meminimalisir risiko error dalam pemesanan maupun pengecekan stok barang. Tak hanya itu, permasalahan tenggat waktu juga bisa OCMS selesaikan dengan baik.

OCMS dapat meningkatkan profit usaha Anda di berbagai sektor. Ini dia kelebihan dan keuntungan omnichannel Management System:

A. Meningkatkan Profit Bisnis

OCMS penting dalam dunia bisnis – itu fakta. Pebisnis yang sudah melebarkan usahanya di berbagai tempat mengalami manfaat dari penggunaan OCMS. Sobat shipper perlu tahu kenapa OCMS bisa meningkatkan profit bisnis sobat dengan cara yang tidak disadari.

Dengan menggunakan OCMS, Sobat Shipper bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, karena pergerakan bisnis Sobat Shipper jadi lebih cepat. Ini memberi peluang bagi para pelanggan berdatangan. Pelanggan akan puas dengan sistem kerja yang cepat dari toko Sobat Shipper, kemudian seiring berjalannya waktu pelanggan terus berdatangan karena kinerja toko yang memuaskan.

Nah dari sini, Sobat Shipper bisa membayangkan alur kerja jika menggunakan OCMS bukan? Segalanya akan lebih cepat sehingga bisa meraih banyak pembeli, yang pada akhirnya akan menguntungkan profit Sobat Shipper.

Menerapkan manajemen inventori yang baik adalah kunci peningkatan potensi profit sebuah usaha. Jadi, dengan menggunakan OCMS yang secara garis besar bekerja untuk memanajemen data dan sistem ritel bisnis, Sobat Shipper akan diuntungkan dan dimudahkan dalam mengatur baik dari pesanan yang masuk, data stok produk terbaru, sampai cetak label pemesanan.

B. Mempermudah Arus Kas

Jika pengelolaan data inventory Anda tidak baik, kemungkinan terbesar anda bisa rugi besar. Ya, karena aset terbesar dan termahal dalam sebuah bisnis adalah manajemen inventori. Manajemen inventori yang berantakan bisa membuat arus kas Sobat Shipper membengkak, hasilnya bukan untung, malah bunting.

Untuk itu, arus kas harus dioptimalkan dengan baik. Dengan menggunakan OCMS, arus kan bisa aman terkendali karena manajemen inventori sudah diatur oleh sistem dengan baik dan tersusun rapi. Ini akan meningkatkan sumber daya dalam bisnis Sobat Shipper.

Omnichannel dalam OCMS ini dapat memberikan data yang lebih akurat sehingga meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Misalnya kesalahan dalam data jumlah stok. Bahayanya jika Sobat Shipper memiliki sedikit stok tapi data masih sangat banyak, dan bagaimana jika ternyata ada pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak. Tentu sebagai pebisnis, sobat akan merasa tidak profesional jika meminta untuk meng-cancel pesanan tersebut. Tapi di satu sisi, sobat juga tidak mungkin menambah stok dalam jangka waktu cepat.

Dengan manajemen inventori yang baik, maka Sobat Shipper tak perlu khawatir kalau akan ada kesalahan dalam toko online Anda. Akan ada fitur pelaporan yang masuk jika produk kehabisan stok, atau ketika pesanan masuk. Sistem komunikasinya jadi lebih baik, sehingga Sobat Shipper bisa meminimalisir kesalahan dan membuat arus kan jadi lebih efektif. Tentunya ini akan meningkatkan profit Sobat Shipper.

C. Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, pelanggan pasti akan merasa sangat senang dan puas. Ya, dengan bantuan OCMS, Sobat Shipper bisa meningkatkan rasa puas pelanggan dalam berbelanja di toko online sobat.

Biarkan OCMS bekerja mengatur manajemen inventori bisnis Sobat Shipper. Dengan salah satu fitur unggulan yang dimiliki oleh OCMS, yakini OMS atau Order Management System, keineramu dapat dilakukan jauh lebih cepat. Dalam alur pembelian misalnya. Ada 1000 orang pembeli di berbagai marketplace pada waktu yang sama. Bagaimana Sobat Shipper menangani pesanan yang masuk secara bersamaan itu? Dengan fitur OMS, semua bisa diatasi pada waktu yang sama juga. Walaupun pesanan yang masuk dari berbeda-beda marketplace.

Dari analogi tersebut, Sobat Shipper bisa membayangkan betapa cepatnya kinerja bisnis dengan menerapkan fitur unggulan OCMS, yakni OMS. Dan dengan kecepatan itulah, pelanggan jadi puas. Pesanan cepat di proses dan cepat sampai. Terlebih lagi banyak pesanan yang masuk akan meningkatkan rasa percaya pada produk yang sobat jual. Semakin banyak jumlah pembelian, semakin besar juga rasa percaya pelanggan.

D. Perkembangan Bisnis Meningkatkan Kesetiaan Pelanggan

Teknologi ini bisa membantu Sobat Shipper mengembangkan bisnis. Mencari solusi, omnichannel jawabannya. Selain kepuasan pelanggan, penggunaan OCMS juga bisa meningkatkan kesetiaan pelanggan.Pelanggan yang puas pasti akan membawa mereka untuk memesan Kembali pada toko Sobat Shipper. Artinya, Sobat Shipper berhasil membangun loyalitas pelanggan.

OCMS memang menghadirkan berbagai kemudahan dan keringanan kepada para pebisnis. Tapi ingat, kamu tidak boleh abai begitu saja dalam memilih platform OCMS yang tepat. Pilihlah OCMS yang mudah untuk diaplikasikan, sehingga sobat tidak perlu susah beradaptasi dengan teknologi baru. Seperti halnya Manajemen Toko, yang hadir sebagai platform OCMS yang mudah diaplikasikan, terpercaya, dan berkualitas. Tertarik untuk menggunakan Manajemen Toko? Yuk, tinjau informasi mengenai Manajemen Toko sekarang!

Pengertian Omnichannel dan Perbedaannya Dengan Multi Channel

Sobat Shipper, pernah nggak sih kamu mengalami kesulitan seperti halnya harus bolak-balik berganti platform pesan dan aplikasi untuk membeli suatu produk? Tentu cukup menyusahkan bukan?

Nyatanya, platform pemesanan ini menjadi hal yang sangat krusial dan penting untuk dipahami, lho. Terutama peninjauan terhadap gaya komunikasi. Ya, gaya komunikasi yang dibuat kepada pelanggan harus menjadi salah satu hal yang penting untuk dipahami seorang pebisnis. Karena komunikasi yang baik pada akhirnya dapat menghantarkan pada pemahaman yang baik pula.

Penting untuk memastikan, apakah kamu selalu bisa merespon permintaan seluruh pelanggan, menggunakan platform perpesanan yang tentunya dapat terintegrasi dan bisa menjadi jawaban atas segala keperluan pelanggan.

Dalam teknologi bisnis di era digitalisasi saat ini, ada dua istilah yang seringkali dijumpai. Yakni, omnichannel dan multi channel. Nah, kedua istilah merupakan sebuah istilah sistem teknologi yang dipergunakan dalam memajukan kinerja suatu usaha. Tapi, Sobat Shipper sudah familiar belum dengan kedua istilah ini? Atau hanya sekilas tahu saja? Jika iya, mari kita berkenalan dengan keduanya dan membahas serba-serbi mengenai omnichannel dan multichannel ini terlebih dahulu.

1. Memahami Apa Itu Omnichannel

Apa itu omnichannel? omnichannel atau yang dapat diartikan sebagai satu saluran, adalah sebuah platform terintegrasi ke berbagai saluran, yang digabungkan menjadi satu, dalam suatu sistem manajemen atau pengaturan.

Tujuan dibentuknya omnichannel adalah untuk meningkatkan kepuasan terhadap pengalaman yang dimiliki pelanggan, dalam melakukan pembelian pada marketplace atau toko milik Sobat Shipper. Omnichannel dapat juga disebut sebagai tahap berkelanjutan terhadap multi channel yang selanjutnya akan kita bahas.

Di mana multi channel ini telah berorientasi di sekitar pelanggan dan menciptakan pengalaman pelanggan yang bersifat singular, dimana orientasi ini dilakukan secara menyeluruh terhadap brand milik Sobat Shipper, dengan melakukan penyatupaduan terhadap tindak penjualan dan pemasaran.

Omnichannel sendiri memiliki titik pusat pada pengalaman pelanggan, utamanya dalam hal komunikasi dengan perusahaan. Dimana omnichannel sendiri memerlukan pengintegrasian dan penyuntingan saluran sehingga pengalaman semua saluran dapat terlibat, dan dipilih secara selektif agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Pendekatan omnichannel ini meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan beberapa pilihan terhadap aktivitas komunikasi. Integrasi saluran back-end juga memberikan lebih banyak peluang fleksibilitas, karena pelanggan dapat dengan mudah melakukan peralihan di antara saluran selama interaksi masih berlangsung.

2. Memahami Apa Itu Multi Channel Sales?

Setelah membahas omnichannel selanjutnya kita akan masuk ke poin berikutnya untuk memahami apa itu multi channel sales. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pengertian multi channel marketing adalah sebuah platform pemasaran yang telah berorientasi di sekitar pelanggan dan menciptakan pengalaman pelanggan yang sifatnya singular, dimana orientasi ini dilakukan secara menyeluruh terhadap brand milik Sobat Shipper, dengan melakukan penyatupaduan terhadap tindak penjualan dan pemasaran.

Multi channel ini hadir dengan memadukan pengalaman pelanggan, dan menyuguhkan beragam pilihan kepada konsumen, agar terlibat di saluran yang mereka minati. Multi channel ini memiliki sifat yang fleksibel tetapi sangat mengharapkan brand untuk melakukan aktivitas dalam limitasi saluran.

Pemasaran multi channel ini dilakukan dengan berfokus pada situasi dimana pelaku usaha memiliki korelasi dengan pelanggan melalui beragam macam saluran, baik itu online maupun offline. Dengan adanya hal ini, perusahaan dapat melakukan penjualan terhadap suatu barang dan jasanya.

Multi channel sendiri telah menyatupadukan dua bentuk praktek pemasaran, diantaranya ada inbound dan outbound, dimana dengan dua bentuk praktek ini pelaku usaha dapat melingkupi pelanggan di berbagai macam saluran yang tentunya berbeda. Yang mana dengan hadirnya strategi ini, proses jual beli tentunya dapat diatur lebih mudah, dibanding pemasaran terhadap pasar offline. Contoh multi channel ini umumnya dapat ditemui pada berbagai media saluran layaknya email, poster, katalog, baliho dan sebagainya.

3. Omnichannel Vs Multi Channel

Setelah membahas pengertian dari omnichannel dan multi channel selanjutnya kita akan membahas perbedaan dan keunggulan dari masing-masing keduanya. Yuk, langsung saja kita bahas perbedaan dan keunggulan dari kedua istilah ini.

A. Pendekatan Omnichannel Vs Multi Channel

Kedua platform ini masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda. Diantaranya multi channel yang telah berorientasi pada produk. Namun, sayangnya multi channel tidak mengintegrasikan saluran komunikasi antara pelaku usaha dan pelanggan. Yang mana mereka hanya menyuguhkan pengalaman berbelanja di beragam saluran, tanpa adanya integrasi terhadap saluran komunikasi.

Sementara, omnichannel menghasilkan peluang bisnis yang menyimpan semua saluran di satu tempat, serta menyatupadukan gaya komunikasi dan informasi. Dimana perwujudan komunikasi terintegrasi pada omnichannel ini diatur oleh sebuah sistem management bernamakan OCMS (Omnichannel Management System).

B. Fokus Omnichannel Vs Multi Channel

Perbedaan multichannel dan omnichannel selanjutnya dapat dilihat dari fokus keduanya. Dimana adanya pengaturan yang dilakukan oleh OCMS, membuat omnichannel terfokus pada kualitas pesanan maupun pengoptimalan saluran.

yang pada akhirnya fokus pengalaman pelanggan bisa didapatkan jauh lebih baik, melalui berbagai saluran. Dengan hadirnya OCMS sebagai pengatur Omnichannel juga memastikan konsistensi dalam menyampaikan pesan dan citra brand melalui berbagai saluran.

Sedangkan, untuk multi channel sendiri memiliki fokus terhadap penggunaan saluran dalam kuantitas yang sebanyak-banyaknya, dan penekanan jumlah saluran menjadi hal penting yang diprioritaskan. Dimana ia, berperan besar dalam memastikan kehadiran suatu bisnis atau menggunakan saluran dalam jumlah banyak.

C. Limitasi Pada Omnichannel Vs Multi Channel

Sebelumnya telah disebutkan bahwa, multi channel memiliki sifat fleksibel namun mengharapkan penggunanya untuk melakukan aktivitas dalam limitasi saluran. Dan disini OCMS hadir untuk menghilangkan limitasi antar saluran tersebut, dimana dengan diterapkannya pengaturan sistem omnichannel tersebut, kamu dapat menciptakan sebuah kesatuan yang utuh dan terintegrasi.

Meskipun menjadi tahapan lanjutan dari multi channel, hadirnya omnichannel ini amat mudah untuk diterapkan, karena dalam OCMS sendiri, kamu akan dihadirkan dengan customer support, dan disuguhkan dengan berbagai fitur yang membantu pengelolaan bisnis.

Salah satu fitur yang cukup terkemuka dalam layanan OCMS ini adalah fitur order management atau dapat disebut sebagai OMS. Apa itu OMS? OMS adalah fitur yang memiliki kegunaan untuk melakukan tindak pelacakan, pengelolaan, dan pemberlakuan proses terhadap seluruh pesanan yang ada di berbagai saluran.

Maka dari itu, hal ini dinilai lain dengan multi channel, dimana multi channel sendiri bekerja dengan menyediakan platform untuk berbagai saluran yang seringkali dikunjungi oleh para pelanggan tanpa adanya pemberlakuan integrasi antar channel.

4. Jadi Mana yang Lebih Unggul?

Jadi mana yang lebih unggul omnichannel atau multi channel? Omnichannel sendiri pada dasarnya memiliki keunggulan dibanding multi channel dimana pemberlakuan integrasi antar saluran komunikasi dengan pelaku usaha. Lain halnya, dengan multi channel yang lebih berfokus pada kuantitas saluran.

Maka dari itu, omnichannel dinilai berhasil lebih unggul dibandingkan dengan multi channel.

Nah, Bagaimana Sobat Shipper tertarik untuk menggunakan platform OCMS dan menerapkan strategi Omnichannel? Hadir dalam berbagai bentuk fitur, memberikan pelayanan yang kompeten, Atoor tampil sebagai platform omnichannel yang memiliki tujuan besar untuk meningkatkan layanan operasional, mencegah penumpukan order, dan situasi kehabisan stok saat kebanjiran orderan sekalipun.

Ya, Manajemen Toko siap sedia untuk hadir dalam membantu Sobat Shipper, agar dapat mengoptimalisasikan pelayanan operasional di berbagai marketplace, dengan mudah dan dengan harga yang kompetitif, tentunya Atoor ini hadir agar pengelolaan inventory dan stok barang bisa terkelola dengan baik.

Yuk, Kenali Kiat Memahami Insight Sebagai Dasar Strategi Jualan Online

Sobat Shipper, sebagai seorang pebisnis kamu perlu menentukan tindakan sistematis yang nantinya kamu terapkan kepada pelanggan. Khususnya, untuk kamu yang tengah menggeluti dunia bisnis online, dimana hal ini perlu untuk diterapkan agar Sobat Shipper mampu memberikan pelayanan secara optimal, dan pemasaran yang dibentuk dengan maksimal.

Nah, pengambilan tindakan sistematis ini menjadi salah satu bentuk strategi jualan online yang penting untuk kamu terapkan, dan konsep insightful pun tersaji untuk menghadirkan informasi tentang problematika kompleks yang dihadapi oleh suatu objek. Terus apa hubungannya konsep ini dengan kegiatan berbisnis?

Nah, untuk kamu yang belum memahami, atau baru mengenal istilah insight. Pada artikel kali ini, Sobat Shipper akan disajikan berbagai informasi mengenai serba-serbi konsep insight sebagai sebuah strategi dasar yang dapat diterapkan  dalam berjualan online. Apa korelasinya dengan dunia bisnis? Seperti apa peranannya? Dan seberapa penting konsep insight ini dipahami? Yuk, langsung saja kita tinjau pembahasan konsep insight berikut ini!

1. Apa Itu Konsep Insight dalam Bisnis?

Sobat Shipper, secara umum istilah insight ini dapat kamu artikan sebagai sebuah wawasan atau  pengetahuan brilian yang timbul secara spontan.

Jika dikorelasikan dengan kegiatan berbisnis, insight ini dapat dihubungkan dengan pelanggan yang merupakan objek sebuah bisnis. Nah, insight yang memiliki korelasi dengan pelanggan ini dapat disebut sebagai consumer insight, dimana consumer insight merupakan prosedur untuk mengetahui, pemikiran, atau tingkah laku pelanggan secara intens.

Penting nggak sih, memahami pemikiran dan tingkah laku pelanggan? Jelas penting dong, terlebih di era digital seperti saat ini, Untuk mewujudkan strategi jualan online cepat laris, kamu perlu memahami betul apa yang relevan atau sesuai bagi pelanggan.

Oleh karenanya, pemahaman yang dibentuk terhadap konsep insight ini penting untuk kamu pahami ya. Dimana tingkah laku pelanggan yang dapat dihubungkan dengan produk dan tindakan promosi, menjadi sebuah dasar diterapkannya konsep ini. Karena dengan hadirnya konsep insight, Sobat Shipper dapat menerapkan peninjauan terhadap hasil pengembangan online shop, produk yang dijajakan,  sampai layanan yang sebelumnya telah dibentuk.

Lantas, kira-kira apa saja ya… Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk membentuk pemahaman mengenai konsep insight? Yuk, langsung saja kita bahas cara merealisasikan konsep insight pada poin selanjutnya.

2. Yuk, Realisasikan Konsep Insight

Sobat Shipper, kamu tentu pernah bukan melakukan sejumlah interaksi di dalam marketplace? Entah itu, untuk membeli produk, hanya ingin sekedar melakukan peninjauan terhadap produk yang dijajakan, atau bahkan mulai melakukan jualan online di marketplace itu sendiri?

Nah, bagi Sobat Shipper yang telah atau baru saja  memiliki keinginan untuk jualan online di  marketplace, hal tersebut sangat tepat untuk kamu lakukan. Terlebih lagi, eksistensi jualan online marketplace saat ini terus meningkat, dan menjadi peluang besar dalam mendulang keuntungan.

Dengan merealisasikan konsep insight sebagai strategi bisnis online, Sobat Shipper dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis online, lho!  Wah, kira-kira bagaimana caranya ya? Yuk, langsung saja kita tinjau cara merealisasikan konsep insight yang dapat menjadi strategi jualan online yang jitu.

A. Memberlakukan Riset

Sebagai seorang pebisnis, lagi-lagi riset menjadi langkah penting yang harus Sobat Shipper terapkan. Memangnya riset seperti apa sih, yang harus dilakukan? Untuk mengembangkan strategi bisnis online melalui konsep insight, Sobat Shipper perlu melakukan riset terhadap apa yang pelanggan ingin dapatkan dari sebuah produk atau layanan yang dilakukan.

Hal ini penting untuk Sobat Shipper terapkan, karena setiap pelaku usaha yang ingin melakukan pendekatan komunikasi dengan pelanggannya, harus merealisasikan riset terhadap keinginan pelanggan untuk melihat insightnya

Riset ini nantinya akan dikumpulkan menjadi sebuah data, kemudian dihadirkan sebagai bekal pendekatan komunikasi. Untuk melakukan riset, Sobat Shipper dapat memanfaatkan platform media sosial layaknya Instagram, atau menggunakan tools riset, seperti Google Analytics.

B. Memberlakukan Analisis Data

Hal berikutnya yang penting untuk kamu lakukan agar dapat merealisasikan konsep insight adalah dengan memberlakukan analisis data. Data yang sebelumnya telah di riset dan dikumpulkan, selanjutnya akan dianalisis.

Dimana analisis data yang diberlakukan terhadap minat dan kemauan pelanggan dilakukan dengan tujuan untuk meninjau produk dan bentuk layanan seperti apa yang paling diinginkan dan diperlukan oleh pelanggan, sehingga nantinya Sobat Shipper dapat dengan mudah mengambil langkah yang sesuai dan tepat.

C. Melakukan Optimalisasi

Usai memantapkan analisis terhadap data yang sebelumnya telah diterapkan,  Sobat Shipper perlu menerapkan optimalisasi terhadap data yang sebelumnya dianalisis. Dimana optimalisasi ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menyesuai bentuk treatment atau tindakan, yang selanjutnya akan diambil untuk menyajikan keperluan pelanggan.

D. Mengatur Tindak Periklanan

Selangkah lebih maju untuk merealisasikan konsep insight dalam berbisnis. Proses yang selanjutnya perlu Sobat Shipper lalui adalah Proses pengaturan terhadap tindak periklanan. Hadir sebagai media promosi perusahaan untuk menjawab keinginan pelanggan. Periklanan yang berlaku disini, memiliki peranan penting yang berkorelasi terhadap insight pelanggan pada suatu layanan atau produk yang diberikan.

Ada berbagai tindak periklanan yang dapat Sobat Shipper lakukan, diantaranya adalah dengan membentuk website, menggunakan Google Ads, atau mengkampanyekan iklan melalui media sosial.

E. Membentuk Branding

Branding merupakan tahap terakhir untuk merealisasikan konsep insight, dengan hadirnya pembentukan branding ini Sobat Shipper dapat membuat suatu ciri atau keunikan tersendiri dari online shop milik Sobat Shipper. ini artinya Sobat Shipper dapat menyusun bentuk layanan dan produk berdasarkan kemauan pelanggan tanpa mengubah  identitas yang telah dibangun.

3. Menerapkan Metode Ethnography

Memahami konsep insight merupakan salah satu strategi jualan online yang tepat untuk diterapkan. Sebelumnya, Sobat Shipper telah meninjau pengertian, peranan, sampai cara merealisasikan konsep insight. Nah, salah satu metode yang dapat diterapkan dalam konsep insight adalah metode Ethnography, dimana metode ini adalah metode yang dibentuk untuk mengenali keperluan pelanggan dari proses telusur secara mendalam.

Karena hadirnya metode ini, membuat Sobat Shipper memperoleh insight lebih yang ditinjau  dari perspektif pelanggan. Sehingga kamu pun juga mampu mengungguli kompetitor secara sehat dan adil.

Nah Sobat Shipper, itu dia pemaparan mengenai konsep insight sebagai strategi dasar dalam penjualan online. Bagaimana? Sangat menarik untuk diterapkan bukan? Untuk kamu yang telah menerapkan konsep insight sebagai strategi jualan online. Dan ingin mengoptimalkan operasional bisnis, Sobat Shipper dapat mengandalkan Atoor sebagai platform yang mampu mengintegrasikan bentuk pelayanan lho… Menawarkan fitur data dan insight, serta mengatur inventory, dan stok barang dengan otomatis. Yuk, kenali Atoor lebih lanjut!

Yuk, Intip Tips Meningkatkan Efisiensi Online Shop Berikut Ini

Hadirnya berbagai bentuk  kemajuan di era digitalisasi telah membawa begitu banyak perubahan terhadap pola hidup manusia, termasuk dalam tindakan perniagaan yang kini telah dibuat semakin mudah, praktis, dan efisien.

Sobat Shipper, kamu pasti tidak asing lagi bukan untuk menjumpai berbagai platform e-commerce, melakukan transaksi terhadap produk yang ingin dimiliki, atau bahkan melakukan penjualan dengan membentuk online shop di berbagai e-commerce?

Ya, melakukan penjualan secara online di era digital saat ini telah terbukti dapat mendulang sejumlah keuntungan. Terlihat menarik untuk dilakukan, menyajikan berbagai metode penjualan, dan menghadirkan berbagai media pembayaran. Kini, jualan online menjadi bisnis populer yang telah digemari oleh banyak orang.

Namun dalam prakteknya, aktivitas jualan online ini tidak dapat diterapkan begitu saja. Sebagai seorang pebisnis Sobat Shipper perlu mengetahui betul tentang serba-serbi penjualan online itu sendiri, mulai dari metode penjualannya, platform e-commerce yang mendukungnya, sampai kiat-kiat kesuksesan yang dapat diterapkan untuk memperoleh keberhasilan.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengupas tuntas hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk menunjang efektifitas suatu bisnis. Dimana berbagai hal ini dapat menghantarkan Sobat Shipper ke berbagai cara sukses jualan online. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Meninjau Metode Penjualan yang Efektif Untuk Diterapkan

Metode penjualan merupakan salah satu bagian penting yang perlu Sobat Shipper tinjau dan tetapkan. Hal ini perlu dilakukan, agar kegiatan penjualan online dapat berjalan secara efisien dan efektif. Sobat Shipper perlu mempertimbangkan metode penjualan yang ingin digunakan, dimana pertimbangan ini dapat didasarkan pada analisis SWOT yang telah kamu terapkan.

Analisis SWOT  atau yang dapat disebut sebagai analisis Strengths (kekuatan), analisis Weaknesses (kelemahan), analisis Opportunities (peluang), dan analisis Threats (ancaman). Dengan menerapkan analisis ini, Sobat Shipper diharapkan dapat memilih opsi metode penjualan yang paling relevan dan tepat.

Sebut saja metode penjualan reseller dan dropship yang saat ini tengah eksis di kalangan pebisnis online pemula. Dinilai minim modal dan kerugian, kedua metode penjualan ini tentunya masih perlu Sobat Shipper analisis lebih lanjut.

2. Memperhatikan Strategi yang Ingin Diterapkan 

Setelah meninjau metode penjualan, kamu juga perlu memperhatikan strategi apa yang ingin digunakan. Strategi ini salah satunya mencakup dalam tindak pemasaran (marketing), dimana cara jualan laris yang ingin Sobat Shipper wujudkan, dapat diterapkan dari strategi pemasaran yang baik dan tepat.

Ada berbagai strategi bisnis yang dapat Sobat Shipper lakukan untuk mengembangkan brand awareness produk, seperti misalnya mencoba membentuk website, melakukan optimasi SEO, beriklan di Google Ads, atau mencoba bergabung dengan berbagai komunitas pebisnis.

3. Menentukan Platform E-Commerce yang Ingin Digunakan

Ada begitu banyak platform e-commerce yang dapat Sobat Shipper pilih. Diantaranya ada Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain sebagainya. Setiap e-commerce mempunyai kinerja yang berbeda namun memiliki prinsip yang sama. Oleh karenanya. Penting bagi Sobat Shipper, untuk menentukan platform e-commerce seperti apa yang ingin digunakan, dengan memberlakukan riset dan analisis kemampuan.

Terlebih untuk Sobat Shipper yang memiliki keinginan untuk menjajakan produk di berbagai e-commerce. Mungkin, kamu akan menilai bahwa hal ini terlihat begitu merepotkan. Dimana Sobat Shipper perlu memiliki banyak karyawan, harus bolak-balik melakukan pengecekan, dan memperhatikan penguploadan produk secara berkala pada setiap e-commerce, belum proses packing di lapangan yang juga harus terus diperhatikan. Pokoknya, bikin ribet dan memakan waktu!

Eits, tapi jangan salah… Efektifitas dan efisiensi penjualan online dapat tetap kamu jalankan meskipun online shop milik Sobat Shipper tersebar di berbagai platform e-commerce. Kira-kira bagaimana caranya ya?  Nah, poin berikutnya akan membantu Sobat Shipper menemukan jawabannya.

4. Menggunakan Strategi Omnichannel

Nah… Ini dia jurus pamungkasnya! Ya, apalagi kalau bukan menerapkan strategi omnichannel. Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan strategi omnichannel ini?

Omnichannel atau yang merupakan next levelnya multichannel, merupakan bentuk strategi bisnis yang mengintegrasikan banyak e-commerce dalam satu saluran, Nah, pengintegrasian yang berlangsung pada strategi ini dibentuk dan dikelola dalam suatu sistem management secara sistematis.

Dan sistem management yang melakukan pengelolaan sistematis itu, dapat kita sebut sebagai Omnichannel Management System (OCMS).

Terus… Kok bisa ya, OCMS ini menghadirkan efektifitas dan efisiensi dalam penjualan online? Memangnya peranan penting seperti apa saja yang dihadirkan dalam platform OCMS ini?

5. Peranan OCMS Dalam Meningkatkan Efektifitas Bisnis

Secara garis besar, OCMS merupakan sistem pengelolaan yang menghadirkan kemudahan karena mampu mengintegrasikan berbagai kegiatan online shop yang tersebar pada berbagai e-commerce. Antara lain, dengan hadirnya OCMS ini kamu dapat melakukan pengupdatean deskripsi produk e-commerce, menyunting harga jual produk pada e-commerce, mengupload produk, mengelola order, hingga mengatur stok inventori.

Dan perlu diingat, bahwa kegiatan ini dapat diterapkan ke berbagai e-commerce hanya dengan menggunakan satu platform. Tapi… Kenapa bisa demikian ya? Memangnya apa yang dihadirkan oleh OCMS sehingga dapat menghadirkan peranan luar biasa?

Jawabannya ada di fitur-fiturnya. Ya, OCMS menghadirkan berbagai fitur yang sangat luar biasa dan terus berusaha untuk dikembangkan. Misalnya saja, dapat kita lihat pada Atoor, salah satu platform OCMS yang menyajikan pelayanan omnichannel berkualitas dan berintegritas.

Atoor ini memiliki ragam fitur yang luar biasa. Diantaranya ada fitur yang mampu mensinkronisasi stok, fitur tata kelola produk, fitur integrasi, serta fitur OMS atau Order Management System.

Adanya berbagai fitur pada platform Atoor ini dapat menolong Sobat Shipper dalam melakukan tata kelola pada berbagai aktivitas yang dilakukan online shop di berbagai e-commerce secara terintegrasi. Contohnya saja seperti menerapkan penyetingan spesifikasi atau informasi produk, baik itu membuat deskripsi produk, melakukan penyuntingan terhadap harga jual, mengelola stok inventori, mengatur order yang masuk, sampai melakukan upload produk secara massal.

Nah, semua peranan yang diberikan oleh Atoor sebagai layanan OCMS ini terlihat sangat membantu Sobat Shipper dalam meningkatkan efisiensi cara jualan online bukan? Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi kamu untuk mulai menerapkan penggunaan OCMS yang satu ini.

Oke, Sobat Shipper itu dia pembahasan mengenai cara meningkatkan efisiensi bisnis secara baik dan tepat…  Bagaimana apakah Sobat Shipper tertarik untuk menerapkannya juga? Atau kamu mulai tertarik untuk menggunakan strategi omnichannel sebagai jurus pamungkas?

Kalau iya, maka Sobat Shipper dapat mengandalkan Aloshop sebagai platform omnichannel yang terpercaya, aman, dan dapat diandalkan. Seperti halnya yang telah disebutkan sebelumnya, Aloshop telah memiliki berbagai fitur dengan berbagai keunggulan. Apabila Sobat Shipper tertarik untuk mencobanya, kamu dapat menemukan informasi Aloshop lebih lanjut hanya di Aloshop!

Cara Upload Massal di E-Commerce Secara Efektif dan Efisien

Sobat Shipper, di era digitalisasi saat ini, kamu pasti tidak asing lagi bukan dengan istilah e-commerce? Menurut David Baum e-commerce merupakan perangkat teknologi, atau aplikasi, yang diproses secara dinamis terhadap suatu bisnis. Dimana perangkat ini dapat mengkorelasikan hubungan antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat, dengan diberlakukannya transaksi elektronik dan tukar-menukar produk, pemberian layanan, dan penyediaan informasi yang diterapkan secara sistematis.

Ada berbagai bentuk e-commerce yang hadir saat ini, dan dapat dengan mudah untuk Sobat Shipper temukan. Mulai dari Shopee, Lazada, Tokopedia, dan masih banyak lagi. Setidaknya, kamu pasti pernah melakukan kunjungan ke berbagai e-commerce ini untuk berbelanja online bukan? Atau bahkan untuk menjajakan produk milikmu sendiri?

Nah, untuk Sobat Shipper yang memiliki keinginan terjun langsung ke dalam dunia bisnis online, kamu sudah tahu belum mengenai hadirnya strategi omnichannel? Kalau kamu belum mengenali strategi ini, kamu berpeluang besar lho untuk mengalami masalah upload produk yang terbilang cukup rentan untuk terjadi. Wah… Kenapa bisa begitu ya?

Berikut ini Sobat Shipper akan disajikan pembahasan mengenai mengapa tindakan upload produk sangat rentan mengalami masalah? Dan cara upload produk seperti apa yang sebaiknya Sobat Shipper terapkan?

1. Cara Upload Produk Manual Dapat Menjadi Hambatan

Dari satu e-commerce beralih ke e-commerce lainnya. Mulai dari Shopee, lalu beralih ke Lazada, dan mulai lanjut upload produk ke Tokopedia. Skema yang sangat merepotkan bukan? Dimana Sobat Shipper harus bolak-balik upload produk pada online shop yang tersebar di berbagai e-commerce.

Belum lagi pada persoalan spesifikasi, dimana kamu akan sering untuk copy paste deskripsi, upload ulang foto produk, dan menyunting harga sana-sini.

Nah, cara upload produk manual seperti ini terlihat sangat tidak efektif dan dapat berpeluang besar menghambat kinerja kamu bukan? Terlebih ketika rasa jenuh mulai menghampiri, peluang untuk mengalami kekeliruan dan kesalahan dalam penguploadan produk secara manual, sangat mungkin untuk terjadi.

Langkah tepat untuk menghindari hal ini, tidak lain dan tidak bukan adalah antisipasi. Tapi… Bagaimana kalau semua tindakan tersebut sudah terlanjur dialami? Pasti Sobat Shipper mulai kepikiran bukan untuk mencari cara upload produk di Shopee, Tokopedia, atau Lazada secara cepat dan praktis. Dimana dengan adanya cara ini kamu memiliki harapan besar untuk dapat melakukan upload produk sekaligus pada semua e-commerce tersebut.

Karena akan sangat mudah bukan… Apabila kegiatan upload produk dapat dilakukan dengan beberapa klik, dan kamu juga hanya perlu mengisi spesifikasi, untuk menayangkan produk tersebut di online shop yang tersebar pada berbagai e-commerce.

Wah, terlihat sangat praktis dan efisien ya… Tapi, apakah ada solusi untuk mengatasi hal tersebut? Tentu saja ada! Dan berikut ini kita akan membahas berbagai tips jualan online yang dapat memudahkan dalam melakukan upload produk

2. Yuk, Permudah Efektivitas  Penjualan Kamu!

Berikut ini adalah tips jualan online untuk mempermudah efektivitas penjualan produk, terutama dalam melakukan kegiatan upload produk. Yuk, langsung saja kita bahas mulai dari poin pertama.

3. Melakukan Riset Terlebih Dahulu

Melakukan riset ini penting lho, untuk kamu lakukan. Terlebih bagi kamu yang menjual produk berkiblatkan dengan tren. Kegiatan riset ini sangat perlu untuk diperhatikan. Terus… Sepenting apa dan seperti apa saja riset yang dapat diterapkan?

Ingin berjualan di Tokopedia misalnya, Sobat Shipper tentu akan mereset terlebih dahulu bukan? Mengenai cara jualan di Tokopedia secara baik dan benar. Begitupun untuk Sobat Shipper yang ingin mengetahui kiat berjualan di berbagai e-commerce lainnya, layaknya cara jualan di Shopee, cara jualan di Lazada, dan lain sebagainya.

Nah, hadirnya riset disini adalah untuk mengoptimalkan penjualan, mengantisipasi permasalahan, dan mencari jawaban. Jadi, jangan lupa untuk menerapkan riset ya.

4. Pertimbangkan Setiap Cara yang Diambil

Saat tengah mencari solusi untuk mempercepat proses upload produk, kamu mungkin mulai terpikir untuk menyajikan template yang berisi ketentuan bagi setiap online shop yang tersebar di berbagai e-commerce.

Namun, ketika direalisasikan ternyata tidak sesuai ekspektasi dimana kamu ternyata masih memperoleh kerepotan yang sama, karena harus bolak-balik memberikan keterangan informasi produk secara manual.

Dari sini, kamu harus dapat mempertimbangkan. Apakah cara yang satu ini dapat diteruskan? Apakan kegiatan ini efektif untuk dilakukan? Maka dari itu, sebagai seorang pebisnis Sobat Shipper harus mampu mempertimbangkan cara yang diambil.

5. Rajin Optimasi dan Interaksi dengan Pelanggan

Untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung, mengungguli kompetitor, dan menguatkan kepercayaan pelanggan, Sobat Shipper harus melakukan optimasi dan interaksi secara optimal.

Antara lain tindak optimasi yang dapat kamu lakukan adalah dengan membuat website bisnis, memperbarui tampilan foto produk, dan meningkatkan mutu kualitas produk. Sedangkan untuk interaksi, kamu dapat menumbuhkan responsivitas yang tinggi, dengan menjawab pertanyaan pelanggan secara tepat dan cepat, memberikan ucapan terima kasih atas ulasan positif yang diberikan, serta menerima saran dengan baik dan benar.

Nah Sobat Shipper, melakukan upload produk secara cepat dan tepat juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat mengoptimalisasi bisnis yang kamu miliki. Terus bagaimana caranya? Cara efektif seperti apa yang harus diterapkan agar kamu tidak kehilangan momen penjualan? Jawabannya ada di strategi omnichannel yang telah disebutkan tadi.

Apa sih, strategi omnichannel itu? Yuk, langsung saja kita bahas serba-serbi omnichannel.

6. Strategi Omnichannel Hadir Sebagai Solusi

Menjadi tips jualan online yang terbukti jitu dan ampuh. Strategi omnichannel adalah  strategi yang dibentuk untuk meningkatkan kepuasan pelanggan ketika melakukan kegiatan perbelanjaan terhadap e-commerce atau toko milik Sobat Shipper. Nah, strategi omnichannel ini dihadirkan pada sebuah layanan bernama Omnichannel Management System (OCMS).

Nah, layanan OCMS yang ada disini menawarkan begitu banyak fitur yang akan membantu kegiatan perniagaan. Yang diantaranya adalah fitur sinkronisasi stok, pengelolaan produk, fitur integrasi, dan fitur Order Management System (OMS) .

Hadirnya berbagai macam fitur dalam layanan OCMS ini dapat membantu Sobat Shipper dalam melakukan pengelolaan terhadap berbagai kegiatan e-commerce secara terintegrasi. Misalnya saja seperti melakukan pengaturan informasi produk, baik itu memperbarui deskripsi produk, melakukan pengeditan harga produk, mengelola masuknya order, menata pengaturan stok inventori, sampai yang paling penting ialah melakukan upload produk secara massal ke berbagai e-commerce.

Dan seluruh kegiatan yang diterapkan disini, dapat dilakukan hanya dengan menggunakan satu platform. Ya, melalui platform pelayanan OCMS. Sangat luar biasa bukan Sobat Shipper?

Jadi, dengan menggunakan OCMS kamu dapat menerapkan upload massal secara efisien dan efektif, berbagai kegiatan seperti pengelolaan layaknya pengelolaan inventori dan stok juga telah terintegrasi dengan platform yang satu ini. Jadi, kamu tidak perlu repot dan khawatir.

Nah, Sobat Shipper itu dia penjelasan mengenai upload massal di e-Commerce secara efisien dan efektif. Jadi, kunci utama untuk mempercepat penguploadan produk adalah dengan menggunakan platform OCMS, dan dengan fiturnya yang telah terintegrasi dengan berbagai e-commerce kamu dapat melakukan berbagai pengelolaan lainnya secara cepat dan mudah.

Yuk, cek informasi mengenai Manajemen Toko, platform OCMS yang menyediakan fitur-fitur sistematis yang dapat membantumu secara komprehensif, terlebih dalam melakukan upload produk. Cek informasinya sekarang juga di Manajemen Toko!

Apa Itu HS Code? Eksportir Pemula Harus Tahu!

Memulai bisnis ekspor sebagai eksportir ada beberapa hal yang perlu Sobat Shipper pahami dan pelajari. Salah satu hal penting yang perlu diketahui dalam dunia perdagangan internasional adalah HS Code atau Harmonized System Code. Kode ini berhubungan dengan pengkategorian atau kasifikasi barang dalam perdagangan internasional.

Perdagangan ekspor impor adalah perdagangan yang melibatkan lebih dari satu negara. Oleh karena itu, dibutuhkan kode untuk mempermudah dalam menentukan kategori barang yang disepakati dalam perdagangan internasional. Ada dua sistem kode dalam dunia perdagangan internasional yaitu Harmonized System Code dan Standard International Trade Classification (SITC).

Di artikel kali ini kita akan lebih fokus membahas tentang harmonized system code dalam perdagangan ekspor impor.

Apa itu HS Code?

Harmonized system code atau HS Code adalah sistem pengelompokan barang ekspor dalam kategori tertentu yang disusun secara terstruktur dan sistematis untuk mempermudah proses perdagangan ekspor-impor. HS Code berguna dalam transaksi perdagangan hingga pengangkutan barang.

Harmonized system code sebagai pengklasifikasian barang ekspor Indonesia terdaftar dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI). Awalnya harmonized system berupa 10 digit angka yaitu 6 digit dibuat oleh World Customs Organization (WCO) dan berlaku secara internasional. Harmonized system ini telah disepakati oleh sebagian besar negara di dunia sejak tahun 1986.

HS fokus pada klasifikasi produk secara lebih tepat dan sistematis. HS Code digunakan eksportir untuk mengetahui tarif produk ekspor impor secara lebih detail. HS Code memudahkan pelaku bisnis yang ingin mengekspor produk Indonesia ke luar negeri.

Manfaat Harmonized system 

Harmonized system sangat penting diketahui oleh eksportir karena punya beberapa manfaat dalam ekspor impor. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari HS Code.

  • Memudahkan dalam klasifikasi produk ekspor impor dalam keseragaman kode yang sistematis
  • Mempermudah dalam pengumpulan dana pembuatan laporan statistik perdagangan internasional
  • Menjadi sistem pengkodean barang yang resmi secara internasional
Contoh HS Code untuk Produk UMKM

Dalam dunia ekspor impor HS Code dibagi menjadi 99 bab atau kategori dan 21 bagian atau subkategori. Total deskripsi produk yang ada yaitu sekitar 5.300 deskripsi produk. Mari kita bahas beberapa deskripsi produk dan kodenya yang banyak dipakai oleh pelaku UKM dan UMKM khususnya di Indonesia.

Berikut daftar harmonized system untuk produk yang sering dijual oleh pelaku UKM dan UMKM

  • 7 : Produk sayuran yang dapat dimakan termasuk umbi atau akar tertentu
  • 8 : Produk buah, kacang, kulit dari buah jeruk dan melon
  • 9 : Produk kopi, rempah, teh dan mate
  • 10 : Produk sereal
  • 11 : Produk penggilingan malt, gandum, gluten, inulin dan pati
  • 13 : Produk jus atau ekstrak sayuran, resin dan lac.
  • 15 : Produk lemak dan minyak baik hewani ataupun nabati
  • 16 : Produk olahan daging, ikan, krustasea, moluska, invertebrata air dan sebagainya
  • 17 : Produk gula dan manisan
  • 18 : Produk kakao dan produk olahannya
  • 19 : Produk olahan dari sereal, tepung atau susu, termasuk produk pastry
  • 20 : Produk olahan sayuran, buah dan jenis tanaman lainnya
  • 21 : Produk olahan lainnya yang dapat dikonsumsi
  • 22 : Produk minuman, termasuk minuman beralkohol dan produk cuka
  • 61 : Pakaian jadi dan aksesoris pakaian yang dirajut
  • 62 : Pakaian jadi dan aksesoris yang tidak dirajut
  • 63 : Pakaian jadi berupa tekstil dan lainnya
  • 64 : Pelindung atau alas kaki dan sejenisnya
  • 65 : Topi dan sejenisnya.
Cara Mengetahui HS Code Suatu Barang

Sobat Shipper dapat mengetahui harmonized system suatu barang melalui situs INSW (Indonesia National Single Window). Hal ini akan memudahkan Sobat Shipper yang ingin mengekspor barang berdasarkan pengkodeannya.

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengetahui harmonized system barang ekspor Indonesia:

  • Buka link http://eservice.insw.go.id/
  • Pada kolom pencarian ketik nama produk yang ingin Sobat Shipper ketahui kodenya
  • Misalnya ketik kata “apel” dan klik tombol search
  • Maka, Sobat Shipper akan melihat daftar HS Code yang berhubungan dengan produk “apel” tersebut.
  • Pilih kode yang dibutuhkan yang berisi 8 digit
  • Sobat Shipper bisa mengetahui detail informasi ekspor impor untuk produk tersebut, meliputi regulasi, tarif, kondisi khusus regulasi dan informasi lainnya.
Cara Membaca HS Code

Setelah Sobat Shipper mengetahui cara mencari harmonized system code, berikutnya perlu tahu bagaimana cara membacanya. Hal yang perlu diingat adalah 6 digit digunakan sebagai pengkodean produk secara internasional. Indonesia sempat menggunakan 10 digit untuk menjelaskan detail dari 6 digit tersebut. Namun, saat ini Indonesia mengikuti peraturan negara ASEAN yaitu menggunakan 8 digit kode.

Berikut penjelasan setiap digit HS Code yang perlu Sobat Shipper ketahui:

  • 2 digit pertama : Bab/kategori utama.
    Contoh: 08 untuk produk buah.
  • 4 digit pertama : pos yang medefinisikan bab utama.
    Contoh:  08.08 untuk buah apel, pir dan quince segar. 08.13 untuk buah kering
  • 8 digit pertama : sub pos yang digunakan sebagai kode produk ekspor di ASEAN, termasuk Indonesia.

Contoh: 08.08.10.00 untuk buah apel segar

Dengan mengetahui kode tersebut Sobat Shipper juga bisa mengetahui tarif referensi dan regulasi impor. Hal ini dapat dicek pada tabel detail dari situs INSW ada di bagian pojok kanan. Klik bagian kolom informasi yang ingin Sobat Shipper ketahui.

Barang ekspor dari indonesia begitu banyak jenisnya. Barang ekspor dari sektor pangan, pertanian, peternakan dan pertambangan menjadi komoditi ekspor utama Indonesia. Bagi pelaku UMKM produk kuliner atau pakaian jadi bisa dipertimbangkan sebagai produk unggulan yang punya peluang besar masuk pasar internasional. Produk kuliner mulai seperti makanan ringan, minuman seperti kopi, jus, produk susu dan lain-lain.

Setelah mengetahu HS Code Sobat Shipper lebih mudah menentukan jenis produk yang akan diekspor. Ketika memulai bisnis ekspor pastikan produk tersebut punya daya simpan cukup lama. Selain itu pastikan juga proses pengemasan yang aman dan baik. Sobat Shipper dapat bekerja sama dengan penyedia layanan pengiriman yang profesional untuk memastikan produk ekspor terkirim dan tiba di negara importir dalam kondisi yang baik.

Shipper menyediakan layanan pengiriman ke luar negeri dengan jasa ekspedisi terpercaya. Shipper tidak hanya menyediakan satu layanan pengiriman saja, tapi Sobat Shipper dapat memilih sendiri ekspedisi yang cocok sesuai budget dan kebutuhan pengiriman. Banyak keuntungan dan kemudahan yang dapat Sobat Shipper rasakan, seperti gratis jemput paket, harga kompetitif dan mudah pengecekan melalui website dan aplikasi yang terintegrasi.

Cara Menghitung Biaya Ekspor Sebuah Produk Supaya Tidak Rugi

Bagi eksportir pemula atau pelaku bisnis yang baru ingin mencoba ekspor tak jarang mengalami kendala dalam penentuan harga. Keika menentukan harga ekspor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Harga ekspor tentu berbeda dengan harga jual di pasar lokal. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu tahu cara menghitung biaya ekspor sebuah produk yang tepat.

Biaya-Biaya yang Mempengaruhi Harga Ekspor

Penetapan harga yang tepat dapat memudahkan eksportir untuk mendapat kontrak dari importir. Dalam menentukan harga produk ekspor perlu menghitung biaya secara efektif. Berikut ini adalah biaya-biaya yang mempengaruhi cara menghitung biaya ekspor sebuah produk.

  1. Harga Pokok Produksi 

Cara menghitung biaya ekspor sebuah produk  paling penting adalah mengetahui HPP atau harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi dalam waktu tertentu. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, alat, bahan pendukung lainnya yang dipakai selama proses produksi barang.

Unsur harga pokok produksi ada dua yaitu biaya produksi dan biaya operasional pabrik. Biaya produksi adalah biaya langsung yang dipakai selama proses produksi, misalnya biaya bahan baku, biaya pendukung dan upah pegawai. Sedangkan, biaya operasional meliputi biaya tak langsung seperti biaya listrik, perawatan mesin dan lain-lain.

Harga pokok produksi untuk pelaku usaha yang hendak mengekspor barangnya tapi tidak memproduksi barang sendiri berbeda. Biaya yang perlu dihitung dari biaya pembelian produk, biaya pengiriman ke gudang.  Bagi pelaku usaha yang tidak memproduksi sendiri, maka biaya pokok adalah biaya terkait proses penyediaan barang jadi tersebut.

  1. Biaya Pengemasan 

Produk ekspor membutuhkan kemasan khusus yang lebih terjamin keamanannya dan tahan lama. Oleh karena itu, biaya pengemasan produk ekspor perlu dihitung dengan seksama agar tidak rugi. Biaya pengemasan meliputi biaya beli kemasan, upah pengemasan, biaya printing kemasan dan lain-lain. Kalkulasi biaya pengemasan meliputi seluruh biaya yang terkait proses pengemasan produk sebelum diekspor.

  1. Biaya Bank

Proses pembayaran ekspor bisa melibatkan pihak bank. Misalnya jika eksportir menggunakan metode transaksi Telegraphic Transfer (T/T), Letter of Credit (L/C), atau Cash Against Documents (CAD).

Setiap metode pembayaran melalui bank ini dikenakan biaya berbeda-beda. Berikut kisaran biaya pembayaran bank berdasarkan metode transaksinya.

  • Telegraphic Transfer (T/T) : kisaran biaya bank USD 5 -10 per transfer
  • Letter of Credit (L/C) : kisaran biaya bank USD 75 – 150 per proses pembayaran
  • Cash Against Documents (CAD) : kisaran biaya sama dengan L/C yaitu USD 75 – 150

Biaya pembayaran bank bisa saja berbeda-beda tergantung jenis bank atau negara tujuan ekspor tersebut. Bank yang digunakan adalah bank yang dipakai oleh pihak importir dan bank dari eksportir.

  1. Biaya Transportasi (Trucking)

Dalam proses menghitung biaya ekspor ada yang namanya biaya transportasi yaitu biaya dari gudang ke pelabuhan. Mengapa biaya transportasi penting dihitung? Sebab, biaya ini akan rutin dilakukan dalam setiap transaksi ekspor jadi perlu diperhatikan agar perhitungan biaya ekspor tepat.

  1. Biaya Forwarder

Khusus bagi Sobat Shipper yang menggunakan jasa forwarder atau penghubung antara importir dan eksportir maka perlu diperhitungkan juga. Fungsi forwarder adalah membantu melancarkan proses transaksi dari gudang ke pelabuhan serta kepengurusan dokumen hingga pengiriman sampai ke negara importir.

Biaya forwarder ini bisa beragam tergantung penyedia layanan atau jasa. Kisaran biaya mulai dari Rp 250.000 hingga jutaan rupiah dalam setiap layanan.

  1. Biaya Pengurusan Dokumen Ekspor

Cara menghitung biaya ekspor sebuah produk juga dipengaruhi oleh biaya pengurusan dokumen. Dokumen yang diperlukan bisa berbeda setiap negara tergantung kebijakan dan persyaratan yang berlaku. Jenis produk yang diekspor juga dapat mempengaruhi biaya pengurusan dokumen.

Contohnya, untuk ekspor produk obat atau pangan yang perlu pemeriksaan laboratorium maka akan dikenakan biaya dokumen khusus. Seperti dokumen certificate of analysis sebagai bukti produk sudah memenuhi standar dari laboratorium terakreditasi.

  1. Biaya THC

THC adalah Terminal Handling Charge yaitu biaya penanganan barang di pelabuhan berdasarkan berat barang. Biaya ini khusus jika menggunakan full container, jika tidak maka tidak perlu dihitung.

  1. Biaya Bea Keluar

Biaya bea keluar dibebankan untuk beberapa jenis produk ekspor, seperti produk kulit (15-25% nilai invoice), biji kakao (0-15% nilai invoice), kelapa sawit (0-10% nilai invoice) dan sebagainya.

  1. Biaya Agen atau Broker 

Beberapa eksportir menggunakan jasa agen atau broker sebagai pihak ketiga yang mengurus bisnis ekspornya di luar negeri. Agen dan broker membantu eksportir mencari calon pembeli dan mencapai kesepakatan transaksi. Komisi agen dan broker beragam tergantung kesepakatan dengan eksportir, umumnya berkisar 2-5% dari nilai ekspor produk yang terjual.

  1. Biaya Pengiriman 

Biaya kirim produk dari pelabuhan negara eksportir ke pelabuhan negara importir. Biaya pengiriman tergantung jarak dan layanan pengiriman yang digunakan.

Beberapa cara pengiriman produk ekspor yaitu:

  • Courier: Untuk  produk ekspor dengan berat kurang lebih 1 kg
  • Air cargo: Untuk produk ekspor dengan berat minimal 45 kg menggunakan jalur udara
  • Sea cargo less container load: Untuk berat barang ekspor minimal 1 MT menggunakan kapal laut
  • Sea cargo full container load: Untuk barang ekspor minimal 1 container menggunakan kapal laut
  1. Asuransi 

Khusus untuk metode pembayaran ekspor CIF (Cost Insurance and Freight) membutuhkan biaya asuransi. Besaran biaya berkisar dari 0,1-0,5% total harga CFR (Cost and Freight).

  1. Biaya Lainnya

Biaya lainnya meliputi biaya gudang, biaya operasional atau biaya bunga dan biaya pajak. Biaya gudang jika eksportir menyewa gudang. Biaya operasional lain seperti sewa kantor, promosi dan lain-lain. Biaya bunga dan pajak jika ada pinjaman modal dari bank.

Contoh Cara Menghitung Biaya Ekspor Sebuah Produk

Mari kita coba menghitung biaya ekspor produk berdasarkan contoh kasus fiktif berikut ini menggunakan metode pembayaran EXW.

  • Perusahaan AZ mendapat kontrak ekspor keripik dari Bandung ke Arab Saudi
  • Jumlah ekspor 200 karton dengan isi masing-masing karton 5 kg, total 1.000 kg

Hitung Biaya:

  • Harga pokok produksi = Rp 10.000 /kg
  • Harga pengemasan = Rp 1.100 /kg
  • Biaya bank = Rp 572 /kg
  • Harga pokok penjualan EXW = Harga pokok produksi + pengemasan + biaya bank

= 10.000 + 1.100 + 672 = Rp 11.672 /kg

  • Target keuntungan kotor = Rp 1.000 /kg
  • Harga penawaran EXW = Rp 12.672 /kg = USD 0,905/ kg (kurs Rp 14.000)

Semoga penjelasan ini memudahkan Sobat Shipper dalam mempelajari cara menghitung biaya ekspor sebuah produk. Agar bisnis ekspor lancar dan bisa mendapatkan biaya jual yang efektif pilih jasa ekspedisi dengan penawaran harga terbaik dan layanan profesional. Mari bekerjasama dengan Shipper untuk kebutuhan bisnis ekspor Sobat Shipper!