Mengenali Apa Itu Affiliate Marketing

Sobat Shipper, tentu pernah mendengar istilah affiliate marketing bukan? Yup, istilah yang seharusnya tidak asing lagi nih, di dunia bisnis terkhusus pada strategi pemasaran. Affiliate marketing adalah model bisnis yang telah umum digunakan oleh banyak orang karena dinilai menguntungkan dengan modal yang tidak besar.

Nah, pada affiliate marketing, bisnis yang terlibat di dalamnya disebut sebagai bisnis affiliasi. Yang mana, bisnis afiliasi ini berperan dalam melakukan pembayaran terhadap jasa seseorang yang telah berhasil memperjualbelikan produk atau layanan milik perusahaan tertentu.

Wah, sangat mengesankan bukan, Sob? Bagaimana… Apakah Sobat Semua tertarik untuk mengetahui topik affiliate marketing ini lebih jauh? Yuk, kita tinjau terlebih dahulu serba-serbi mengenai affiliate marketing itu sendiri!

1. Pengertian Affiliate Marketing

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sistem affiliate marketing atau yang bisa disebut sebagai affiliate pemasaran adalah suatu model bisnis yang telah umum digunakan di era digital saat ini. Yup, affiliate marketing ini mengandalkan internet sebagai pihak ketiganya.

Sementara, dalam affiliate marketing ini bisnis yang terlibat dapat disebut sebagai bisnis afiliasi, yang mana bisnis ini berperan besar dalam melakukan pembayaran terhadap jasa seseorang yang telah berhasil memperjualbelikan produk atau layanan milik perusahaan tertentu. Nah, afiliasi pemasaran ini memiliki beragam bentuk dan jenis. Namun, sebelum mencari tahu tentang berbagai bentuk dan jenis affiliate marketing, ada baiknya Sobat Shipper mencari tahu terlebih dahulu, siapa saja sih pelaku kegiatan affiliate marketing itu?

2. Pelaku Kegiatan Affiliate Marketing

Setidaknya pelaku kegiatan affiliate marketing ini terbagi menjadi tiga, diantaranya adalah produsen atau penjual, affiliate (pengiklan), dan konsumen. Mari kita bahas satu persatu mulai dari produsen atau penjual.

a) Produsen atau Penjual

Bisnis affiliate adalah suatu model bisnis yang menawarkan komisi terhadap affiliate (pengiklan), penghasilan baru bisa didapatkan oleh affiliate usai terciptanya interaksi terhadap produk atau layanan yang diiklankan. Penjual atau produsen ini merupakan pihak yang memberikan komisi terhadap affiliate. Dan penjual yang bisa menggunakan bisnis affiliasi ini pun beragam, mulai dari pengusaha tunggal, vendor, merchant, vendor, dan lain sebagainya.

Beragam produk yang bisa diperjualbelikan antara lain adalah perabotan rumah tangga, perlengkapan bayi, barang elektronik, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, jasa pun juga bisa, lho Sob kamu perjual belikan, seperti jasa les privat, jasa salon kecantikan, dan lain sebagainya.

b) Affiliate (Pengiklan)

Selanjutnya adalah affiliate atau yang dapat disebut sebagai pengiklan. Nah, affiliate ini merupakan pihak pengiklan yang menawarkan jasanya kepada penjual, terhadap layanan ataupun produk yang diperjualbelikan. Affiliate hadir dalam bentuk beragam bisa jadi adalah individu atau perusahaan.

Affiliate bertindak untuk mempersuasif audiensnya agar membeli produk atau layanan tertentu yang diiklankan. Ketika konsumen melakukan pembelian, maka affiliate bisa mendapatkan komisi. Target jelas dan spesifik yang dimiliki oleh affiliate, membuat affiliate diyakini memiliki potensi besar dalam melakukan pemasaran terhadap produk.

c) Konsumen

Terakhir adalah konsumen. Yup, ini dia pelaku yang memegang peranan paling penting. Bak, menjadi sebuah istilah yang sering kali kita dengar “bahwa pelanggan itu adalah raja”, dan istilah yang satu ini nyatanya benar adanya, lho. Yup, dalam bisnis affiliasi ini semua tentang konsumen sangat perlu untuk diperhatikan. Mulai dari minat konsumen, tren media sosial milik konsumen, dan lain sebagainya.

Dalam affiliate marketing, penting bagi pengiklan melakukan peninjauan, riset, dan pertimbangan terhadap strategi pengiklanan yang nantinya akan dilakukan. Karena tiap konsumen sendiri memiliki karakteristik yang beragam, dan untuk tetap menarik perhatian konsumen lakukanlah pemilihan strategi yang tepat.

3. Berbagai Contoh Affiliate Marketing di Indonesia

Oke, sebelumnya kita telah mengetahui definisi dan pelaku kegiatan affiliate marketing. Dan kini, yang berikutnya akan dibahas pada bagian ketiga, adalah berbagai contoh dari afiliasi pemasaran atau affiliate marketing.

Apa saja contohnya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

a) Marketplace

Di era digitalisasi ini, ada berbagai marketplace yang bermunculan di Indonesia. Diantaranya adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, dan lain sebagainya. Yang mana komisi dari setiap marketplace ini jumlahnya berbeda-beda. Mulai dari 4% – 10% atau bahkan lebih.

b) Jasa Hosting

Apakah Sobat Shipper seorang blogger? Tawarkan saja jasa hosting yang Sobat Shipper pakai kepada pengunjung blog. Komisi yang diperoleh dari penyedia jasa hosting ini pun terbilang cukup besar. Yang mana persentase komisi yang bisa didapat oleh pengiklan berkisar dari 25% – 70%.

Jasa hosting yang Sobat Shipper pakai pun bisa beragam, mulai dari Niagahoster, Hostinger, Exabytes, dan lai

c) Aplikasi Digital

Dapat disamakan dengan kegiatan afiliasi, beberapa aplikasi digital menawarkan cashback apabila kita melakukan penawaran aplikasi terhadap pengguna lain. Antara lain, aplikasi yang menerapkan sistem affiliasi ini antara lain adalah Bibit dan Shopback.

d) Produk Traveling

Punya hobi jalan-jalan? Atau senang menghasilkan konten terkait dunia pariwisata. Tentu, kamu tidak asing lagi ya dengan berbagai agensi travel khususnya yang ada di Indonesia. Dalam bisnis afiliasi, kamu bisa saja bergabung dengan berbagai program afiliasi yang menyediakan produk traveling.

Antara lain seperti Booking.com, Tiket.com, Klook, Agoda, dan masih banyak lagi. Komisi yang diberikan oleh agensi travel ini pun beragam, mulai dari 5% – 25%. Cukup menarik untuk dicoba bukan?

e) Produk Digital

Layanan kursus digital, layanan musik digital, dan berbagai bentuk layanan berbasis digital lainnya, juga menyediakan program afiliasi, lho. Salah satu produk digital yang sering kali digunakan dan kita dengar adalah Spotify. Yup, pasti Sobat Shipper tidak asing bukan dengan platform yang satu ini?

Maka dari itu, peluang bergabung dalam berbagai program afiliasi sebenarnya besar dan luas.

f) Virtual Private Network (VPN)

Sobat Shipper tentu tidak lagi asing bukan mendengar atau men jumpai Virtual Private Network (VPN)? Yup, VPN ini sering kali menjadi pihak ketiga dikala penjelajahan internet dalam jangkauan luas dilakukan.

Nyaris semua VPN memiliki program affiliate marketing tersendiri. Dan persentase komisinya pun juga beragam, sama halnya dengan contoh affiliate marketing lainnya.

Nah, Sobat Shipper itu dia ulasan mengenai serba-serbi dunia affiliate marketing, mulai dari pengertiannya, siapa saja pelakunya, sampai beragam contohnya. Tentunya, sistem affiliate marketing ini sangat membantu dan cukup mudah dimengerti bukan?

Nah, ketika kamu telah mengoptimalkan pemasaran dengan program affiliate marketing. Jangan lupa pula, untuk memperhatikan operasional bisnismu agar pemesanan dan stok barang terkelola dengan baik, tanpa ada yang terlewat. Nah, jika kamu tengah mencari jasa otomatisasi pengelolaan inventori dan alokasi stok barang yang tepat, kamu bisa menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengatur inventori barangmu secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi mengenai Atoor di Shipper.id!

Kesalahan Pemula dalam Beriklan di Google Ads

Apa itu Google Ads? Google Ads adalah bentuk model dari sebuah layanan periklanan yang memiliki nama lain Google AdWords, yang mana hingga saat ini Google Ads atau Google AdWords telah menjadi layanan periklanan yang cukup populer untuk digunakan oleh banyak pebisnis.

Melakukan periklanan dengan Google Ads dinilai efektif bagi banyak orang. Metode pembayarannya pun cukup variatif, fiturnya juga sangat membantu, dan bisa dengan mudah diterapkan dalam setiap jenis bisnis yang ingin diiklankan.

Namun, Sobat Shipper tahu tidak? Bahwa saat membuat iklan di Google Ads, ada banyak pemula yang seringkali melakukan kesalahan atau kekeliruan, lho. Dan kesalahan-kesalahan tersebut sangat perlu diantisipasi alias dihindari. Kira-kira apa saja ya… Kesalahan-kesalahan yang sering dibuat tersebut? Dan apa saja sih, yang akan terjadi jika kesalahan itu terus-menerus dilakukan dalam jangka waktu yang lama? Yuk, langsung saja kita tinjau pembahasan berikut ini.

1. Melalaikan Riset Kata Kunci

Nah, ini dia kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pengiklan pemula. Ya, melalaikan riset kata kunci. Padahal, riset kata kunci dijalankan agar potensi bisnis bisa diketahui. Maka dari itu, jangan langsung beriklan begitu saja, saat yang lain juga tengah beriklan di Google Ads.

Untuk memudahkan periklanan, Google telah menghadirkan Google Keyword Planner yang terdapat pada dashboard Google Ads. Berbagai hasil riset yang ditampilkan oleh Google Keyword Planner ini terbilang mudah dimengerti dan cukup efektif, dimana dengan memberlakukan riset Sobat Shipper dapat memutuskan apakah bisnis yang saat ini tengah Sobat Shipper jalankan cocok diiklankan di Google.

Jadi, jangan sampai melalaikan riset kata kunci dalam beriklan di ads Google ya, Sob.

2. Asal Pilih Jenis Kata Kunci (Keyword)

Kesalahan yang berikutnya timbul adalah kekeliruan pada saat memilih opsi kata kunci (keyword). Jika kamu telah memberlakukan riset kata kunci, hendaknya kamu juga memperhatikan pemilihan terhadap kata kunci atau keyword itu sendiri. Nah, untuk mengantisipasi kekeliruan terhadap pemilihan jenis kata kunci, kamu perlu mengenali terlebih dahulu jenis kata kunci atau keyword itu sendiri. Seperti apa saja jenisnya? Yuk, langsung saja kita tinjau berbagai jenis keyword berikut ini

a) Broad Match Keyword

Broad Match Keyword, merupakan jenis kata kunci yang satu ini merupakan jenis yang paling banyak menghasilkan impression dibanding dengan 2 jenis keyword atau kata kunci lainnya. Dengan banyaknya Impression yang dihasilkan, Broad Match Keyword pun menjadi jenis kata kunci dengan biaya per klik yang paling murah.

Namun kekurangan dari jenis keyword yang satu ini adalah, Broad Match Keyword akan menarik banyak search term yang sebetulnya tidak tertarget. Maka dari itu, membentuk sikap cermat dan menghadirkan berbagai pertimbangan sangat penting untuk kamu terapkan sebelum menggunakan jenis iklan yang satu ini.

b) Phrase Match Keyword

Jenis berikutnya adalah Phrase Match Keyword, sedikit berbeda dengan Broad Match Keyword, umumnya jenis kata kunci Phrase Match Keyword mendapatkan jumlah impression yang lebih sedikit tidak seperti Broad Match Keyword. Meskipun Impressionnya cenderung sedikit iklan yang kamu tampilkan dapat dimunculkan pada pencarian yang lebih tertarget.

Jika Sobat Shipper ingin menyisipkan tambahan jenis keyword atau kata kunci ke dalam periklanan Google Ads kamu cukup menambahkan tanda “…………”.

c) Exact Match Keyword

Selanjutnya adalah Jenis kata kunci terakhir, yakni jenis Exact Match Keyword. Jenis yang satu ini merupakan jenis yang paling minim menghadirkan impression, lebih minim dari jenis kedua. Namun, ketika jenis kata kunci ini digunakan dengan baik dan tepat, keyword yang dihadirkan bisa mendatangkan paling banyak conversions.

Karena terbilang baik dalam mendatangkan conversions, biaya cpc pada kata kunci atau keyword jenis ini relatif lebih mahal, tidak seperti jenis-jenis sebelumnya. Maka dari itu, untuk menggunakan jenis yang satu ini, kamu perlu merogoh kocek lebih, dan melakukan penambahan terhadap jenis kata kunci dengan menggunakan tanda [………..].

Jadi, jenis kata kunci seperti apa yang direkomendasikan untuk digunakan oleh pemula? Nah, jenis kata kunci yang akan direkomendasikan kepada Sobat Shipper yang baru saja berkuta di dunia Google Ads atau Google iklan, adalah jenis Phrase Match Keyword. Dimana jenis ini memiliki Impression yang lebih sedikit, namun menggaet lebih banyak target yang relevan. Terlebih lagi dalam masalah anggaran yang terlihat lebih minim dibanding jenis Exact Match Keyword.

3. Mengoperasikan Iklan dalam Jumlah Banyak

Kelebihan yang dihadirkan oleh Google ads adalah saat-saat dimana kita bisa melakukan penargetan di berbagai cakupan kata kunci yang dipakai oleh seluruh pengguna Google yang ada di dunia. Namun, adanya keunggulan ini juga menghantarkan pengiklan pada kesulitan sebelum memulai kegiatan pengiklanan. Lantas, dari kata kunci manakah yang harus kita mulai terlebih dahulu?

Umumnya permasalahan mulai terjadi ketika, si pengiklan melakukan penargetan terhadap berbagai jenis keyword atau kata kunci dengan jumlah sebanyak mungkin, padahal si pengiklan tersebut tidak memiliki anggaran yang cukup besar. Dan pada akhirnya setiap kata kunci atau keyword yang ia sisipkan, ia akan selalu mengalami kekalahan saat melakukan penawaran atau bid kamu dengan kompetitor atau pesaing yang memiliki anggaran lebih besar, hingga pada akhirnya bisnis yang kamu jalankan tidak dapat muncul sama sekali.

Maka dari itu, ketika kamu memulai pengiklanan di Google Ads dan budget iklan yang kamu miliki juga tidak terlalu besar, maka yang perlu kamu lakukan adalah memfokuskan diri pada satu atau beberapa kata kunci saja. Hal tersebut terlihat lebih efisien dan efektif bukan?

4. Mengabaikan Optimasi Iklan

Tindakan abai terhadap optimasi pengiklanan merupakan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh pengiklan. Sebagian pengiklan awalnya berpikir bahwa usai iklan dijalankan mereka hanya tinggal menunggu hasil datang. Namun, nyatanya membuat pola pikir seperti itu merupakan sebuah kesalahan. Karena sebuah iklan akan menjadi apik dan bagus apabila dioptimasi secara berkala dan rutin.

Maka dari itu, usahakan setiap hari Sobat Shipper melakukan peninjauan terhadap iklan yang ditayangkan. Jika Sobat Shipper hanya melakukan tindakan set up pada iklan, lalu pergi begitu saja mengabaikan iklan tersebut, maka kamu tidak akan pernah tahu apakah iklan yang telah kamu jalankan sudah betul atau belum. Maka dari itu, optimalkan iklan Google Ads milikmu secara rutin dan berkala ya, Sob.

Sobat Shipper, itu dia berbagai kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pemula dalam beriklan di Google Ads. Nah, ketika pengiklanan yang Sobat Shipper jalankan telah mendulang kesuksesan, maka kamu perlu mengelola pemesanan dan stok barang yang kamu dengan tepat dan baik, dimana kamu dapat menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengontrol inventori produk secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi menarik tentang Atoor di Shipper.id!

Penggunaan Google Keyword Planner

Sobat Shipper, apakah saat ini kamu tengah mencari tool riset keyword yang andal dan terpercaya? Nah, salah satu tool riset yang layak kamu coba adalah Google Keyword Planner, dimana Google Keyword Planner ini menjadi salah satu tool riset keyword yang paling populer di dunia.

Apa kegunaan dari Google Keyword Planner? Dengan hadirnya Google Keyword Planner ini, kamu dapat melakukan berbagai tindak riset kata kunci baik untuk keperluan SEO maupun Google Ads. Dan berbagai manfaat yang akan Sobat Shipper dapatkan, bisa diperoleh secara gratis. Wah, keren sekali bukan? Kira-kira bagaimana caranya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya pada artikel berikut.

1. Apa yang Dimaksud dengan Google Keyword Planner

Apa sih Google Keyword Planner? Nah, Google Keyword Planner atau yang bisa diartikan sebagai perencanaan kata kunci Google, merupakan salah satu layanan yang disediakan di Google Ads. Apa itu Google Ads? Google Ads adalah bentuk layanan periklanan yang memiliki nama lain Google AdWords, dimana sampai saat ini Google Ads menjadi layanan periklanan yang paling populer.

Karena merupakan bagian dari Google Ads, Google Keyword Planner ini seringkali ditemui dengan istilah keyword planner google ads, atau keyword planner adwords. Maka dari itu, mungkin istilah Google Keyword Planner ini menjadi lumrah untuk dijumpai, meskipun dalam istilah yang berbeda.

2. Cara Daftar Google Ads

Nah, sebenarnya Google Keyword Planner ini dapat digunakan dengan dua cara, cara pertama adalah digunakan sekaligus tergabung dalam Google Ads, dan tanpa tergabung dengan Google Ads.

Saat ini kita akan membahas terlebih dahulu panduan mendaftar Google Ads. Seperti apa saja panduan pendaftarannya? Yuk, simak panduan berikut ini.

a) Buat Akun

Untuk kamu yang baru membuat akun Google Ads, langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengklik New Google Ads Account.

b) Pilih Tujuan Google Ads

Di bagian ini terdiri tiga opsi tujuan Google Ads yang dapat kamu pilih. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, melakukan pengarahan kepada pencari untuk memanggil bisnis Sobat Shipper. Kedua, melakukan pengarahan kepada audience untuk beralih ke website bisnis kamu. Dan yang ketiga, adalah memberikan arahan kepada audience untuk mendatangi lokasi bisnis Anda.

Jangan lupa, untuk memastikan kamu memilih tujuan yang paling relevan ya.

c) Masukkan Informasi Bisnis

Tuliskan informasi mengenai bisnis secara tepat dan benar. Dimana kamu dapat menyertakan website bisnis yang saat ini tengah kamu jalankan. Pastikan tidak ada kesalahan terhadap penulisan, seperti halnya typo.

d) Memilih Jangkauan Konsumen

Usai memasukkan informasi bisnis, langkah yang perlu kamu terapkan berikutnya adalah milih jangkauan konsumen.

e) Tentukan Target Pencarian

Menentukan target pencarian menjadi langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan. Pastikan kamu menentukan target yang relevan ya.

f) Buat Headline, Deskripsi, dan Tentukan Budget

Eits, tidak boleh terlewat. Pastikan kamu juga menyisipkan headline, deskripsi, dan pastinya menentukan anggaran alias budget.

g) Tinjau Kembali Baru Pilih Metode Pembayaran

Pastikan kamu meninjau kembali informasi yang telah kamu sertakan, dari awal sampai akhir. Jangan sampai ada kekeliruan ya, Sob. Selanjutnya kamu bisa pilih metode pembayaran deh.

2. Cara Menggunakan Google Keyword Planner

Sebelum menggunakan Google Keyword Planner, kita harus tahu terlebih dahulu, nih. Mengenai kiat-kiat penggunaannya. Setelah sebelumnya kita mengulik kiat pendaftaran Google Ads, kali ini kita akan simak runtutan langkah yang bisa kita terapkan untuk menggunakan Google Keyword Planner.

a) Buka Google Ads

Pertama-tama kamu dapat membukan Google Ads terlebih dahulu. Pilihlah menu Tools, kemudian pilih Keyword Planner.

b) Discover New Keywords

Jika kamu ingin menemukan saran kata kunci di Google Keyword Planner, ada dua cara yang bisa diterapkan. Dimana cara pertama adalah dengan menyisipkan kata kunci atau keyword seperti apa yang ingin kamu riset. Yang mana, kata kunci tersebut harus benar-benar relevan dengan produk yang kamu iklankan.

Misalnya saja, kamu memasukkan 5 – 10 kata kunci yang relevan dengan produk kecantikan. Setelah semua keyword telah dimasukkan, klik Get Result. Setelahnya Google akan menyediakan hasil risetnya, dimana informasi yang diberikan adalah mengenai average monthly, top of page bid, competition, serta saran kata kunci.

c) Get Search Volume and Forecast

Dapatkan volume pencarian dan perkiraan. Fitur Google Keyword Planner yang dapat kamu gunakan berikutnya adalah Get Search Volume and Forecast. Dengan hadirnya fitur ini kamu mendapatkan kedua informasi, yaitu forecast dan historical metrics.

Cukup sisipkan keyword yang ingin kamu riset. Setelahnya kamu akan mendapatkan informasi mengenai perkiraan jumlah klik, perkiraan jumlah Impression, biaya periklanan yang dibutuhkan, perkiraan biaya per klik, dan perkiraan penempatan iklan Google Ads di hasil pencarian.

3. Cara Efektif Menggunakan Google Keyword Planner

Oke, Sob… Bila sebelumnya kita sudah membahas cara umum menggunakan Google Keyword Planner. Kali ini kita akan membahas mengenai cara efektif menggunakan Google Keyword Planner. Dimana cara ini dapat kamu terapkan agar Google Keyword Planner mu dapat digunakan lebih optimal.

a) Menggunakan Fitur Filter Keyword

Cara yang satu ini dapat kamu terapkan lho, Sob. Dimana kamu dapat memanfaatkan fitur filter kata kunci untuk menemukan ide kata kunci yang lebih variatif dan beragam.

b) Melakukan Riset Kata Kunci Milik Kompetitor

Hadirnya Google Keyword Planner ini memunculkan peluang besar untuk kamu mengetahui berbagai ide kata kunci milik kompetitor. Dimana pada fitur Discover New Keywords, kamu dapat menyisipkan URL website agat riset terhadap keyword dapat dilakukan. Nah, hal ini juga berlaku untuk website milik kompetitor Sobat Shipper. Dimana kamu dapat memasukkan URL website milik kompetitor.

c) Melakukan Penyetingan Terhadap Lokasi Pencarian

Perlu kamu ketahui, bahwa Google Keyword Planner melakukan riset keyword planner, berdasarkan pada negara yang kamu daftarkan untuk pertama kali. Namun, jangkauan riset kata kunci juga dapat dIpersempit lho, Sob… Bahkan hingga tingkat kota sekalipun. Hal ini pastinya membuat periklanan yang kamu buat jauh lebih optimal dan efisien bukan?

d) Cari Tahu Perangkat Seperti Apa yang Digunakan dan Lokasi yang Populer

Dengan Google Keyword Planner, kamu juga dapat melakukan tindak pencarian terhadap perangkat seperti apa, yang umumnya digunakan oleh pengguna untuk melakukan pencarian kata kunci dan lokasi populer untuk kata kunci tersebut.

Nah, Sobat Shipper itu dia serba-serbi mengenai Google Keyword Planner yang menarik untuk kamu ketahui. Bagaimana? Fitur yang satu ini sangat layak untuk dicoba bukan? Nah, ketika kamu telah menggunakan Google Keyword Planner secara optimal. Jangan lupa pula untuk mengenakan jasa otomatisasi pengelolaan inventori dan alokasi stok barang yang tepat! Dimana saat ini operasional bisnis juga penting untuk diperhatikan, lho.

Maka dari itu, agar pemesanan dan stok barang terkelola dengan baik, kamu bisa menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengatur inventori produk secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi menarik tentang Atoor di Shipper.id!