Gudang yang digunakan untuk penyimpanan properti pribadi secara khusus dan dalam jangka panjang yang bersifat sementara disebut dengan household goods warehouse. Disebut juga sebagai kepemilikan pribadi, jenis properti ini biasanya dimiliki atau dikelola badan hukum non-pemerintah. Keberadaannya pun dibedakan dengan properti publik yang dipegang entitas negara dan properti kolektif yang diurus sekelompok entitas non-pemerintah.
Apa yang membedakannya dengan real property?
Sebelum mengenal jenis properti pribadi, mari kita bedakan dulu dengan real property. Hal ini bakal membantu Sobat Shipper menentukan sifat kepemilikannya. Apalagi gudang yang digunakan untuk penyimpanan properti pribadi secara khusus dan dalam jangka panjang yang bersifat sementara disebut sebagai tempat yang berkaitan dengan real property.
Real property atau properti nyata umumnya tak bergerak dan menyatu dengan tanah secara permanen. Dalam hal ini, rumah, gudang, toko, ruko, dan gedung perkantoran termasuk ke dalam jenis properti tersebut. Kemudian, berbeda dengan properti pribadi untuk bisnis, sebagian besar real property punya bentuk alias berwujud.
Hal ini pula yang membuat real property memiliki ketahanan yang lebih lama. Di sisi lain, Sobat Shipper bakal membutuhkan waktu lama buat memahami konsep atau prosedur yang diterapkan saat mengurus kepemilikannya. Sementara properti pribadi, walau sifatnya temporer, mudah dicerna bisa bisa Sobat Shipper kelola dalam waktu cepat.
Baca juga: 5 Produk yang Bakalan Laris Dijual di Market Place, Apa Saja?
Apa saja jenis properti yang bisa dipakai atau dikelola?
Gudang yang digunakan untuk penyimpanan properti pribadi secara khusus dan dalam jangka panjang yang bersifat sementara disebut sebagai salah satu gudang penting buat Sobat Shipper yang kepengin membangun bisnis. Oleh karena itu, Sobat Shipper wajib tahu jenis-jenis properti pribadi, antara lain:
1. Properti pribadi berwujud
Meski properti berwujud didominasi real property, bukan berarti properti pribadi tak memilikinya. Pada properti pribadi berwujud, properti-properti yang dikategorikan bisa Sobat Shipper lihat dan sentuh. Salah satu contohnya adalah peralatan masak. Ya, mereka berwujud, tetapi sesuai definisinya, tak berhubungan atau menyatu dengan tanah selayaknya real property.
Dalam contoh yang lebih luas, gudang yang digunakan untuk penyimpanan properti pribadi secara khusus dan dalam jangka panjang yang bersifat sementara disebut sebagai real property. Mengapa? Fungsi utama gudang ini memang buat menyimpan properti pribadi, tetapi bangunannya yang bersatu dengan tanah menjadikannya sebagai properti nyata. Akan tetapi, barang properti pribadi yang disimpan, selama tak berhubungan dengan tanah, dikategorikan sebagai properti pribadi.
2. Properti pribadi tak berwujud
Ya, Sobat Shipper memang tak bisa melihat langsung properti pribadi tak berwujud, tetapi bukan berarti jenis properti ini tak bisa digunakan. Namun, keberadaan properti pribadi tak berwujud diatur oleh hukum, sehingga Sobat Shipper harus memakainya sesuai aturan yang berlaku.
Properti pribadi tak berwujud mencakup uang, rekening bank, kekayaan intelektual, polis asuransi, waralaba, hingga merek dagang. Sementara dokumen-dokumen seperti saham, obligasi, dan surat promes hanya mewakili keberadaannya saja.
Gudang yang digunakan untuk penyimpanan properti pribadi secara khusus dan dalam jangka panjang yang bersifat sementara disebut sebagai bagian penting dalam berusaha. Jadi setelah mengetahui jenis-jenis properti pribadi, Sobat Shipper bisa lanjutkan dengan pencarian penyedia warehouse. Sebagai rekomendasi, Shipper dapat diandalkan buat menyimpan barang kepemilikan pribadi dengan sistem keamanan tinggi.
Mau tahu lebih banyak seputar warehouse Shipper beserta fasilitasnya dan layanan lengkapnya? Langsung saja cek website Mereka di https://shipper.id/warehouse!
Baca juga: 4 Cara Optimalkan Logistik Indonesia yang Perlu Diketahui
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Cek Ongkos Kirim Semua Ekspedisi dalam Satu Platform, Hanya 1 Menit!
Strategi Menggunakan Collaborative Warehouse Untuk Mengefektifkan Budget Operasional Anda
4 Hal yang Perlu diingat agar Warehouse Anda Memenuhi Standarisasi HME
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Produk dengan Menggunakan WH Management System?
Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)