Ketahuilah Beberapa Istilah Stock Opname
Sebagai seorang pebisnis Sobat Shipper tentu tahu, bahwa stock opname adalah kegiatan yang memiliki kaitan erat dengan pelaksanaan operasional bisnis. Dalam berbagai bidang bisnis stock opname selalu memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas dan kinerja suatu bisnis.
Baik dalam skala kecil, maupun besar. Dalam pemasaran online maupun offline, tindakan stock opname tetap penting untuk dilakukan oleh seorang pelaku usaha, dan tidak boleh dilalaikan apalagi diabaikan.
Nah, untuk menerapkan prosedur stock opname secara optimal, efisien, dan tentunya efektif. Maka, Sobat Shipper terlebih dahulu perlu mengetahui berbagai istilah yang acap kali muncul dalam aktivitas stock opname ini. Eits, jangan salah ya Sobat Shipper, meskipun kamu baru saja mempunyai keinginan kuat untuk memulai bisnis, ataupun baru saja merintis sebuah bisnis. Stock opname tetap penting untuk diterapkan, terlebih jika dalam skala besar.
Lantas, apa saja ya… Berbagai istilah dalam stock opname yang perlu diketahui dan dipahami betul? Agar operasional bisnis yang direalisasikan dengan pemberlakuan stock opname ini dapat berjalan secara optimal? Yuk, langsung saja kita bahas istilah-istilah berikut ini!
1. Stock Opname
Sebelum beralih ke beragam istilah lainnya, ada baiknya kita ulas terlebih dahulu arti kata stock opname itu sendiri. Pengertian Stock opname adalah tindakan verifikasi fisik, yang dilakukan terhadap kesediaan produk. Dimana stock opname ini dapat pula disebut sebagai stock management. Karena pada prosesnya, kesediaan produk saat menjalankan stock opname akan dipastikan, disesuaikan, dan ditinjau kembali.
Lalu sebenarnya apa sih, fungsi stock opname ini dijalankan? Dan seberapa besar peran stock opname dalam mengoptimalkan berjalannya suatu bisnis?
Nah, meskipun membutuhkan begitu besar effort. Pemberlakuan stock opname nyatanya menghadirkan peranan penting dalam keberlangsungan bisnis Sobat Shipper, lho. Diantaranya fungsi stock opname adalah untuk mengetahui secara akurat kondisi fisik produk, meminimalisir selisih dalam pencatatan dan pemeriksaan fisik, serta menghindari terjadinya penyimpangan terhadap stok produk.
2. Inventory Produk
Pada poin kedua ini kita telah memasuki istilah pertama yang acap kali muncul pada pelaksanaan stock opname. Inventory produk atau yang dapat diartikan sebagai kesediaan produk merupakan istilah yang merujuk pada stok barang yang mendapatkan pemeriksaan fisik, analisis, dan peninjauan kembali saat berjalannya aktivitas stock opname.
Jadi, ketika Sobat Shipper menjumpai kata pengelolaan inventory produk, hal itu dapat pula diartikan sebagai pengelolaan terhadap kesediaan produk.
3. Inventory Management
Merupakan istilah lain dari kata stock opname, inventory management merupakan pengelolaan terhadap persediaan. Persediaan yang dimaksud disini tak lain dan tak bukan adalah persediaan stok produk itu sendiri.Oh iya, istilah inventory checking juga kerap kali digunakan lho, untuk menggantikan istilah inventory management dan stock opname.
4. Stock Keeping Unit
Stock Keeping Unit atau yang biasa disebut sebagai SKU merupakan istilah yang juga kerap muncul dalam aktivitas stock management ini. Menjadi sebuah elemen penting untuk menjalankan stock opname yang efektif, efisien, dan akurat. Hadirnya Stock Keeping Unit (SKU) telah membantu banyak pebisnis untuk meminimalisir kekeliruan pencatatan dan perhitungan stok produk..
Stock Keeping Unit atau SKU ini sendiri memiliki definisi sebagai sebuah identitas, yang dibuat dalam bentuk kode unik untuk setiap produk, yang nantinya dapat memberikan kemudahan kepada pelaku usaha dalam menggolongkan stok produk dalam jenis tertentu.
5. Periodic Stock Verification
Menjadi sebuah istilah yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan stock opname itu sendiri. Periodic stock verification adalah bentuk penjadwalan, dimana kegiatan stock opname dilakukan dalam periode tertentu. Misalnya stock opname dijalankan setiap tiga bulan sekali, setiap enam bulan sekali, atau setiap tahunnya.
6. Annual Stock Opname
Masih menjadi istilah yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan stock opname. Annual stock opname merupakan aktivitas stock opname, yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada akhir tahun atau saat tutup buku laporan keuangan.
Untuk menerapkan metode yang satu ini, Sobat Shipper perlu memastikan dulu, apakah inventory produk yang kamu miliki memiliki masa simpan yang lama atau tidak. Karena produk yang memiliki waktu kadaluarsa yang cepat, tidak bisa menerapkan annual stock opname ini.
7. Daily Stock Opname
Masih sama dengan dua istilah di atas, daily stock opname juga menjadi istilah yang berkaitan dengan pelaksanaan stock opname. Nah, produk yang menjalani stock opname dengan penjadwalan daily stock opname ini. Akan merealisasikan inventory management setiap hari. Tentunya tujuan dilaksanakannya daily stock opname ini adalah agar stok barang dapat dipastikan tersedia setiap harinya.
8. Tanggal Cut Off
Memasuki istilah berikutnya yakni tanggal cut off, ketika melakukan stock opname, setiap produk atau stok yang baru saja masuk selama proses stock opname, disebut sebagai produk yang masuk setelah tanggal cut off.
Nah, barang yang masuk setelah tanggal cut off ini masuk dalam kategori barang yang tidak perlu dihitung.
9. Konsinyasi
Selanjutnya ada istilah konsinyasi, dalam inventory management istilah konsinyasi diartikan sebagai stok atau barang yang sifatnya titipan dari pihak lain. Masih sama dengan barang yang masuk setelah tanggal cut off, barang yang bersifat titipan ini tidak perlu dihitung ya, Sobat Shipper. Karena barang ini tidak boleh diakui sebagai stok.
10. First In Out
FIFO atau yang dapat disebut sebagai First In Out adalah sebuah sistem dimana proses stock opname mengalami proses pemisahan antara stok lama dan stok baru. Dengan menerapkan sistem ini stok lama terlebih dahulu dapat dikeluarkan. Dan barang yang pertama kali masuk pun dapat diletakkan pada posisi terdepan agar produk dapat dengan mudah diambil.
11. Cycle Counting
Istilah berikutnya adalah cycle counting atau yang dapat pula disebut sebagai partial stock takes. Nah, istilah ini merupakan salah satu metode perhitungan barang yang digunakan saat menjalani stock opname. Dimana perhitungan stok ini dapat dijalankan secara terus-menerus maupun dengan mencicil.
Dengan menghadirkan metode cycle counting ini Sobat Shipper dapat untuk tiap produk secara satu persatu dan bersifat rutin.
12. Double Check
Masih merupakan istilah stock opname yang digunakan dalam kegiatan perhitungan. Double check adalah metode perhitungan yang dilakukan dua kali untuk meminimalisir kekeliruan dan kesalahan.
Dalam pemberlakuan double check ini, umumnya stok produk akan di kelompokkan atau dikategorikan menggunakan tanda sehingga tidak akan terjadi kekeliruan.
Nah, Sobat Shipper itu dia berbagai istilah yang seringkali digunakan saat melakukan aktivitas stock opname. Kejelian, ketelitian, dan keuletan memang dibutuhkan saat pelaku usaha menjalankan prosedur stock opname ini.
Dan untuk meminimalisir permasalahan, serta mengoptimalkan perhitungan. Sobat Shipper dapat menggunakan aplikasi stock opname yang dapat membantumu dalam mengelola inventory management yang terintegrasi dan tertata. Oleh karenanya, Atoor hadir sebagai solusinya. Dimana dengan Atoor dapat membantumu dalam mewujudkan stock opname yang optimal, terintegrasi, dan tertata. Yuk, cek informasi lengkap mengenai Atoor di Shipper.id!
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
TikTok Ads vs Instagram Ads: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis kamu
Menguasai TikTok Ads dari A-Z
6 Cara Menentukan Channel Penjualan Yang Tepat Bagi Produk. Caramu Sudah Tepat atau Belum, Nih?
Terupdate 2023 : Serba-Serbi Live Commerce untuk Tambah Cuan Toko Kamu!
Stop Lakukan Kesalahan Ini Dalam Produksi Konten!