Skip to content

Shipper Learning Center’s Transformation Journey: From Training into Variety Learning Products & Programs

To start, kira – kira ada ngga nih di antara Sobat Shipper yang butuh training? Atau mungkin perlu mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimiliki terkait suatu skillset, baik soft skill atau hard skill? Atau masih ada yang bingung nih terkait dengan beberapa product knowledge yang Shipper miliki?

Eits, jangan sedih jangan gundah, Sobat Shipper. Pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa dijawab oleh salah satu team di Shipper yang memang bertugas untuk memberikan insights serta knowledge terkait dengan hal – hal yang berbau dengan product knowledge di Shipper. Tapi, ternyata bukan hanya sebatas training product knowledge aja loh, Sobat Shipper. Team ini juga memiliki andil dalam beberapa program seperti Kampus Merdeka, Leadership Development Program, dan juga Shipper University.

Ayooo, makin penasaran nggak nih sama mereka? Yes, jawabannya adalah Shipper Learning Center (SLC)!

Selain melaksanakan training, SLC team juga menciptakan beberapa program dan learning products, loh! Namun mungkin banyak nih diantara teman – teman yang masih kurang tau soal program – program yang berada di bawah naungan Shipper Learning Center ini, atau pun terkait dengan Shipper Training Center yang juga belum lama ini diresmikan. Tanpa menunggu lebih lama, yuk simak pembicaraan yang kita lakukan bersama dengan Mas Putra Rizqi Agung Usman selaku Senior Manager of People Development di Shipper.

Awal mula terbentuknya Shipper Learning Center (SLC) hingga menjadi sebuah learning department di Shipper?

Shipper Learning Center dibentuk awal tahun 2021 atas initiative dari Mas Putra yang ingin membuat sebuah inovasi dan transformasi dalam sebuah room of growth yaitu Shipper Learning Center. “Sebelumnya kita hanya fokus memberikan training terkait dengan product knowledge, yang mana pada saat itu kita hanya melakukan training Mitra dan Warehouse (WMS Merlin dan TMS Transflynn). Kemudian muncul keinginan untuk membuat sebuah transformasi, transformation to not only just for the trainer team, tempat untuk kita belajar dan mengembangkan diri, dan berusaha untuk finding identity dari trainer team. Dan tercetuslah nama Shipper Learning Center.” Ungkap Mas Putra.

Nah, Sobat Shipper tau nggak nih, kalau ternyata, pencetus nama Shipper Learning Center itu none other than Pak Budi Handoko. Beliau tertarik untuk membuat sebuah program yang bisa membantu para fresh graduates ketika mereka lulus dari universitas. Maka dibuatlah program yaitu Shipper Warehouse Bootcamp. Dari situ, barulah perjalanan Shipper Learning Center dimulai dengan berjalannya dua program yaitu Shipper University untuk internal dan Shipper Academy untuk eksternal.

Shipper Learning Center itu department seperti apa sih?

SLC atau Shipper Learning Center ini adalah sebuah departemen yang awalnya dikhususkan untuk para trainer, yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah wadah yang tujuannya memberikan insights dan knowledge dari dan untuk Shipper. “Jadi kita ingin membuat inisiatif – inisiatif baru yang berbeda, mengeluarkan ide – ide baru yang sekiranya bisa menambahkan value untuk Shipper dan Shipper Troopers. Ada banyak new ideas yang kita ingin lakukan dan kembangkan melalui Shipper Learning Center ini, bukan hanya memberikan training, tapi seperti melakukan Open Class dan membuat Learning Products seperti Bitesize dan Editor’s Choice.” Jelas Mas Putra.

Turning Point dari Shipper Learning Center sendiri ternyata pada bulan Maret 2021, di mana pada saat itu mereka pertama kali memberikan presentasi ke client dan kemudian dilanjutkan dengan Shipper Seller Series yang mana hal tersebut pertama kali dilakukan oleh Shipper yang ditujukan untuk para pelaku bisnis kecil dan menengah (UMKM).

Peran SLC untuk Shipper

Seperti yang sudah dikatakan di pertanyaan sebelumnya bahwa SLC atau Shipper Learning Center memiliki peran sebagai business strategist yang bukan hanya menjadi jembatan pengetahuan, tetapi juga bisa memberikan keuntungan dan benefit bagi perusahaan. Seperti apa contohnya? Well, Shipper Troopers pasti pernah mendengar atau mungkin familiar dengan program Shipper Seller Series yang dilakukan rutin dengan mengajak para pelaku bisnis UMKM di seluruh Indonesia atau Shipper Academy yang juga dilakukan secara rutin untuk tujuan eksternal.

Inisiatif-inisiatif dari SLC

Ada cukup banyak inisiatif – inisiatif yang muncul atau diciptakan oleh team Shipper Learning Center, diantaranya adalah :

1. Individual Development Plan atau IDP adalah penilaian karyawan terhadap posisinya saat itu. Tujuan dari IDP ialah untuk melakukan standarisasi terhadap skillset dan competencies yang harus dimiliki karyawan pada posisi tertentu dan dengan adanya standarisasi tersebut, maka diharapkan semua karyawan memiliki skill set yang sama dan merata. Selain itu IDP ini juga bisa dijadikan validasi untuk promosi, apakah mereka layak untuk naik ke level tertentu (di samping penilaian atasan dan performance appraisal dari HR).

2. Career Counseling, bertujuan untuk memberikan assessment kepada karyawan terkait dengan minat karirnya, dengan harapan mampu lebih aware dengan strengths & weaknesses serta potensi yang dimiliki. Fungsinya untuk memfasilitasi karyawan yang merasa “lost” dan clueless dengan apa yang dikerjakannya, ataupun minat karir yang diinginkan. Dengan career counseling, kita bisa menumbuhkan awareness terhadap kemampuan dan minat diri yang dimiliki, karir apa yang lebih sesuai, serta memberikan arah terkait dengan goals yang diinginkan.

3. Coaching Clinic, yang bertujuan untuk memberikan konseling atau bantuan terhadap karyawan yang mempunyai masalah di pekerjaannya (mengenai leadership, workplace, workflow, mental issues, dsb). Coaching clinic juga merupakan sebuah wadah bagi karyawan untuk menyalurkan perasaan, aspirasi, atau sesuatu yang ingin disampaikan. Dengan mengikuti coaching clinic, harapannya kita bisa membantu karyawan agar bisa lebih ‘relieve’, menjadi tempat curhat yang solutif, mendorong mereka untuk “rethink” terhadap permasalahannya, dan menampung aspirasi-aspirasi karyawan.

4. Workload Analysis, bertujuan untuk mengetahui apakah beban kerja karyawan sudah sesuai dengan jobdesknya atau belum, serta memberikan gambaran seberapa besar beban kerja yang ditanggung oleh karyawan pada tiap level & department. Dengan workload analysis, kita bisa memberikan gambaran mengenai load tugas karyawan sehingga pekerjaannya bisa dianalisis untuk menghasilkan workload yang sesuai serta mampu memberikan insight mengenai berapa manpower yang diperlukan pada setiap posisi atau level tertentu agar pekerjaan bisa berjalan dengan efektif & maksimal.

5. Incubator Program, adalah program yang bertujuan untuk melakukan standarisasi kompetensi dan kemampuan karyawan pada level tertentu melalui development program yang disesuaikan. Incubator Program digunakan sebagai development program agar karyawan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pekerjaannya serta memiliki skills yang menunjang pekerjaannya.

6. Variety Learning Products seperti Bitesize posters, Article Learning, Editor’s Choice yang tiap bulannya selalu berbeda yang bertujuan untuk mengcover learning behavior seperti suara, gambar, visual dsb.

Learning habit di Indonesia

Learning habit adalah sebuah kebiasaan yang terbentuk oleh pola pikir untuk terus belajar dan berkembang. Nah, learning habit ini bisa kita kaitkan dengan minat baca dari masyarakat Indonesia, Sobat Shipper. Yang mana, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Kemudian menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan loh Sobat Shipper, yaitu hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Jadi, apa yang perlu kita lakukan? Nah, itu sebabnya team Shipper Learning Center ingin membantu membangun learning habit banyak orang, bukan hanya di Shipper saja, tetapi masyarakat Indonesia. Mas Putra juga menegaskan bahwa kita harus mau membangun minat baca dan belajar orang lain, dan salah satu caranya adalah dengan terus menerus sharing knowledge dengan berbagai cara, bisa dengan training, variety learning products dsb.

Training yang dilakukan dalam bentuk apa saja?

Bentuk training yang dilakukan oleh team SLC itu berbeda – beda loh, Sobat Shipper. Mengapa demikian? Karena, setiap individu itu kan berbeda – beda, maka cara dan tipe belajarnya pun juga pasti berbeda. Ada yang harus menggunakan visual yaitu dengan menyertakan banyak gambar dan ilustrasi, lalu ada yang menggunakan audio yaitu dengan mendengarkan suara seperti Podcast atau audio voice, dan ada yang menggunakan tulisan yaitu dengan membaca dan memahami buku, artikel ilmiah, blog dsb. “SLC as a team provides those different kinds of methods, sebagai satu team, SLC mempersiapkan berbagai macam bentuk training, seperti webinar, on-site training, ataupun melalui guideline material.” Ungkap Mas Putra.

Perbedaan antara Shipper University dan Shipper Academy

Ok, untuk Sobat Shipper yang belum tau atau masih bingung terkait dengan Shipper University dan Shipper Academy, yuk simak penjelasan dari Mas Putra terkait keduanya:

1. Untuk Shipper University, memiliki tujuan untuk menjadi sebuah Learning Business Partner yang mampu menyelesaikan masalah baik dalam kebutuhan training untuk internal maupun eksternal. Contohnya, who would have thought bahwa misalnya ada suatu team yang ternyata membutuhkan leadership training, atau communication training, dan dsb. Selain itu, untuk sasaran eksternal, Shipper University juga mampu mendukung visi dari Shipper yaitu moving society forward dengan melakukan training yang ditujukan untuk UMKM. Dan yang terakhir Shipper University juga mendukung misi Shipper yaitu making supply chain accessible for everyone yaitu dengan memberikan training untuk para fresh graduates dari top-tier universities agar mereka lebih memahami terkait dengan logistik.

2. Lalu untuk Shipper Academy, memiliki tujuan yaitu agar Shipper Academy bisa memiliki satu legalitas hukum yang kedepannya mampu dipertimbangkan validasinya ketika ada training terkait logistik serta mampu mendapatkan profit bagi Shipper. Kemudian melalui Shipper Academy, kita mampu menjadi “Top of Mind” di mana ketika orang – orang ingin belajar mengenai logistik, maka akan langsung ke Shipper Academy.

Support dari Shipper Troopers untuk perkembangan team SLC

Support dan dukungan yang bisa Sobat Shipper berikan mungkin salah satu yang terpenting adalah inget training, inget SLC. Se-simple itu kah? Well, tentu tidak. Tapi mungkin dengan teman – teman mengingat SLC ketika tiap kali mengikuti training, baik itu di dalam Shipper atau di luar Shipper, teman – teman akan selalu mengingat Shipper Learning Center atau Department People Development. Why? Karena untuk berkembang itu pasti membutuhkan usaha dan proses pembelajaran (learning) dan belajar pun bisa dari mana saja dan kapan saja. Dengan teman – teman memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan diri, kita bisa sama – sama membantu mengembangkan diri as an individual dan juga Shipper as a company. Mas Putra memberikan quote penutup yang beliau kutip dari Vin Scully, “Good is not good enough when better is expected” yang mengarahkan untuk terus memiliki rasa haus belajar dan untuk tidak mudah merasa puas dengan apa yang dicapai. Yuk Sobat Shipper, sama – sama kita bangun dan arahkan diri kita untuk memupuk learning habit, whenever, wherever.

Shipper Indonesia

Shipper Indonesia menjemput paket Anda dan mencarikan harga pengirim terbaik dari agen pengiriman ternama. Cukup siapkan pesanan, jadwalkan waktu penjemputan, dan kami akan mengurus sisanya, pengiriman jadi mudah.

Ingin konsultasi lebih lanjut?
Isi data Anda di sini:

Kontak Sales

Student Webinar Class

Seller Webinar Class

Shipper Bootcamp Freshgraduate & Undergraduate

Seller Knowledge

×