Ingin Memulai Bisnis Preloved? Yuk, Simak Tipsnya!
Apa itu preloved? Bila diterjemahkan dari bahasa Inggris secara harfiah, artinya adalah bekas. Jadi bisnis preloved bisa diartikan sebagai barang yang ditawarkan untuk dijual bukan dalam keadaan baru, dalam bentuk apa pun, tetapi tidak termasuk buku, majalah, perangko atau uang logam yang merupakan alat pembayaran yang sah. Namun barang preloved yang paling umum dijual kembali adalah pakaian.
Menjual barang preloved bisa membantu menjaga lingkungan. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa membeli barang bekas mengurangi jejak karbon dan emisi CO2 secara signifikan karena penggunaan sumber bahan baku dan logistik yang lebih sedikit. Manfaat lain dari jual-beli barang preloved adalah mengurangi pengeluaran bagi calon pembeli dan modal yang minim bagi penjual.
Bagi Sobat Shipper yang ingin mulai bisnis preloved, yuk simak tips berikut.
1. Pastikan Kondisi Barang
Bila menjual barang bekas pastikan barang tersebut memang masih layak pakai. Jangan menjual barang yang sudah hampir rusak atau warnanya terlalu pudar. Juallah barang yang masih bisa digunakan beberapa tahun ke depan. Bila barang yang ingin Sobat Shipper jual adalah baju preloved, ada baiknya dicuci dan disetrika terlebih dahulu. Ini membantu barang yang ingin Sobat Shipper jual tampil dengan kondisi terbaik sehingga menarik minat pembeli.
2. Bersikap Jujur
Karena barang yang dijual adalah barang bekas, kondisinya tidak akan semulus barang baru. Tentu saja calon pembeli sudah siap dengan risiko tersebut, namun bukan berarti Sobat Shipper tidak perlu memberi peringatan ya! Bila ada noda atau kekurangan lainnya, Sobat Shipper harus menampilkannya dengan jelas di foto maupun deskripsi produk. Jangan sampai pembeli kecewa saat barang datang dan memberikan review yang buruk. Nanti calon pembeli lain jadi takut membeli barang preloved dari Sobat Shipper.
3. Harga yang Wajar
Ingat! Barang yang Sobat Shipper jual bukanlah barang baru, jadi berikanlah harga yang wajar. Jangan terlalu mahal, tapi juga jangan terlalu rendah agar Sobat Shipper tetap bisa untung. Pintar-pintarlah bermain harga, agar calon pembeli punya ruang untuk melakukan nego. Trik ini bisa membuat barang
dagangan lebih cepat laku sekaligus membuat pembeli merasa semakin untung berbelanja dari Sobat Shipper.
4. Promosi di Media Sosial Pribadi
Bingung harus mulai dari mana mempromosikan barang-barang preloved Sobat Shipper? Cobalah dari media sosial sendiri. Ambil foto terbaik barang yang ingin dijual dan buatlah deskripsi produk yang singkat namun detail. Pelan-pelan Sobat Shipper bisa membut katalog online sendiri.
5. Bekerja Sama Dengan Teman atau Keluarga
Bila teman Sobat Shipper di media sosial tidak terlalu banyak, kamu bisa minta tolong kepada teman atau keluargamu untuk membantu promosi. Sebaliknya, bila followers Sobat Shipper yang lebih banyak, Sobat Shipper bisa menawarkan untuk mempromosikan barang preloved mereka. Nanti keuntungannya bisa dibagi dua deh!
6. Buka Toko di E-Commerce
Untuk membuat calon pembeli merasa aman dalam bertransaksi, Sobat Shipper bisa membuka toko online untuk menjual barang preloved. Selain itu e-commerce dapat membantu Sobat Shipper merapikan katalog online sehingga calon pembeli lebih nyaman melihat dan memilih. Umumnya barang preloved dijual di Carousell, namun jika Sobat Shipper ingin membuka lapak di e-commerce lain pun tidak masalah.
Terakhir, untuk memperlancar bisnis preloved Sobat Shipper, pastikan melakukan pengiriman melalui Shipper! Bebas pilih jasa ekspedisi dan bebas biaya penjemputan tanpa minimal order. Atau kamu juga bisa kunjungi websitenya di shipper.id!
Baca Juga : Ingin Untung Besar di Bisnis Thrift Shop? Ini Trik Ampuhnya!
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Cek Ongkos Kirim Semua Ekspedisi dalam Satu Platform, Hanya 1 Menit!
Strategi Menggunakan Collaborative Warehouse Untuk Mengefektifkan Budget Operasional Anda
4 Hal yang Perlu diingat agar Warehouse Anda Memenuhi Standarisasi HME
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Produk dengan Menggunakan WH Management System?
Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)