Dari E-commerce sampai Delivery Makanan, Ini Layanan Digital Favorit Gen Z di Masa Pandemi!
Siapa di antara Sobat Shipper yang selama masa pandemi semakin sering pesan makanan lewat layanan delivery? Kebijakan seperti social distancing dan work from home (WFH) membuat banyak orang mengandalkan aplikasi digital buat memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama oleh Gen Z yang sudah akrab dengan teknologi sejak dini.
Seperti apa pola konsumsi layanan digital Gen Z?
Konsumsi layanan digital yang mencakup kegiatan belanja online, delivery makanan, serta pengantaran sembako mengalami peningkatan signifikan selama era New Normal. Berdasarkan hasil survei yang dihimpun Katadata Insight Center (KIC) pada April 2021, sekitar 82% responden yang terlibat berasal dari kelompok usia 18 sampai 26 tahun atau Gen Z.
Sementara menurut sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), Gen Z adalah generasi yang sudah cerdas secara digital. Selain dari penggunaan layanan delivery, hal ini terbukti dari daya beli yang signifikan. Gen Z juga disebut sebagai segmen terbesar di Indonesia dengan persentase sampai 27,94%.
Head of Research KIC Stevanny Limuria menjelaskan latar belakang survei tersebut dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi Gen Z mengingat mereka tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Sobat Shipper. Khususnya bagaimana wabah Covid-19 mengubah perilaku mereka dalam memakai layanan e-commerce, jasa delivery makanan, serta bahan baku sehari-hari.
Hasilnya? Selama tiga bulan terakhir, ada 57% responden yang lebih aktif memakai e-commerce, 36% mengandalkan delivery untuk makanan, serta 23% buat membeli bahan makanan. Untuk detailnya, Sobat Shipper bisa simak rincian di bawah ini:
1. Situs e-commerce
Sekitar 57% responden dari kalangan Gen Z lebih aktif mengakses situs atau aplikasi e-commerce dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Lalu, 81% di antaranya melakukan transaksi di platform tersebut sebulan sekali. Alasannya pun bukan cuma mengurangi risiko penularan Covid-19 (60%), tetapi juga kepraktisan (74%) dan pilihan produk yang lebih bervariasi (62%).
Baca juga: Mengenal Peran E-Commerce Enabler terhadap Kesuksesan Toko Online
2. Layanan pengiriman makanan
Layanan delivery makanan mendominasi 50% hasil survei dalam kurun waktu yang sama. Tersedianya jasa yang lebih beragam membuat mereka lebih menggantungkannya buat memperoleh makanan daripada membuat sendiri. Kecepatan pengantaran hingga jenuh mengonsumsi makanan rumah pun jadi alasan-alasan lain yang mendorong mereka memakai delivery.
3. Pengantaran bahan makanan
Bukan cuma jasa delivery, pengantaran bahan makanan juga mengalami kenaikan yang cukup tajam selama pandemi. Karena tak bisa mampir ke pusat perbelanjaan sementara waktu, sebagian besar orang akhirnya memilih situs online buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekitar 32% di antaranya adalah Gen Z yang sudah terbiasa memakai platformnya, Sobat Shipper.
Menariknya, Stevanny menambahkan, 44% pengguna delivery dari kelompok Gen Z merupakan pengguna baru layanan tersebut. Bahkan 90% responden survei mengatakan bakal terus memakainya walau pandemi sudah berakhir.
Menilai dari hasil survei KIC di atas, Sobat Shipper bisa simpulkan kalau layanan pengantaran barang maupun makanan bakal punya prospek yang menguntungkan beberapa tahun ke depan. Nah, Sobat Shipper yang sedang berencana membuka toko online atau bisnis makanan sebaiknya mulai mencari penyedia jasa pengiriman atau delivery terpercaya.
Untungnya, sudah ada Shipper yang siap menjadi partner Sobat Shipper untuk layanan shipping. Dengan jangkauan pengiriman yang luas, Shipper dapat mengantarkan pesanan konsumen dengan armada terbaik. Jadi, tunggu apa lagi? Sobat Shipper langsung saja cek https://shipper.id untuk mempelajari layanan lengkap dari Shipper demi menunjang bisnis.
Baca juga: Strategi Promosi Jitu Entrepreneurship Bisnis di Era Digital
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Cek Ongkos Kirim Semua Ekspedisi dalam Satu Platform, Hanya 1 Menit!
Strategi Menggunakan Collaborative Warehouse Untuk Mengefektifkan Budget Operasional Anda
4 Hal yang Perlu diingat agar Warehouse Anda Memenuhi Standarisasi HME
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Produk dengan Menggunakan WH Management System?
Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)