5 Strategi Ampuh untuk Menghemat Biaya Produksi Bagi Para UMKM
Penghematan biaya produksi dalam usaha kecil dan menengah (UKM) adalah hal wajar yang bakal Sobat Shipper jumpai. Meski begitu, perhitungannya perlu dilakukan secara cermat demi menstabilkan kondisi finansial. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang saat pelaku usaha berjuang mati-matian untuk mempertahankan penjualan produk.
Dengan mengaplikasikan cara menghemat biaya produksi, Sobat Shipper bisa menjual produk dengan harga terjangkau. Seperti apa langkah yang perlu diambil? Simak tipsnya berikut ini!
1. Perencanaan persediaan bahan baku
Bahan baku sangat menentukan kelancaran proses produksi. Kabar baiknya, merencanakan kebutuhan bahan baku tergolong mudah Sobat Shipper lakukan. Untuk memangkas biaya produksi, mulai dengan menganalisis catatan penjualan dan buat grafik rata-rata harian. Kemudian, jadikan data tersebut sebagai patokan penjualan berikutnya.
Dengan perencanaan ini, Sobat Shipper memperoleh anggaran yang lebih efisien dari segi pemakaian, sehingga biaya produksi usaha tak membengkak.
2. Efisiensikan penggunaan bahan baku
Stok bahan baku yang melimpah kadang bikin beberapa pelaku UKM boros memakainya. Akibatnya, mereka harus mengeluarkan biaya ekstra saat kehabisan stok atau mengatasi penjualan yang kurang bagus. Alangkah baiknya Sobat Shipper tetap menggunakan bahan baku sesuai perhitungan yang sudah ditetapkan, lalu simpan sisanya di gudang.
Langkah ini secara tak langsung menekan biaya produksi yang dikeluarkan, sebab Sobat Shipper bisa memakai stok barang yang disimpan baik di gudang.
Baca juga: Mudah dan Praktis, Yuk Kenalan dengan Sistem Gudang Online!
3. Tekan biaya overhead untuk produksi
Biaya overhead merupakan biaya tambahan yang tak berhubungan langsung dengan bisnis maupun produksi. Telepon, internet, listrik, dan uang lembur adalah beberapa contoh yang masuk ke dalam biaya overhead. Walau tak mempengaruhi langsung biaya produksi UKM, jenis biaya ini tetap perlu Sobat Shipper tekan dengan mengurangi pemakaian pada sejumlah kegiatan.
Alasan lain yang membuat biaya overhead perlu dikelola adalah penggunaannya yang kadang tak terdeteksi pelaku UKM dan membuat jumlah tagihan melonjak tajam.
4. Sesuaikan dengan upah karyawan
Langkah selanjutnya yang bisa Sobat Shipper aplikasikan dalam rangka menghemat biaya produksi adalah menyesuaikannya dengan upah karyawan. Langkah ini terbilang riskan kalau tak dipertimbangkan baik-baik. Sobat Shipper harus ingat kalau karyawan merupakan salah satu aset terbaik dalam usaha. Jangan sampai cara menekan biaya produksi yang diterapkan malah mengorbankan upah mereka.
Untuk mencegah kesalahpahaman, Sobat Shipper bisa ajak para karyawan buat berdiskusi. Simak masukan dari mereka, lalu sampaikan rencana penghematan terhadap dana produksi sejelas mungkin.
5. Lakukan perawatan terhadap peralatan produksi
Pemakaian biaya untuk tahap produksi sebenarnya bisa Sobat Shipper tekan dari awal dengan memberikan perawatan terbaik pada peralatannya. Apalagi kalau alat-alat tersebut digunakan dalam frekuensi tinggi. Kalau Sobat Shipper tak mau biaya produksi bermasalah di kemudian hari, berikan pemeliharaan maksimal dan rutin pada peralatan tadi.
Dalam prosesnya, perawatan memang memakan biaya, tetapi jumlahnya tak akan sebesar biaya yang bakal Sobat Shipper alokasikan untuk mengganti kerusakan alat.
Satu lagi aspek yang bakal membantu pengelolaan biaya: menyimpan stok barang di gudang dengan fasilitas yang tepat. Sebagai salah satu penyedia warehouse yang telah lama menghadirkan warehouse bagi sejumlah pelaku UKM, Shipper bisa dijadikan rekan usaha yang pas buat Sobat Shipper. Pasalnya, gudang-gudang yang mereka bangun telah mengikuti standar yang menjaga kualitas inventaris. Sobat Shipper pun bisa dengan mudah menemukan lokasi warehouse terdekat dengan mengeceknya dulu di https://shipper.id/warehouse.
Baca juga: Apa Itu Warehouse dan Apa Saja Area Kerjanya? Cek Jawabannya di Sini, Yuk!
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Cek Ongkos Kirim Semua Ekspedisi dalam Satu Platform, Hanya 1 Menit!
Strategi Menggunakan Collaborative Warehouse Untuk Mengefektifkan Budget Operasional Anda
4 Hal yang Perlu diingat agar Warehouse Anda Memenuhi Standarisasi HME
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Produk dengan Menggunakan WH Management System?
Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)