8 Proses Cara Pembukuan Bisnis Dasar untuk Usaha Kecil

Pembukuan bisnis melibatkan berbagai proses untuk memastikan bahwa catatan keuangan pada usaha bisnis sudah akurat. Ada baiknya Sobat Shipper juga mengetahui cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil.

Pembukuan bisnis melibatkan pencatatan secara fisik berbagai transaksi bisnis sehari-hari dalam jurnal atau buku harian. Cara pembukuan usaha dapat dilakukan dengan melibatkan jurnal fisik, menggunakan perangkat lunak, atau mengombinasikan keduanya. Jika Sobat Shipper ingin melakukan sendiri cara membuat pembukuan penjualan toko, mari kita simak selengkapnya di bawah ini.

1. Kumpulkan Semua Catatan Transaksi

Untuk membuat pembukuan bisnis, kamu harus mengumpulkan semua catatan atau dokumen transaksi, dan kategorikan sebagai berikut:

– Hutang

– Piutang

– Kas kecil (uang tunai yang tersedia)

2. Membuat Map Akun Hutang

Pada map ini terdapat informasi berupa: tagihan, kuitansi, laporan bank, laporan kartu kredit, bukti pembayaran.

3. Membuat Map Akun Piutang Usaha

Pada map ini terdapat informasi: faktur dan bukti pembayaran seperti slip kartu kredit, transfer bank dan kwitansi tunai

4. Membuat Dokumen Excel

Sobat Shipper dapat membuat pembukuan bisnis secara fisik, atau bisa juga menggunakan dokumen excel. Unsur-unsur yang ada di dalamnya tidak jauh berbeda. Berikut ini kita akan menyimak cara membuat dokumen Excel untuk pembukuan bisnis.

Pertama-tama, buka dokumen excel dan siapkan dua lembar (spread sheet) dengan nama: akun hutang dan akun piutang usaha.

Pada lembar utang usaha, buatlah kolom tabel berisi:

· Tanggal menerima faktur

· Nama pemasok

· Nomor rekening

· Jenis pengeluaran

· Jumlah hutang

Pada lembar piutang, buatlah kolom tabel berisi:

· Nama pelanggan

· Tanggal faktur

· Nomor faktur

· Jumlah yang terutang

· Tenggat waktu

· Jumlah yang lewat jatuh tempo

· Tanggal pembayaran diterima

5. Mengisi Data Pembukuan

Setelah membuat kedua lembar excel tersebut, isi setiap kolom pembukuan bisnis sesuai dengan informasi yang terdapat pada masing-masing map utang dan piutang (langkah 2 dan 3 di atas)

6. Membuat Templat Faktur

Buatlah templat faktur untuk melakukan penagihan. Faktur sebaiknya berisi data:

· Nama bisnis

· Informasi kontak bisnis (alamat, telpon, dll.)

· Logo perusahaan

· NPWP

· Nomor Faktur

· Tanggal faktur

· Detail tentang produk atau layanan

· Total tagihan

· Data rekening pembayaran

· Persyaratan pembayaran yang jelas, seperti metode pembayaran dan tanggal jatuh tempo

7. Memeriksa Pembukuan Hutang Dan Piutang Secara Teratur

Sobat Shipper dapat meninjau pembukuan bisnis seminggu sekali.

· Cek faktur mana yang terutang dan sudah dekat jatuh tempo. Untuk menjaga kepercayaan dan hubungan baik, sebaiknya bayar pemasok beberapa hari sebelum jatuh tempo.

· Cek faktur piutang dan tindaklanjuti pembayaran klien yang belum dibayar. Sebaiknya kirimkan surat tagihan dengan kalimat yang ramah.

8. Rekonsiliasi Bank

Ini adalah proses memverifikasi laporan bank dengan catatan pembukuan bisnismu. Apakah dana yang tersedia sudah sesuai dengan pengeluaran dan pendapatan bulanan bisnis. Ini langkah yang penting untuk memastikan tidak ada penipuan atau transaksi palsu. Juga untuk memeriksa apakah bank melakukan kesalahan pencatatan transaksi.

Itulah cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil. Sebaiknya lakukan pembukuan seminggu sekali jika tidak melakukannya setiap hari. Mengingat pentingnya manfaat pembukuan bisnis, ada baiknya kamu menjadwalkannya secara rutin dan melakukannya dengan konsisten. Dan tentu saja, jangan lupa untuk selalu meningkatkan pelayanan terhadap pelayanan konsumen. Gunakan jasa Shipper untuk menjaga kepercayaan pelanggan dalam pengiriman barang. Apa saja layanan yang Shipper punya? Yuk, kunjungi shipper.id! 

Baca Juga : Mengenal Invoice dan 3 Jenisnya untuk Melancarkan Transaksi Bisnismu