9 Bahan Alternatif untuk Cara Packing Barang Ramah Lingkungan
Kesadaran terhadap penggunaan produk ramah lingkungan sudah semakin tinggi. Selain produk konsumerisme, cara packing dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan juga bisa berdampak besar.
Saat ini, hampir semua kebutuhan konsumen dapat dipenuhi dengan berbelanja online. Sementara itu, bahan-bahan untuk mengemas dan packing ekspedisi merupakan bagian tak terpisahkan dari pengiriman barang online.
Mengingat potensi sampah yang mungkin dihasilkan dari paket belanja online maka penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan sebaiknya mulai dipertimbangkan. Bahan ramah lingkungan adalah jenis bahan yang dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali hingga berkali-kali, lebih mudah diuraikan saat dibuang.
Dalam artikel kali ini, Sobat Shipper bisa mengetahui tips packing barang dengan berbagai bahan-bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
1. Kertas Kraft
Kertas pembungkus merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk membungkus paket. Kertas kraft adalah salah satu pilihan terbaik untuk packing barang ramah lingkungan. Ini adalah kertas berwarna coklat yang terbuat dari tumbuhan berkelanjutan.
Kertas kraft telah digunakan secara luas, serta termasuk sampah yang mudah diuraikan sehingga termasuk pembungkus yang sangat ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, selain bisa didaur ulang, kertas kraft juga bisa dibuat kompos. Penggunaan kertas kraft mudah dikreasikan, baik sebagai wadah, tas, atau pembungkus paket.
2. Plastik ramah lingkungan
Plastik juga merupakan bahan yang tak terpisahkan dalam cara packing paket barang online. Pasalnya, plastik diperlukan untuk melindungi agar paket tidak kebasahan atau lembap selama dalam pengiriman. Sayangnya, plastik termasuk salah satu limbah yang sangat sulit diuraikan, bahkan diungkapkan dapat memakan waktu hingga ratusan tahun.
Oleh karena itu, menggunakan plastik packing ramah lingkungan sangat penting untuk membantu menjaga kelestarian alam. Ada tiga jenis plastik ramah lingkungan jika dilihat dari segi penguraiannya.
- Bioplastik. Ini adalah plastik ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami seperti misalnya plastik dari tepung jagung. Bahan ini dapat terurai dengan cepat dan berpotensi membantu penurunan emisi gas rumah kaca. Lebih jauh lagi, jenis plastik ini juga dapat dibuat kompos.
- Plastik biodegradable. Ini adalah jenis plastik packing ramah lingkungan yang sebenarnya terbuat dari bahan serupa dengan plastik petrokimia biasa. Hanya saja, plastik biodegradable direkayasa sehingga dapat terurai lebih cepat. Untuk menguraikannya, plastik biodegradable harus terpapar dengan panas yang tinggi dan tidak cocok dibuat kompos.
- Plastik daur ulang. Ini adalah plastik biasa tetapi pembuatannya dari sampah plastik yang didaur ulang untuk diproduksi menjadi barang lain sehingga dapat digunakan kembali.
3. Plastik PET
Jika Anda menjual produk makanan online, umumnya kemasan plastik menjadi pilihan utama. Plastik PET bisa menjadi pilihan untuk packing olshop ramah lingkungan. Pasalnya, kemasan produk dengan menggunakan plastik PET akan memungkinkan kemasan digunakan kembali.
Kelebihan plastik ini untuk mengemas produk makanan adalah kualitasnya sebagai berikut:
- Aman
- Kuat
- Fleksibel
- sangat ringan
- mudah dibawa
- tidak beracun
- bisa digunakan kembali serta bisa didaur ulang.
Terlebih lagi plastik PET juga dapat tersedia dalam berbagai kemasan menarik yang bisa dikemas dengan rapat.
4. Bubble Wrap
Penggunaan bubble wrap bermanfaat untuk proteksi lebih bagi produk selama dalam masa pengiriman. Bubble wrap adalah plastik fleksibel dengan gelembung-gelembung yang bermanfaat meredam benturan. Bahan ini sangat penting dimasukkan dalam cara packing barang rentan atau rawan pecah.
Bubble wrap termasuk bahan packaging ramah lingkungan karena dapat digunakan berkali-kali. Selain digunakan untuk packing ekspedisi berulang kali, bubble wrap bekas bisa digunakan untuk membungkus atau sebagai alas furniture agar tidak menggores lantai.
Bahan ini juga bisa diserahkan ke tempat daur ulang plastik untuk kembali diolah. Jangan sekali-kali membuang bubble wrap sembarangan karena akan sulit terurai.
5. Pembungkus kain
Di negara-negara Asia Timur khususnya Jepang, membungkus barang dengan menggunakan kain adalah hal yang umum dilakukan. Pembungkus kain merupakan salah satu cara packing olshop ramah lingkungan karena dapat digunakan berulang kali. Selain itu, kain pembungkus juga multifungsi dan bisa digunakan kembali misalnya sebagai penutup makanan di meja.
6. Tote bag
Cara packing ramah lingkungan selanjutnya adalah dengan menggunakan tote bag atau tas belanja. Saat ini, sudah banyak penjual ritel yang tidak lagi menyediakan plastik dan menganjurkan pembeli membawa tas belanja sendiri.
Sobat Shipper dapat mengganti pembungkus dengan tote bag atau tas belanja. Sehingga pembeli bisa memanfaatkan kembali tote bag pembungkus untuk keperluan yang lain, seperti misalnya digunakan sebagai tas belanja. Ini juga bisa menjadi daya tarik tersendiri karena toko online. Sobat Shipper bisa menjadikan pembungkus tote bag sekaligus sebagai cinderamata.
7. Kertas bekas
Cara packing ramah lingkungan berikutnya adalah dengan memanfaatkan kertas, koran dan majalah bekas. Jika Sobat Shipper memiliki tumpukan majalah, koran, bekas makalah atau fotokopian yang tidak lagi digunakan, ada baiknya dimanfaatkan untuk packing barang online shop yang dijual.
Sobat Shipper bisa menggunakan kertas bekas untuk:
- Membungkus produk
- Digunting atau diserut untuk digunakan sebagai ganjalan pengganti bubble wrap
- Diremas dibuat gumpalan kertas untuk mengisi ruang-ruang yang kosong pada paket dan memberi proteksi lebih agar produk tidak mudah terguncang.
8. Dus atau Karton Daur Ulang
Cardboard atau karton adalah salah satu bahan daur ulang organik ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membungkus paket. Sahabat Shipper dapat memanfaatkan karton atau dus bekas yang sebelumnya digunakan sebagai kemasan produk lain, seperti misalnya dus bekas produk elektronik atau mie instan.
Untuk tips packing barang menggunakan dus atau karton daur ulang adalah harus memperhatikan ukuran yang digunakan. Jangan menggunakan dus yang terlalu besar karena dapat menyebabkan goncangan, juga jangan terlalu kecil karena dus bisa jadi mudah rusak saat dalam perjalanan. Jika dus kurang sesuai, maka sebaiknya dus dipotong terlebih dahulu hingga memiliki ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
9. Selotip kertas biodegradable
Cara packing barang tidak pernah terlepas dari penggunaan selotip. Salah satu bahan alternatif untuk packing yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan selotip kertas biodegradable. Walaupun terkesan kecil dan tidak mencolok, selotip bisa menjadi sampah yang juga merusak lingkungan. Terlebih lagi, tidak jarang ada yang menggunakan cara packing barang dimana seluruh kemasan ditutupi dengan selotip atau lakban.
Selotip dari kertas atau pita washi bisa menjadi bahan alternatif ramah lingkungan yang dibuat dari serat kayu, pulp atau kulit kayu, dan perekat alami. Selain itu, selotip biodegradable juga dapat memiliki beragam corak dan warna yang menarik ataupun polos.
Untuk menghemat penggunaan selotip, Sobat Shipper dapat mempelajari teknik membungkus produk yang hanya membutuhkan sangat sedikit selotip. Metode ini bisa ditemukan dalam tips membungkus produk ala Jepang yang banyak dibagikan secara online.
Itulah bahan-bahan alternatif untuk packing yang ramah lingkungan. Selain cara packing barang, agen pengiriman paket juga harus diperhatikan. Pilih agen terpercaya seperti Shipper yang selalu memberikan layanan terbaik dan memuaskan. Shipper juga dapat menjemput paket tanpa biaya tambahan atau gratis! Untuk informasi lebih lanjut, yuk kunjungi websitenya di shipper.id!
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Stop Lakukan Kesalahan Ini Dalam Produksi Konten!
10 Tips Edit Video Agar Konten Kamu Dilirik Banyak Orang
Edit Video TikTok dengan Mudah Lewat 5 Aplikasi Ini
Belajar Tambah Penjualan TikTok Shop Kamu Lewat Penggunaan Lagu Viral Ini
Cara Meningkatkan Viewers Konten Jualan Kamu di TikTok Shop Sudah Tepat Belum?