Simak Pengertian Bisnis Manufaktur, Jenis dan Contohnya
Manufaktur adalah proses produksi barang dari bahan baku dengan menggunakan tangan, mesin atau teknologi rekayasa sehingga menjadi produk baru. Bisnis manufaktur dapat berarti bisnis dimana perusahaan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi dalam skala besar.
Bisnis manufaktur juga berupa produksi barang-barang dasar kepada produsen untuk menciptakan barang yang lebih kompleks. Misalnya produk dari bisnis manufaktur dapat berupa komponen yang dijual kepada produsen mobil, televisi, pesawat, atau peralatan rumah tangga.
Alur Produksi Bisnis Manufaktur
Pada dasarnya, bisnis manufaktur merupakan proses yang sederhana. Ini adalah bisnis dimana Sobat Shipper membeli bahan baku atau bagian komponen dan kemudian diubah menjadi produk jadi.
Alur produksi pada bisnis manufaktur dimulai dari desain produk serta pemilihan bahan. Kemudian, dilakukan pembelian bahan baku hingga menjadi produk jadi melalui proses rekayasa manufaktur atau proses manufaktur.
Bahan baku melalui serangkaian modifikasi selama proses manufaktur untuk kemudian menghasilkan sebuah produk jadi. Manufaktur modern seringkali mencakup beberapa proses untuk membuat berbagai komponen untuk barang jadi. Hal ini dapat juga disebut dengan istilah fabrikasi.
Sebelum dijual, produk akan melalui proses kontrol kualitas. Hal ini merupakan aspek penting dari setiap proses manufaktur untuk melindungi citra merek dan produk Sobat Shipper.
Jenis-Jenis Proses Manufaktur
Jika Sobat Shipper ingin menekuni bisnis manfaktur, terlepas dari prosesnya yang cenderung sederhana, ada hal lain yang harus diperhatikan. Bisnis manufaktur harus mampu menutupi biaya pembuatan produk, membuat produk yang diinginkan oleh pasar dan memenuhi permintaan.
Jenis proses manufaktur ada tiga macam, yaitu Make-To-Stock (MTS), Make-To-Order (MTO) dan Make-To-Assemble (MTA).
1. Make-To-Stock (MTS)
Bisnis manufakatur yang menggunakan proses MTS akan memproduksi barang-barang jadi yang akan disimpan dalam persediaan di toko-toko serta ruang pamer. Dengan demikian, maka bisnis manufaktur MTS harus bisa memprediksi pasar, agar produk dapat diproduksi terlebih dahulu dan selalu siap untuk konsumen.
Jenis proses manufaktur ini memiliki kekurangan, dimana jika memproduksi barang terlalu banyak dapat terjadi kelebihan stok. Sehingga produk harus dijual dengan kerugian. Di sisi lain, jika memproduksi terlalu sedikit bisa berarti melewatkan pasar dan kehilangan potensi penghasilan. Sementara, biaya kerugian tidak ditanggung dalam penjualan.
2. Make-To-Order (MTO)
Jenis proses MTO pada bisnis manufaktur adalah proses manufaktur dimana produksi dimulai setelah pesanan diterima. Proses bisnis manufaktur seperti ini dapat memudahkan pengelolaan inventaris. Selain itu, produsen dapat bereaksi sesuai dengan permintaan pasar.
Kelemahannya, pelanggan harus menunggu produk mereka selesai diproduksi yang mungkin akan membutuhkan waktu cukup lama. Pabrikan juga akan membutuhkan aliran pesanan yang stabil agar dapat tetap berproduksi dan menghasilkan keuntungan.
3. Make-To-Assemble (MTA)
Padsa jenis proses manufaktur secara MTA, perusahaan akan terlebih dahulu memproduksi suku cadang dan bukan produk jadi keseluruhan. Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk mengantisipasi pesanan perakitan.
Dengan demikian, pabrik akan siap memenuhi pesanan pelanggan saat datang. Tetapi, jika tidak ada permintaan, maka stok suku cadang yang tidak diinginkan akan menumpuk.
Contoh Bisnis Manufaktur
Bisnis manufaktur adalah bisnis penciptaan produk baru dari bahan baku atau komponen. Beberapa contoh bisnis manufaktur antara lain: pabrik roti, perusahaan otomotif, konveksi, perusahaan furniture dan lain sebagainya. Bisnis manufaktur tersebut menciptakan produk dan bukan menyediakan layanan.
Penebangaan atau penambangan tidak termasuk contoh bisnis manufaktur karena tidak mengubah barang menjadi produk baru. Konstruksi juga tidak dianggap bisnis manufajtur karena memiliki kategorinya sendiri.
Itulah jenis-jenis proses manufaktur dan contohnya. Setiap jenis proses manufaktur memiliki risiko masing-masing. Bisnis manufaktur yang sukses membutuhkan perpaduan yang baik antara manajemen stok, manajemen penjualan, penetapan biaya produksi serta kontrol kualitas produk. Dan tentu saja, jangan lupa untuk selalu meningkatkan pelayanan terhadap pelayanan konsumen. Kamu juga bisa bekerja sama dengan Shipper untuk menjaga kepercayaan pelanggan dalam pengiriman barang. Apa saja layanan yang Shipper punya? Yuk, kunjungi shipper.id!
Baca Juga : Pengertian, Persamaan Serta Perbedaan Manufaktur dan Produksi
Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:
Latest Article
Stop Lakukan Kesalahan Ini Dalam Produksi Konten!
10 Tips Edit Video Agar Konten Kamu Dilirik Banyak Orang
Edit Video TikTok dengan Mudah Lewat 5 Aplikasi Ini
Belajar Tambah Penjualan TikTok Shop Kamu Lewat Penggunaan Lagu Viral Ini
Cara Meningkatkan Viewers Konten Jualan Kamu di TikTok Shop Sudah Tepat Belum?