6 Cara Menentukan Channel Penjualan Yang Tepat Bagi Produk. Caramu Sudah Tepat atau Belum, Nih?

Marketplace26 May 2023
6-cara-menentukan-channel-penjualan-yang-tepat-bagi-produk

Sobat Shipper, pastinya sudah tahu dong bahwa e-commerce berkembang dengan pesat dan cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama di Asia Tenggara. Gak cuma e-commerce, omnichannel atau integrasi berjualan dalam beberapa channel secara bersamaan juga turut berkembang pesat dengan perkembangan e-commerce ini. Agar toko dan produk kamu tidak kalah dengan seller-seller lainnya, kamu harus mengetahui bahwa cara jualan online sebuah produk yang hendak kamu jual mungkin lebih penting daripada produk itu sendiri. Salah satunya dengan menyesuaikan produk terhadap channel, bukan sebaliknya. Nah, artikel ini akan membantu kamu untuk mengetahui beberapa pertimbangan dalam menentukan channel penjualan dari produk dan brand-mu, apakah di e-commerce atau di channel penjualanmu sendiri. Simak terus, ya!

1. Pahami Sifat dari Produk yang Kamu Jual

Salah satu hal krusial yang harus dilakukan sebelum kamu memulai berjualan dan menentukan cara-cara jualan di e-commerce adalah mengerti produk yang hendak kamu jual, termasuk dari hal branding. Kamu harus dapat menganalisa produkmu sendiri berdasarkan kebutuhan branding.

  • Produk Yang Tidak Memerlukan Branding Yang Besar
    Ketika Sobat Shipper berjualan lewat e-commerce, ini berarti produk yang kamu jual tidak memerlukan branding yang terlalu besar. Hal ini disebabkan karena e-commerce itu sendiri merupakan funnel akhir dari sebuah consumer journey dalam membeli product. Namun yang perlu diingat, berjualan produk ini di e-commerce bukan berarti tidak melakukan branding sama sekali. Kamu tetap harus memperhatikan elemen-elemen branding sehingga kamu tetap bisa stand out dan mencuri perhatian calon kostumermu.
  • Produk Yang Memerlukan Branding 

Apabila kamu menjual produk yang memerlukan branding tinggi agar dapat memaksimalkan keuntungan, kamu harus memprioritaskan channel spesifik seperti website untuk membentuk sebuah pengalaman branding yang dipersonalisasikan. Di dalam website ini, kamu bisa memaparkan semua informasi brand dan produkmu sehingga menjadi tempat bagi calon kostumermu mempelajari lebih jauh mengenai produkmu.

2. Lakukan Tes Produk

Selanjutnya, Sobat Shipper bisa mengumpulkan data mengenai perilaku pembelian yang sudah terjadi di seluruh channel yang kamu gunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan tes produk. Dari test sini, kamu bisa mengetahui kekuatan masing-masing channel penjualanmu, baik dari segi kecepatan penjualan dan juga tipe seasons seperti apa yang cocok dari masing-masing channel. Jika sudah dapat mengetahui hal ini, kamu bisa melakukan strategi penjualan lintas channel seperti cross-sell dan up-sell strategy

3. Analisis Kinerja dari Setiap Produk untuk Membuat Strategi 

Jangan lupa untuk melakukan analisis dari setiap produk yang kamu jual untuk dapat menentukan strategi yang paling tepat dari produkmu. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu Sobat Shipper analisis : 

  1. Penjual teratas dan terbawah (untuk setiap channel, kategori/subcategory, penayangan, hingga atribut).
  2. E-commerce metriks (traffic, konversi, ATV)
  3. Metriks keuangan
  4. Metriks penjualan (jual-tayang, kontribusi, unit setiap transaksi, tingkat perputaran persediaan)

4. Pahami Pasar 

  • Sebelum melakukan distribusi produk di e-commerce, kamu perlu berpikir mengenai produk inti atau produk paling digemari dari masing-masing marketplace dan bagaimana kesesuaian produk tersebut terhadap pasar dan rasio pelanggan terhadap penjualan. Ini juga akan membantu kamu dalam menentukan target pasar paling baik untuk produk yang hendak dijual. Misalnya, dalam menjual produk skincare dengan harga murah, Shopee bisa menjadi channel andalamu. Namun, jika ingin menjual skincare dengan harga sedikit tinggi, Lazada mungkin menjadi pilihamu yang tepat.

5. Ketahui Lokasi Pelanggan dengan Niat Beli Tertinggi dan Biaya Terendah

Sobat Shipper juga harus memahami platform berjualan mana yang paling banyak digunakan oleh demografi target pelanggan dan target pasar kamu. Untuk dapat melakukan hal ini, kamu harus sudah memiliki analisa dari calon kostumermu terlebih dahulu. Jika sudah memilikinya,  kamu juga bisa melakukan analisis produk kompetitor dan lihat channel penjualan mereka. Dari sini, kamu bisa menentukan channel mana yang sesuai dengan persona dari kostumermu yang akan berkontribusi terhadap peningkatan sales. Satu hal yang perlu diingat, kamu bisa memperkenalkan produk yang kamu jual di semua channel, terutama channel yang sekiranya akan menurunkan aktivitas dan perencanaan penjualan yang berlebihan.

6. Jangan Lupakan Persaingan di Pasar

Terakhir, jangan lupakan persaingan di pasar, lalu lakukan pula analisis kompetitor produkmu. Sobat Shipper harus bisa melihat karakter produk terhadap kondisi pasar. Jika produk yang kamu akan jual merupakan produk yang sudah banyak dijual oleh banyak seller, maka kamu harus siapkan kocek lebih untuk bisa mencolok di antara produk-produk kompetitor. Sedangkan jika kamu menjual produk yang unik, maka tugas utamamu adalah melakukan branding agar calon kostumermu bisa mengetahui keunikan dari produkmu tersebut. 

Sobat Shipper, itulah 6 cara untuk mengetahui channel penuualan mana yang tepat dalam memasarkan produkmu. Semoga artikel ini membantu sehingga kamu dapat meningkatkan penjualan kamu. Jangan lupa untuk selalu tawarkan layanan yang terbaik pula, ya, terutama dalam hal pengiriman. Kamu bisa gunakan jasa Shipper yang pastinya akan mempermudah semua urusan logistik dan pengiriman kamu. Baca lebih lanjut di website kami, ya!

Source: Insignia Insights

author

Shipper Indonesia

https://shipper.id/

Shipper Indonesia menjemput paket Anda dan mencarikan harga pengirim terbaik dari agen pengiriman ternama. Cukup siapkan pesanan, jadwalkan waktu penjemputan, dan kami akan mengurus sisanya, pengiriman jadi mudah.

Ingin konsultasi lebih lanjut? Isi data Anda di sini:

+62
Data tidak ditemukan
Periksa di sini untuk setuju dengan kami syarat dan ketentuan.