Panduan Praktis untuk Membuat Tiktok Ads

Daftar Isi 

  1. Menguasai TikTok Ads dari A-Z
  2. TikTok Ads vs Instagram Ads: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis kamu
  3. Benefit menggunakan TikTok ads untuk bisnis kamu
  4. Panduan Praktis untuk Membuat Tiktok Ads
  5. Rahasia TikTok Ads: Memahami Elemen-Elemen Penting dalam Kampanye Iklan
  6. Menjadi Ahli TikTok Ads: Persiapan Untuk Kampanye Iklan Yang Sukses
  7. Cara mengatur budget untuk TikTok ads!
  8. 5 hal yang wajib kamu ketahui saat menggunakan TikTok ads, jangan sampai kena block!
  9. Tren dan prediksi masa depan untuk periklanan di TikTok
  10. Kesalahan umum yang harus dihindari dalam membuat TikTok ads
  11. Best practice di TikTok ads beserta contohnya
  12. Cara mengukur kesuksesan TikTok ads bagi bisnis kamu

Sobat Shipper, Jika kamu ingin mempromosikan produk atau jasa kamu secara online, TikTok Ads bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan menggunakan iklan TikTok, kamu bisa menjangkau target pasar yang lebih luas dan lebih muda. Namun, membuat iklan TikTok tidak semudah membuat postingan biasa di media sosial. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas dan menyajikan panduan untuk operasional pemasangan TikTok ads yang efektif dan sukses.

Memasang TikTok ads

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang cara membuat akun TikTok Ads Manager yang bisa kamu temukan di artikel sebelumnya, pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan tahapan pemasangan iklan TikTok Ads agar Sobat Shipper dapat langsung mencobanya!

Ketika membuat kampanye, penting untuk menentukan tujuan iklan kamu terlebih dahulu. Namun, jangan khawatir karena kamu bisa memilih dari delapan tujuan iklan yang telah disediakan oleh TikTok Ads Manager sebagai berikut :

Gambar: 1

  • Jangkauan : Tampilkan iklan Anda kepada jumlah maksimum orang.
  • Lalu lintas kunjungan : Arahkan lebih banyak orang ke situs web atau aplikasi Anda.
  • Penayangan Video : Tingkatkan tayangan dan engagement iklan video Anda.
  • Interaksi Komunitas : Dapatkan lebih banyak kunjungan profil atau pengikut halaman.
  • Promosi aplikasi : Tambah jumlah pengguna yang menginstal dan berinteraksi dengan aplikasi Anda.
  • Pembuatan Prospek: Dapatkan prospek untuk bisnis Anda.
  • Konversi situs web: Dorong pengguna untuk melakukan tindakan berharga di situs web Anda.
  • Penjualan produk: Jual produk dari TikTok Shop, situs web dan aplikasi anda

Gambar: 2

Selain itu, kamu juga perlu memilih opsi budget iklan, yang tersedia dalam tiga opsi, yakni sebagai berikut :

  • Opsi No Limit: Pada tingkat campaign, iklan kamu akan ditampilkan tanpa batasan jumlah tampilan dan budget iklannya akan ditetapkan pada tingkat Ad Group.
  • Opsi Lifetime: Kamu dapat menentukan budget maksimal yang dapat dikeluarkan untuk campaign dan Ad Group selama periode waktu tertentu.
  • Opsi Daily: Kamu dapat menentukan budget maksimal yang dapat dikeluarkan untuk campaign dan Ad Group setiap harinya.

Gambar: 3

Setelah menentukan tujuan iklan dan opsi budget, kamu bisa mulai membuat kampanye dengan mengklik Create New. Namun, jika kamu ingin menggunakan kampanye yang sudah ada, klik Use Existing. Di tombol Settings, kamu bisa memberi nama kampanye dan mengaktifkan opsi Create Split Test untuk bereksperimen dengan performa Ad Group. Terakhir, pilih opsi budget yang diinginkan dan klik tombol Continue untuk melanjutkan ke pengaturan Ad Group.

Menyesuaikan Ad Group menjadi langkah selanjutnya, yakni menentukan di mana iklan akan ditampilkan, siapa target penontonnya, dan kapan iklan tersebut akan ditampilkan. Semua opsi ini dapat dikonfigurasi dalam Ad Group.

Namun, sebelum mengatur opsi-opsi tersebut, pertama-tama kamu perlu memberi nama Ad Group terlebih dahulu.

Gambar: 4

Apabila kamu siap, mari kita mulai mengkonfigurasi opsi-opsi tersebut!

  • Memilih Jenis Promosi

Pertama-tama, kamu harus menentukan lokasi target penonton. Terdapat dua pilihan yaitu Aplikasi (App) dan Situs Web (Website).

Jika kamu memilih Aplikasi, cukup menghubungkan link aplikasi. Sedangkan jika kamu memilih Situs Web, kamu harus menghubungkan website dengan TikTok Pixel.

  • Menentukan Penempatan Iklan (Ad Placement)

Selanjutnya, kamu perlu menentukan di mana iklan akan ditampilkan. TikTok menyediakan dua opsi:

Penempatan Otomatis (Automatic Placement) – Iklan akan ditampilkan secara otomatis di berbagai platform, mulai dari platform TikTok hingga platform mitra.

Penempatan yang Dipilih (Select Placement) – kamu bisa memilih sendiri di mana iklan akan ditampilkan, baik di TikTok saja atau di platform mitra.

Selain itu, terdapat dua pengaturan tambahan di segmen penempatan iklan yaitu:

Komentar Pengguna (User Comment) – Apabila diaktifkan, audiens dapat memberikan komentar pada iklan kamu.

Pengunduhan Video (Video Download) – Apabila diaktifkan, audiens dapat mengunduh iklan kamu di TikTok.

  • Mengaktifkan Optimasi Kreatif Otomatis (Automated Creative Optimization)

Saat membuat iklan, kamu biasanya mengunggah berbagai aset kreatif seperti gambar, video, dan teks. Dengan mengaktifkan Optimasi Kreatif Otomatis, sistem akan secara otomatis menggabungkan aset kreatif yang kamu miliki. Kombinasi terbaik yang memberikan performa terbaik akan ditampilkan dalam bentuk iklan. Namun, opsi ini tidak wajib diaktifkan dan bisa diabaikan.

Gambar : 5

  • Menentukan Ciri-Ciri Target Audiens

Sekarang, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa yang akan menjadi target penonton iklan kamu. Bagian ini sangat penting! Karena jika dilakukan secara sembarangan, iklan kamu bisa berakhir dengan menjangkau audiens yang salah. TikTok menyediakan opsi targeting yang sangat detail untuk kamu. kamu tidak hanya dapat menentukan demografi penonton, tetapi juga dapat mempertimbangkan minat dan perilaku mereka dalam menggunakan aplikasi tersebut.

Sebelum menentukan ciri-ciri target audiens, ada dua opsi yang dapat kamu pilih:

Membuat Custom Audience – kamu dapat membuat profil “persona” untuk penonton dengan mengunggah file berisi data konsumen atau menggunakan data pengguna di aplikasi dan situs web kamu.

Membuat Lookalike Audience – kamu dapat membuat profil “persona” penonton berdasarkan custom audience yang telah kamu buat sebelumnya.

Setelah memilih opsi yang sesuai, kamu perlu menentukan opsi targeting secara manual. Ada tiga kategori yang harus kamu tentukan:

Demografi – Menentukan jenis kelamin, usia, negara, dan bahasa yang digunakan oleh penonton.

Minat dan Perilaku – Menentukan minat konsumen serta perilaku mereka terhadap konten yang mereka minati (seperti memberi like, share, atau komentar).

Perangkat – Menentukan karakteristik perangkat penonton seperti jenis sistem operasi, jenis koneksi, dan harga perangkat.

  • Mengatur Budget dan Jadwal

Pada level kampanye, anggaran yang kamu tentukan berlaku untuk seluruh Ad Group yang dibuat. Sementara itu, pada level Ad Group, anggaran hanya berlaku untuk satu Ad Group. Seperti halnya anggaran kampanye, kamu perlu memilih antara opsi Harian atau Lifetime:

Harian – Anggaran maksimum yang akan dikeluarkan setiap hari.

Lifetime – Anggaran maksimum yang akan dikeluarkan selama periode tertentu.

Setelah itu, kamu perlu menentukan jadwal iklan. Jika kamu memilih kotak centang Run Continuously, iklan akan terus tampil mulai dari tanggal yang kamu tentukan. Namun, jika kotak tersebut tidak dicentang, kamu dapat menentukan tanggal mulai dan berakhirnya iklan.

Selanjutnya, pada bagian Dayparting, kamu dapat menentukan waktu tampilnya iklan. Jika kamu memilih All Day, iklan akan tampil sepanjang waktu. Namun, jika kamu memilih Select Specific Time, kamu dapat menentukan waktu tampilnya iklan.

Gambar: 6

  • Memilih Strategi Bidding

Tentunya kamu penasaran, bagaimana TikTok menentukan iklan yang akan ditampilkan di antara banyak pengiklan? TikTok menggunakan sistem Bidding atau lelang. Pengiklan dengan tawaran tertinggi berpeluang lebih besar untuk menampilkan iklannya. Biaya yang akan dikeluarkan juga tergantung pada tujuan optimasi. Ada tiga jenis tujuan optimasi yang dapat dipilih:

Click – Kamu ingin mendapatkan sebanyak mungkin klik. Oleh karena itu, biayanya menggunakan Cost per Click (CPC). Dalam arti, kamu perlu membayar ketika audiens mengklik iklan kamu.

Conversion – Kamu ingin audiens melakukan konversi sebanyak mungkin. Biaya yang dikeluarkan juga menggunakan CPC.

Impression – Kamu ingin iklan kamu muncul kepada sebanyak mungkin audiens. Oleh karena itu, biayanya menggunakan Cost per Mile (CPM). Artinya, kamu perlu membayar ketika iklan muncul di depan 1000 audiens.

Selain itu, TikTok juga menyediakan opsi Bid Control. Jika opsi ini dinonaktifkan, TikTok akan menggunakan seluruh anggaran yang telah ditentukan. Namun, jika diaktifkan, kamu dapat menentukan sendiri berapa nilai CPC atau CPM yang akan digunakan dalam bidding.

Gambar: 7

  • Memasang Iklan TikTok

Sekarang saatnya memasang iklan! Ada dua format iklan yang dapat dipilih, yaitu Gambar dan Video. Namun, hanya format video yang dapat diiklankan di TikTok. Lalu, mengapa format iklan gambar tetap tersedia? Format iklan gambar hanya tersedia untuk platform mitra seperti BaBe, TopBuzz, atau Helo. Oleh karena itu, TikTok merekomendasikan agar kamu memilih format video.

Gambar: 8

Kamu dapat mengunggah video iklan atau membuat iklan dengan menggunakan template video TikTok Ads. Selanjutnya, kamu harus menambahkan judul video, caption iklan, dan link iklan. Setelah semuanya terisi, kamu dapat menekan tombol “Submit”.

 

Gambar: 9

Secara keseluruhan, proses pemasangan TikTok Ads mungkin terlihat cukup sulit, namun dengan menggunakan platform TikTok sebagai bagian dari strategi pemasaran, Sobat Shipper dapat memperluas jangkauan, menargetkan audiens dengan lebih tepat dan terus berinovasi sembari membangun bisnis di TikTok.

Setelah Sobat Shipper berhasil menguasai pembuatan TikTok ads, pastikan kampanye iklan kamu berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Untuk memudahkan operasional bisnis kamu,  gunakanlah fitur pelacakan dari Shipper. Dengan fitur ini, pelacakan paket akan lebih mudah dan efisien!

5 OCMS Terbaik Untuk Kelola Bisnis-mu!

Persediaan adalah satu-satunya aset terpenting bagi setiap perusahaan yang menjual barang berwujud. Manajemen persediaan yang efektif memastikan bahwa perusahaan memiliki persediaan barang yang tepat pada waktu dan lokasi yang tepat, dan dapat memenuhi pesanan tepat waktu dan menguntungkan.

Namun, manajemen inventaris saat ini jauh lebih rumit daripada sekadar memantau stok ruang belakang dan menarik produk. Salah satu yang telah berkembang adalah manajemen inventaris omnichannel.

Berbelanja di era digital adalah tentang pengalaman seperti halnya tentang produk yang dibeli. Pelanggan menginginkan pengalaman yang konsisten dan mulus di semua saluran tempat mereka berinteraksi dengan merek. Mereka ingin tahu apa yang ada dalam stok dan di mana stoknya, memiliki beberapa opsi pemenuhan, tahu kapan barang-barang mereka akan siap untuk diambil atau dikirim, dan mendapatkan pengembalian yang sederhana.

Ketika toko gagal memenuhi harapan ini, mereka berisiko kehilangan bisnis pelanggan secara permanen.

Bisnis harus jelas bersaing tidak hanya pada kualitas produk mereka, tetapi juga pada kualitas pengalaman klien yang dapat mereka berikan. Ketika datang ke pembelian internet, taruhannya jauh lebih tinggi karena pembeli dapat dengan cepat menelusuri halaman lain dan memilih vendor yang berbeda.

Bisnis tidak lagi bersaing hanya pada kualitas produk, tetapi juga pada kualitas pengalaman klien yang dapat mereka berikan.

Perusahaan Sobat Shipper harus bertemu pelanggan di mana mereka berada dan memberikan pengalaman berbelanja yang lancar untuk mendapatkan bisnis dan mempertahankan pelanggan. Hal ini memerlukan peningkatan kemampuan manajemen inventaris omnichannel untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang meningkat.

Apa Itu Ritel Omnichannel?

Pelanggan adalah pusat dari ritel omnichannel, bukan produk. Ini artinya berkomunikasi dengan cara yang konsisten dengan alasan mereka menggunakan saluran tertentu dan menunjukkan pemahaman tentang di mana mereka berada dalam siklus hidup pelanggan. Pelanggan dapat melakukan pembelian di mana pun mereka berada, daripada menganggap saluran sebagai silo terpisah, omnichannel melayani limpahan lintas saluran dan memberikan pengalaman pelanggan baik di dalam maupun di antara saluran.

Intinya, omnichannel adalah batas kabur antara berbagai saluran penjualan dan pemasaran, menghasilkan keseluruhan yang mulus dan terintegrasi. Saat perspektif tunggal konsumen dan satu pengalaman perdagangan muncul, perbedaan antara saluran—onsite, sosial, seluler, email, fisik, dan pesan instan—menghilang.

Apa itu OCMS?

Manajemen inventaris di semua saluran disebut sebagai omnichannel management system atau manajemen inventaris omnichannel. Ini termasuk toko fisik, toko online, dan saluran media sosial Sobat Shipper.

Menyediakan inventaris di mana pun konsumen Sobat Shipper berada mungkin tampak sederhana, tetapi sebagian besar pekerjaan dilakukan di bagian belakang. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika Sobat Shipper mempertimbangkan untuk mengembangkan strategi omnichannel:

  • Apakah kamu memiliki perangkat lunak yang dapat menangani sejumlah besar saluran penjualan?
  • Apakah kamu tahu apa yang diinginkan pelanggan, kapan mereka menginginkannya, dan di mana mereka menginginkannya?
  • Apakah kamu memiliki data pelaporan atau peramalan yang kamu perlukan untuk memesan jumlah inventaris yang tepat untuk setiap saluran tanpa menanggung risiko kehabisan stok atau stok mati?
  • Apakah kamu berada pada tahap pengembangan bisnis yang benar untuk mengambil langkah berikutnya?

Merek modern memahami bahwa mengesankan pelanggan membutuhkan lebih dari sekadar produk yang dapat diandalkan dengan harga yang wajar. Banyak bisnis sekarang menekankan pengalaman pelanggan sebagai perbedaan utama. Itu berarti sebuah perusahaan harus unggul dalam setiap interaksi dengan pelanggannya.

Bertemu klien di mana mereka juga merupakan bagian dari memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa. Perusahaan harus menawarkan produk mereka dan menyediakan layanan pelanggan melalui berbagai saluran. Konsumen modern lebih suka berbelanja di berbagai perangkat dan platform. Itu semua tergantung pada apa yang mereka anggap paling nyaman pada saat itu.

Omnichannel Terbaik Untuk Kelola Bisnis

Saat mencari perangkat lunak manajemen inventaris, Sobat Shipper akan menemukan banyak pilihan yang membingungkan. Bagaimana kamu dapat membuat keputusan? jenis industri dan  operasi bisnis sehari-hari akan menentukan fitur manajemen inventaris apa yang Sobat Shipper perlukan dari perangkat lunak tersebut. Pertimbangkan manajemen inventaris sama dengan manajemen aset.

Jadi, Sobat Shipper memerlukan perangkat lunak manajemen inventaris yang memiliki kemampuan yang Sobat Shipper perlukan sekaligus dapat diandalkan dan efektif. Berikut 10 software retail terbaik yang patut dipertimbangkan;

1. Brightpearl

Brightpearl unik karena dikembangkan secara eksklusif untuk bisnis e-niaga, ritel omnichannel, dan grosir. Ini berarti sistem penuh sesak dengan kemampuan terfokus yang tidak menghambat operasi Sobat Shipper dengan fungsionalitas yang berlebihan. Ini menampilkan kemampuan manajemen inventaris yang kuat, serta kemampuan perencanaan permintaan inventaris, yang memastikan perubahan inventaris multisaluran waktu nyata dan perkiraan permintaan yang tepat.

2. Tradegecko

Tradegecko adalah platform berbasis cloud yang sangat penting untuk alur kerja perusahaan. Ini memiliki kemampuan untuk mencakup banyak area dan antarmuka dengan sistem seperti CRM. Sayangnya, di luar Amerika Serikat, sistem akan dihapus secara bertahap pada Juni 2022, dan akan digabungkan dengan produk QuickBooks di Amerika Serikat.

3. Ordoro

Ordoro berfungsi sebagai hub terpadu untuk semua kebutuhan inventaris Sobat Shipper, dan kamu dapat menautkan saluran lain, seperti pemasok dan pasar, ke dalam aplikasi. Sobat Shipper dapat memilih untuk memenuhi pesanan melalui Amazon atau dropshipper pihak ketiga dengan Ordoro. Software ini memungkinkan Sobat Shipper untuk menghubungkan beberapa gudang atau fasilitas penyimpanan, terlepas dari kapasitasnya.

4. Fishbowl

Fishbowl berinteraksi secara mulus dengan berbagai solusi dan platform bisnis populer, termasuk Amazon, QuickBooks, Salesforce, dan lainnya. Sobat Shipper tidak hanya dapat dengan mudah memelihara inventaris, tetapi juga melacak tanggal kedaluwarsa untuk membantu rotasi stok dan mengurangi pemborosan.

5. Atoor

Atoor adalah layanan OCMS dari Shipper yang memberi kemudahan untuk online seller dalam mensinkronisasi beberapa marketplace secara otomatis. Software omnichannel Indonesia ini menyediakan inventaris terpadu, manajemen pesanan, data dan wawasan, dan manajemen produk di berbagai saluran, memungkinkan Sobat Shipper untuk mengelola bisnis di seluruh saluran secara lebih efektif dan efisien. Saat ini Atoor terintegrasi dengan Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Dan Shipper terus menambahkan pasar tambahan.

Ketika Sobat Shipper memahami bahwa ritel omnichannel adalah strategi yang berputar di sekitar konsumen, Sobat Shipper dapat dengan mudah menentukan langkah yang harus diambil untuk mengembangkan bisnis. Jangan ragu untuk menghubungi Atoor untuk mencari tahu tentang Atoor dengan lebih detail.

Tips Sukses Menjadi Affiliate Marketer

Sobat Shipper, Sebelum merangkak lebih jauh. Ada baiknya kita kulik terlebih dahulu definisi dari affiliate marketing itu sendiri, affiliate marketing adalah model dari kiat strategi pemasaran, yang tepat untuk Sobat Shipper jalankan sebagai sebuah aktivitas bisnis. Affiliate marketing sendiri memiliki istilah lain, yang mana istilah tersebut adalah affiliate pemasaran, sama dengan affiliate marketing, affiliate pemasaran adalah strategi dari sebuah bisnis yang saat ini tengah populer untuk dijumpai.

Jenis affiliate marketing sendiri sebenarnya berbeda-beda. Namun, dari setiap jenisnya, affiliate marketing tetap menghadirkan kemudahan dalam program affiliasinya, dimana program affiliasi adalah suatu program dalam affiliate marketing yang dibentuk untuk menghadirkan kemudahan kepada affiliate marketer agar dapat bekerja secara fleksibel baik waktu maupun tempat, serta memerlukan modal yang bisa dibilang cukup minim atau bahkan tidak sama sekali.

Maka dari itu, tidak heran kalau banyak orang yang bilang bahwa affiliate marketer adalah profesi sampingan yang sangat menguntungkan dan layak untuk dicoba. Namun, untuk mendulang kesuksesan saat menjadi seorang affiliate marketer, Sobat Shipper perlu mengetahui berbagai kiat sukses yang berpeluang besar menghantarkan Sobat Shipper pada sebuah kesuksesan. Apa saja tips yang dibutuhkan berikut ini pembahasannya!

1. Mengutamakan Riset

Memangnya sepenting apa sih, riset itu? Jawabannya sangatlah penting. Ya, riset hal yang sangat penting untuk diterapkan karena menjadi akar sebuah konten. Salah satu cara menjadi affiliate marketer yang baik adalah dengan menerapkan riset yang baik pula. Mengapa demikian? Misalnya saja, kita ibaratkan bahwa konten itu adalah sebuah pohon yang memiliki bagian-bagian yang lengkap, dan untuk menghasilkan pohon yang kokoh, kita juga perlu membuat akar yang kokoh, batang yang kokoh, ranting yang kokoh, dan lain sebagainya. Dengan melakukan riset, artinya kita mengokohkan fondasi dari sebuah pohon.

Dan cara terbaik yang dapat Sobat Shipper lakukan adalah dengan melakukan riset kata kunci atau keyword, untuk memastikan kata kunci se-relevan apa yang dapat kamu gunakan. Untuk itu, kamu dapat menggunakan tool Google Keyword Planner yang mampu menunjang suksesnya riset pada keyword diterapkan, atau menggunakan platform lainnya seperti KWFinder, SEMrush, dan Ubersuggest.

Riset berikutnya yang perlu Sobat Shipper terapkan adalah dengan melakukan riset terhadap kompetitor. Ya, ini merupakan tindakan riset yang perlu Sobat Shipper lakukan sebelum membuat konten secara utuh dan menyeluruh. Dimana dalam setiap usaha atau kegiatan yang diberlakukan, kita pasti akan menemui pesaing (kompetitor) yang andal. Untuk itu, dalam mengelola sebuah konten, hendaknya kamu meninjau terlebih dahulu konten yang disajikan pula oleh kompetitor, bukan untuk dijiplak ya… Kegiatan yang satu ini justru dilakukan untuk mencari sebuah referensi, dan menghadirkan konten yang terbaik serta berkualitas.

2. Menyajikan Konten yang Orisinil

Ada banyak jenis konten yang dapat Sobat Shipper sajikan, diantaranya adalah konten tips, konten pembanding, konten review, dan lain sebagainya. Ya, dari setiap jenis konten yang hadir. Untuk tiap-tiap kontennya, kamu perlu melakukan penyajian yang optimal, memiliki daya tarik, dan yang paling utama adalah orisinil.

Hadirnya sebuah konten, memang menjadi media promosi dari prosedur afiliasi. Maka dari itu, bukankah sangat tidak efektif, apabila kamu menjiplak konten milik orang lain, kemudian hanya menyisipkan tautan atau kode referral begitu saja? Tentu, hal tersebut akan mengurangi kepercayaan calon pembeli, dan menjadi hal buruk yang perlu dihindari.

3. Konten Blog Monoton dan Terkesan Membosankan

Kesalahan berikutnya juga muncul pada konten blog yang terlihat monoton dan terkesan membosankan. Tidak hanya orisinalitas, faktor daya tarik juga perlu diperhatikan sebagai bentuk upaya dalam memikat pengunjung untuk melakukan pembelian atau ikut serta bergabung. Menyajikan konten yang monoton, akan berdampak pada minimnya daya tarik yang dibentuk, dan ketidakoptimalan yang hadir pada profesi affiliate marketer yang Sobat Shipper jalankan.

Untuk menyiasati hal tersebut, yang perlu kamu lakukan adalah membuat konten yang timeless alias tidak lekang dengan waktu. Dimana tipe konten tips atau tutorial akan sangat efektif untuk kamu kenakan.

4. Mengetahui Betul Bentuk Produk Atau Layanan Seperti Apa yang Dipromosikan

Berikutnya adalah tidak mengetahui betul produk atau layanan seperti apa yang dipromosikan. Ya, ini merupakan sebuah kesalahan yang umumnya dibuat oleh para pemula affiliate marketer. Memandang jumlah keuntungan yang melimpah, melihat ragam kemudahan yang ditawarkan, seringkali membuat affiliate marketer menggampangkan tindak promosi, tanpa berkeinginan untuk melakukan tindak peninjauan terhadap produk tersebut.

Tentunya kesalahan seperti ini harus diantisipasi dengan melakukan peninjauan di awal, sebelum melaksanakan berbagai bentuk promosi. Karena seorang affiliate marketer sendiri, umumnya akan dipandang sebagai orang yang memiliki pemahaman matang terhadap produk atau layanan seperti apa yang tengah dipasarkan.

5. Mencoba Produk yang Kamu Promosikan

Ketika Sobat Shipper belum mengetahui betul produk atau layanan seperti apa yang dipromosikan. Maka tindak peninjauan dapat dilakukan dengan pemberlakuan proses riset, dan uji coba produk yang memang akan Sobat Shipper lakukan secara personal atau sendiri. Ya, sebelum menghadirkan promosi kepada orang lain, ada baiknya kamu mencoba produk tersebut secara personal.

Terlebih lagi, jika Sobat Shipper telah memilih opsi konten review sebagai tipe konten yang nantinya akan kamu tampilkan sebagai sebuah media promosi. Mencoba produk yang dipromosikan menjadi hal penting yang harus diterapkan, dimana nantinya konten yang kamu sajikan pun bisa terlihat lebih menarik, jujur, dan tertata dengan apik.

6. Membentuk Kesabaran dan Konsistensi

Sebuah bentuk kesuksesan didulang bentuk kesabaran dan konsistensi. Ya, dari sini kita dapat melihat bahwa dalam menjadi affiliate marketer sekalipun, apapun yang bisa didapatkan bukanlah diraih dengan sekejap mata. Semuanya perlu berproses dan harus dijalani dengan kesabaran dan konsistensi.

Apabila strategi penyesuaian konten yang Sobat Shipper terapkan sebagai affiliate marketer kali ini gagal, maka Sobat Shipper perlu melakukan percobaan selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Dimana hasil optimal ini diperoleh dari bentuk kesabaran dan konsistensi terhadap pembentukan yang kian berproses.

Oke, Sobat Shipper itu dia 5 tips Mendulang kesuksesan sebagai seorang affiliate marketer, sangat menarik untuk diterapkan bukan? Nah, untuk Sobat Shipper yang saat jnj tengah merintis bisnis jangan lupa untuk untuk mengenakan jasa otomatisasi pengelolaan inventori dan alokasi stok barang yang tepat ya…

Dimana pada saat ini operasional bisnis menjadi salah satu hal penting yang harus ditinjau dan diperhatikan. Supaya pemesanan dan stok barang terkelola dengan baik dan lancar, kamu bisa mengandalkan Atoor sebagai tools untuk mengontrol otomatisasi inventori produk. Yuk, cek informasi menarik selengkapnya tentang Atoor di Shipper.id!

Mengenali Apa Itu Affiliate Marketing

Sobat Shipper, tentu pernah mendengar istilah affiliate marketing bukan? Yup, istilah yang seharusnya tidak asing lagi nih, di dunia bisnis terkhusus pada strategi pemasaran. Affiliate marketing adalah model bisnis yang telah umum digunakan oleh banyak orang karena dinilai menguntungkan dengan modal yang tidak besar.

Nah, pada affiliate marketing, bisnis yang terlibat di dalamnya disebut sebagai bisnis affiliasi. Yang mana, bisnis afiliasi ini berperan dalam melakukan pembayaran terhadap jasa seseorang yang telah berhasil memperjualbelikan produk atau layanan milik perusahaan tertentu.

Wah, sangat mengesankan bukan, Sob? Bagaimana… Apakah Sobat Semua tertarik untuk mengetahui topik affiliate marketing ini lebih jauh? Yuk, kita tinjau terlebih dahulu serba-serbi mengenai affiliate marketing itu sendiri!

1. Pengertian Affiliate Marketing

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sistem affiliate marketing atau yang bisa disebut sebagai affiliate pemasaran adalah suatu model bisnis yang telah umum digunakan di era digital saat ini. Yup, affiliate marketing ini mengandalkan internet sebagai pihak ketiganya.

Sementara, dalam affiliate marketing ini bisnis yang terlibat dapat disebut sebagai bisnis afiliasi, yang mana bisnis ini berperan besar dalam melakukan pembayaran terhadap jasa seseorang yang telah berhasil memperjualbelikan produk atau layanan milik perusahaan tertentu. Nah, afiliasi pemasaran ini memiliki beragam bentuk dan jenis. Namun, sebelum mencari tahu tentang berbagai bentuk dan jenis affiliate marketing, ada baiknya Sobat Shipper mencari tahu terlebih dahulu, siapa saja sih pelaku kegiatan affiliate marketing itu?

2. Pelaku Kegiatan Affiliate Marketing

Setidaknya pelaku kegiatan affiliate marketing ini terbagi menjadi tiga, diantaranya adalah produsen atau penjual, affiliate (pengiklan), dan konsumen. Mari kita bahas satu persatu mulai dari produsen atau penjual.

a) Produsen atau Penjual

Bisnis affiliate adalah suatu model bisnis yang menawarkan komisi terhadap affiliate (pengiklan), penghasilan baru bisa didapatkan oleh affiliate usai terciptanya interaksi terhadap produk atau layanan yang diiklankan. Penjual atau produsen ini merupakan pihak yang memberikan komisi terhadap affiliate. Dan penjual yang bisa menggunakan bisnis affiliasi ini pun beragam, mulai dari pengusaha tunggal, vendor, merchant, vendor, dan lain sebagainya.

Beragam produk yang bisa diperjualbelikan antara lain adalah perabotan rumah tangga, perlengkapan bayi, barang elektronik, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, jasa pun juga bisa, lho Sob kamu perjual belikan, seperti jasa les privat, jasa salon kecantikan, dan lain sebagainya.

b) Affiliate (Pengiklan)

Selanjutnya adalah affiliate atau yang dapat disebut sebagai pengiklan. Nah, affiliate ini merupakan pihak pengiklan yang menawarkan jasanya kepada penjual, terhadap layanan ataupun produk yang diperjualbelikan. Affiliate hadir dalam bentuk beragam bisa jadi adalah individu atau perusahaan.

Affiliate bertindak untuk mempersuasif audiensnya agar membeli produk atau layanan tertentu yang diiklankan. Ketika konsumen melakukan pembelian, maka affiliate bisa mendapatkan komisi. Target jelas dan spesifik yang dimiliki oleh affiliate, membuat affiliate diyakini memiliki potensi besar dalam melakukan pemasaran terhadap produk.

c) Konsumen

Terakhir adalah konsumen. Yup, ini dia pelaku yang memegang peranan paling penting. Bak, menjadi sebuah istilah yang sering kali kita dengar “bahwa pelanggan itu adalah raja”, dan istilah yang satu ini nyatanya benar adanya, lho. Yup, dalam bisnis affiliasi ini semua tentang konsumen sangat perlu untuk diperhatikan. Mulai dari minat konsumen, tren media sosial milik konsumen, dan lain sebagainya.

Dalam affiliate marketing, penting bagi pengiklan melakukan peninjauan, riset, dan pertimbangan terhadap strategi pengiklanan yang nantinya akan dilakukan. Karena tiap konsumen sendiri memiliki karakteristik yang beragam, dan untuk tetap menarik perhatian konsumen lakukanlah pemilihan strategi yang tepat.

3. Berbagai Contoh Affiliate Marketing di Indonesia

Oke, sebelumnya kita telah mengetahui definisi dan pelaku kegiatan affiliate marketing. Dan kini, yang berikutnya akan dibahas pada bagian ketiga, adalah berbagai contoh dari afiliasi pemasaran atau affiliate marketing.

Apa saja contohnya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

a) Marketplace

Di era digitalisasi ini, ada berbagai marketplace yang bermunculan di Indonesia. Diantaranya adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, dan lain sebagainya. Yang mana komisi dari setiap marketplace ini jumlahnya berbeda-beda. Mulai dari 4% – 10% atau bahkan lebih.

b) Jasa Hosting

Apakah Sobat Shipper seorang blogger? Tawarkan saja jasa hosting yang Sobat Shipper pakai kepada pengunjung blog. Komisi yang diperoleh dari penyedia jasa hosting ini pun terbilang cukup besar. Yang mana persentase komisi yang bisa didapat oleh pengiklan berkisar dari 25% – 70%.

Jasa hosting yang Sobat Shipper pakai pun bisa beragam, mulai dari Niagahoster, Hostinger, Exabytes, dan lai

c) Aplikasi Digital

Dapat disamakan dengan kegiatan afiliasi, beberapa aplikasi digital menawarkan cashback apabila kita melakukan penawaran aplikasi terhadap pengguna lain. Antara lain, aplikasi yang menerapkan sistem affiliasi ini antara lain adalah Bibit dan Shopback.

d) Produk Traveling

Punya hobi jalan-jalan? Atau senang menghasilkan konten terkait dunia pariwisata. Tentu, kamu tidak asing lagi ya dengan berbagai agensi travel khususnya yang ada di Indonesia. Dalam bisnis afiliasi, kamu bisa saja bergabung dengan berbagai program afiliasi yang menyediakan produk traveling.

Antara lain seperti Booking.com, Tiket.com, Klook, Agoda, dan masih banyak lagi. Komisi yang diberikan oleh agensi travel ini pun beragam, mulai dari 5% – 25%. Cukup menarik untuk dicoba bukan?

e) Produk Digital

Layanan kursus digital, layanan musik digital, dan berbagai bentuk layanan berbasis digital lainnya, juga menyediakan program afiliasi, lho. Salah satu produk digital yang sering kali digunakan dan kita dengar adalah Spotify. Yup, pasti Sobat Shipper tidak asing bukan dengan platform yang satu ini?

Maka dari itu, peluang bergabung dalam berbagai program afiliasi sebenarnya besar dan luas.

f) Virtual Private Network (VPN)

Sobat Shipper tentu tidak lagi asing bukan mendengar atau men jumpai Virtual Private Network (VPN)? Yup, VPN ini sering kali menjadi pihak ketiga dikala penjelajahan internet dalam jangkauan luas dilakukan.

Nyaris semua VPN memiliki program affiliate marketing tersendiri. Dan persentase komisinya pun juga beragam, sama halnya dengan contoh affiliate marketing lainnya.

Nah, Sobat Shipper itu dia ulasan mengenai serba-serbi dunia affiliate marketing, mulai dari pengertiannya, siapa saja pelakunya, sampai beragam contohnya. Tentunya, sistem affiliate marketing ini sangat membantu dan cukup mudah dimengerti bukan?

Nah, ketika kamu telah mengoptimalkan pemasaran dengan program affiliate marketing. Jangan lupa pula, untuk memperhatikan operasional bisnismu agar pemesanan dan stok barang terkelola dengan baik, tanpa ada yang terlewat. Nah, jika kamu tengah mencari jasa otomatisasi pengelolaan inventori dan alokasi stok barang yang tepat, kamu bisa menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengatur inventori barangmu secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi mengenai Atoor di Shipper.id!

Kesalahan Pemula dalam Beriklan di Google Ads

Apa itu Google Ads? Google Ads adalah bentuk model dari sebuah layanan periklanan yang memiliki nama lain Google AdWords, yang mana hingga saat ini Google Ads atau Google AdWords telah menjadi layanan periklanan yang cukup populer untuk digunakan oleh banyak pebisnis.

Melakukan periklanan dengan Google Ads dinilai efektif bagi banyak orang. Metode pembayarannya pun cukup variatif, fiturnya juga sangat membantu, dan bisa dengan mudah diterapkan dalam setiap jenis bisnis yang ingin diiklankan.

Namun, Sobat Shipper tahu tidak? Bahwa saat membuat iklan di Google Ads, ada banyak pemula yang seringkali melakukan kesalahan atau kekeliruan, lho. Dan kesalahan-kesalahan tersebut sangat perlu diantisipasi alias dihindari. Kira-kira apa saja ya… Kesalahan-kesalahan yang sering dibuat tersebut? Dan apa saja sih, yang akan terjadi jika kesalahan itu terus-menerus dilakukan dalam jangka waktu yang lama? Yuk, langsung saja kita tinjau pembahasan berikut ini.

1. Melalaikan Riset Kata Kunci

Nah, ini dia kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pengiklan pemula. Ya, melalaikan riset kata kunci. Padahal, riset kata kunci dijalankan agar potensi bisnis bisa diketahui. Maka dari itu, jangan langsung beriklan begitu saja, saat yang lain juga tengah beriklan di Google Ads.

Untuk memudahkan periklanan, Google telah menghadirkan Google Keyword Planner yang terdapat pada dashboard Google Ads. Berbagai hasil riset yang ditampilkan oleh Google Keyword Planner ini terbilang mudah dimengerti dan cukup efektif, dimana dengan memberlakukan riset Sobat Shipper dapat memutuskan apakah bisnis yang saat ini tengah Sobat Shipper jalankan cocok diiklankan di Google.

Jadi, jangan sampai melalaikan riset kata kunci dalam beriklan di ads Google ya, Sob.

2. Asal Pilih Jenis Kata Kunci (Keyword)

Kesalahan yang berikutnya timbul adalah kekeliruan pada saat memilih opsi kata kunci (keyword). Jika kamu telah memberlakukan riset kata kunci, hendaknya kamu juga memperhatikan pemilihan terhadap kata kunci atau keyword itu sendiri. Nah, untuk mengantisipasi kekeliruan terhadap pemilihan jenis kata kunci, kamu perlu mengenali terlebih dahulu jenis kata kunci atau keyword itu sendiri. Seperti apa saja jenisnya? Yuk, langsung saja kita tinjau berbagai jenis keyword berikut ini

a) Broad Match Keyword

Broad Match Keyword, merupakan jenis kata kunci yang satu ini merupakan jenis yang paling banyak menghasilkan impression dibanding dengan 2 jenis keyword atau kata kunci lainnya. Dengan banyaknya Impression yang dihasilkan, Broad Match Keyword pun menjadi jenis kata kunci dengan biaya per klik yang paling murah.

Namun kekurangan dari jenis keyword yang satu ini adalah, Broad Match Keyword akan menarik banyak search term yang sebetulnya tidak tertarget. Maka dari itu, membentuk sikap cermat dan menghadirkan berbagai pertimbangan sangat penting untuk kamu terapkan sebelum menggunakan jenis iklan yang satu ini.

b) Phrase Match Keyword

Jenis berikutnya adalah Phrase Match Keyword, sedikit berbeda dengan Broad Match Keyword, umumnya jenis kata kunci Phrase Match Keyword mendapatkan jumlah impression yang lebih sedikit tidak seperti Broad Match Keyword. Meskipun Impressionnya cenderung sedikit iklan yang kamu tampilkan dapat dimunculkan pada pencarian yang lebih tertarget.

Jika Sobat Shipper ingin menyisipkan tambahan jenis keyword atau kata kunci ke dalam periklanan Google Ads kamu cukup menambahkan tanda “…………”.

c) Exact Match Keyword

Selanjutnya adalah Jenis kata kunci terakhir, yakni jenis Exact Match Keyword. Jenis yang satu ini merupakan jenis yang paling minim menghadirkan impression, lebih minim dari jenis kedua. Namun, ketika jenis kata kunci ini digunakan dengan baik dan tepat, keyword yang dihadirkan bisa mendatangkan paling banyak conversions.

Karena terbilang baik dalam mendatangkan conversions, biaya cpc pada kata kunci atau keyword jenis ini relatif lebih mahal, tidak seperti jenis-jenis sebelumnya. Maka dari itu, untuk menggunakan jenis yang satu ini, kamu perlu merogoh kocek lebih, dan melakukan penambahan terhadap jenis kata kunci dengan menggunakan tanda [………..].

Jadi, jenis kata kunci seperti apa yang direkomendasikan untuk digunakan oleh pemula? Nah, jenis kata kunci yang akan direkomendasikan kepada Sobat Shipper yang baru saja berkuta di dunia Google Ads atau Google iklan, adalah jenis Phrase Match Keyword. Dimana jenis ini memiliki Impression yang lebih sedikit, namun menggaet lebih banyak target yang relevan. Terlebih lagi dalam masalah anggaran yang terlihat lebih minim dibanding jenis Exact Match Keyword.

3. Mengoperasikan Iklan dalam Jumlah Banyak

Kelebihan yang dihadirkan oleh Google ads adalah saat-saat dimana kita bisa melakukan penargetan di berbagai cakupan kata kunci yang dipakai oleh seluruh pengguna Google yang ada di dunia. Namun, adanya keunggulan ini juga menghantarkan pengiklan pada kesulitan sebelum memulai kegiatan pengiklanan. Lantas, dari kata kunci manakah yang harus kita mulai terlebih dahulu?

Umumnya permasalahan mulai terjadi ketika, si pengiklan melakukan penargetan terhadap berbagai jenis keyword atau kata kunci dengan jumlah sebanyak mungkin, padahal si pengiklan tersebut tidak memiliki anggaran yang cukup besar. Dan pada akhirnya setiap kata kunci atau keyword yang ia sisipkan, ia akan selalu mengalami kekalahan saat melakukan penawaran atau bid kamu dengan kompetitor atau pesaing yang memiliki anggaran lebih besar, hingga pada akhirnya bisnis yang kamu jalankan tidak dapat muncul sama sekali.

Maka dari itu, ketika kamu memulai pengiklanan di Google Ads dan budget iklan yang kamu miliki juga tidak terlalu besar, maka yang perlu kamu lakukan adalah memfokuskan diri pada satu atau beberapa kata kunci saja. Hal tersebut terlihat lebih efisien dan efektif bukan?

4. Mengabaikan Optimasi Iklan

Tindakan abai terhadap optimasi pengiklanan merupakan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh pengiklan. Sebagian pengiklan awalnya berpikir bahwa usai iklan dijalankan mereka hanya tinggal menunggu hasil datang. Namun, nyatanya membuat pola pikir seperti itu merupakan sebuah kesalahan. Karena sebuah iklan akan menjadi apik dan bagus apabila dioptimasi secara berkala dan rutin.

Maka dari itu, usahakan setiap hari Sobat Shipper melakukan peninjauan terhadap iklan yang ditayangkan. Jika Sobat Shipper hanya melakukan tindakan set up pada iklan, lalu pergi begitu saja mengabaikan iklan tersebut, maka kamu tidak akan pernah tahu apakah iklan yang telah kamu jalankan sudah betul atau belum. Maka dari itu, optimalkan iklan Google Ads milikmu secara rutin dan berkala ya, Sob.

Sobat Shipper, itu dia berbagai kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pemula dalam beriklan di Google Ads. Nah, ketika pengiklanan yang Sobat Shipper jalankan telah mendulang kesuksesan, maka kamu perlu mengelola pemesanan dan stok barang yang kamu dengan tepat dan baik, dimana kamu dapat menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengontrol inventori produk secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi menarik tentang Atoor di Shipper.id!

Penggunaan Google Keyword Planner

Sobat Shipper, apakah saat ini kamu tengah mencari tool riset keyword yang andal dan terpercaya? Nah, salah satu tool riset yang layak kamu coba adalah Google Keyword Planner, dimana Google Keyword Planner ini menjadi salah satu tool riset keyword yang paling populer di dunia.

Apa kegunaan dari Google Keyword Planner? Dengan hadirnya Google Keyword Planner ini, kamu dapat melakukan berbagai tindak riset kata kunci baik untuk keperluan SEO maupun Google Ads. Dan berbagai manfaat yang akan Sobat Shipper dapatkan, bisa diperoleh secara gratis. Wah, keren sekali bukan? Kira-kira bagaimana caranya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya pada artikel berikut.

1. Apa yang Dimaksud dengan Google Keyword Planner

Apa sih Google Keyword Planner? Nah, Google Keyword Planner atau yang bisa diartikan sebagai perencanaan kata kunci Google, merupakan salah satu layanan yang disediakan di Google Ads. Apa itu Google Ads? Google Ads adalah bentuk layanan periklanan yang memiliki nama lain Google AdWords, dimana sampai saat ini Google Ads menjadi layanan periklanan yang paling populer.

Karena merupakan bagian dari Google Ads, Google Keyword Planner ini seringkali ditemui dengan istilah keyword planner google ads, atau keyword planner adwords. Maka dari itu, mungkin istilah Google Keyword Planner ini menjadi lumrah untuk dijumpai, meskipun dalam istilah yang berbeda.

2. Cara Daftar Google Ads

Nah, sebenarnya Google Keyword Planner ini dapat digunakan dengan dua cara, cara pertama adalah digunakan sekaligus tergabung dalam Google Ads, dan tanpa tergabung dengan Google Ads.

Saat ini kita akan membahas terlebih dahulu panduan mendaftar Google Ads. Seperti apa saja panduan pendaftarannya? Yuk, simak panduan berikut ini.

a) Buat Akun

Untuk kamu yang baru membuat akun Google Ads, langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengklik New Google Ads Account.

b) Pilih Tujuan Google Ads

Di bagian ini terdiri tiga opsi tujuan Google Ads yang dapat kamu pilih. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, melakukan pengarahan kepada pencari untuk memanggil bisnis Sobat Shipper. Kedua, melakukan pengarahan kepada audience untuk beralih ke website bisnis kamu. Dan yang ketiga, adalah memberikan arahan kepada audience untuk mendatangi lokasi bisnis Anda.

Jangan lupa, untuk memastikan kamu memilih tujuan yang paling relevan ya.

c) Masukkan Informasi Bisnis

Tuliskan informasi mengenai bisnis secara tepat dan benar. Dimana kamu dapat menyertakan website bisnis yang saat ini tengah kamu jalankan. Pastikan tidak ada kesalahan terhadap penulisan, seperti halnya typo.

d) Memilih Jangkauan Konsumen

Usai memasukkan informasi bisnis, langkah yang perlu kamu terapkan berikutnya adalah milih jangkauan konsumen.

e) Tentukan Target Pencarian

Menentukan target pencarian menjadi langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan. Pastikan kamu menentukan target yang relevan ya.

f) Buat Headline, Deskripsi, dan Tentukan Budget

Eits, tidak boleh terlewat. Pastikan kamu juga menyisipkan headline, deskripsi, dan pastinya menentukan anggaran alias budget.

g) Tinjau Kembali Baru Pilih Metode Pembayaran

Pastikan kamu meninjau kembali informasi yang telah kamu sertakan, dari awal sampai akhir. Jangan sampai ada kekeliruan ya, Sob. Selanjutnya kamu bisa pilih metode pembayaran deh.

2. Cara Menggunakan Google Keyword Planner

Sebelum menggunakan Google Keyword Planner, kita harus tahu terlebih dahulu, nih. Mengenai kiat-kiat penggunaannya. Setelah sebelumnya kita mengulik kiat pendaftaran Google Ads, kali ini kita akan simak runtutan langkah yang bisa kita terapkan untuk menggunakan Google Keyword Planner.

a) Buka Google Ads

Pertama-tama kamu dapat membukan Google Ads terlebih dahulu. Pilihlah menu Tools, kemudian pilih Keyword Planner.

b) Discover New Keywords

Jika kamu ingin menemukan saran kata kunci di Google Keyword Planner, ada dua cara yang bisa diterapkan. Dimana cara pertama adalah dengan menyisipkan kata kunci atau keyword seperti apa yang ingin kamu riset. Yang mana, kata kunci tersebut harus benar-benar relevan dengan produk yang kamu iklankan.

Misalnya saja, kamu memasukkan 5 – 10 kata kunci yang relevan dengan produk kecantikan. Setelah semua keyword telah dimasukkan, klik Get Result. Setelahnya Google akan menyediakan hasil risetnya, dimana informasi yang diberikan adalah mengenai average monthly, top of page bid, competition, serta saran kata kunci.

c) Get Search Volume and Forecast

Dapatkan volume pencarian dan perkiraan. Fitur Google Keyword Planner yang dapat kamu gunakan berikutnya adalah Get Search Volume and Forecast. Dengan hadirnya fitur ini kamu mendapatkan kedua informasi, yaitu forecast dan historical metrics.

Cukup sisipkan keyword yang ingin kamu riset. Setelahnya kamu akan mendapatkan informasi mengenai perkiraan jumlah klik, perkiraan jumlah Impression, biaya periklanan yang dibutuhkan, perkiraan biaya per klik, dan perkiraan penempatan iklan Google Ads di hasil pencarian.

3. Cara Efektif Menggunakan Google Keyword Planner

Oke, Sob… Bila sebelumnya kita sudah membahas cara umum menggunakan Google Keyword Planner. Kali ini kita akan membahas mengenai cara efektif menggunakan Google Keyword Planner. Dimana cara ini dapat kamu terapkan agar Google Keyword Planner mu dapat digunakan lebih optimal.

a) Menggunakan Fitur Filter Keyword

Cara yang satu ini dapat kamu terapkan lho, Sob. Dimana kamu dapat memanfaatkan fitur filter kata kunci untuk menemukan ide kata kunci yang lebih variatif dan beragam.

b) Melakukan Riset Kata Kunci Milik Kompetitor

Hadirnya Google Keyword Planner ini memunculkan peluang besar untuk kamu mengetahui berbagai ide kata kunci milik kompetitor. Dimana pada fitur Discover New Keywords, kamu dapat menyisipkan URL website agat riset terhadap keyword dapat dilakukan. Nah, hal ini juga berlaku untuk website milik kompetitor Sobat Shipper. Dimana kamu dapat memasukkan URL website milik kompetitor.

c) Melakukan Penyetingan Terhadap Lokasi Pencarian

Perlu kamu ketahui, bahwa Google Keyword Planner melakukan riset keyword planner, berdasarkan pada negara yang kamu daftarkan untuk pertama kali. Namun, jangkauan riset kata kunci juga dapat dIpersempit lho, Sob… Bahkan hingga tingkat kota sekalipun. Hal ini pastinya membuat periklanan yang kamu buat jauh lebih optimal dan efisien bukan?

d) Cari Tahu Perangkat Seperti Apa yang Digunakan dan Lokasi yang Populer

Dengan Google Keyword Planner, kamu juga dapat melakukan tindak pencarian terhadap perangkat seperti apa, yang umumnya digunakan oleh pengguna untuk melakukan pencarian kata kunci dan lokasi populer untuk kata kunci tersebut.

Nah, Sobat Shipper itu dia serba-serbi mengenai Google Keyword Planner yang menarik untuk kamu ketahui. Bagaimana? Fitur yang satu ini sangat layak untuk dicoba bukan? Nah, ketika kamu telah menggunakan Google Keyword Planner secara optimal. Jangan lupa pula untuk mengenakan jasa otomatisasi pengelolaan inventori dan alokasi stok barang yang tepat! Dimana saat ini operasional bisnis juga penting untuk diperhatikan, lho.

Maka dari itu, agar pemesanan dan stok barang terkelola dengan baik, kamu bisa menggunakan Atoor sebagai tools untuk mengatur inventori produk secara otomatis. Harganya kompetitif, kualitasnya pun terjamin. Yuk, cek informasi menarik tentang Atoor di Shipper.id!

Tips Meningkatkan Skill Copywriting Pada Google Ads

Cara Membuat Copywriting – Layaknya, menjumpai deretan iklan yang sering kali muncul di Google. Melakukan penulisan script terhadap iklan memang kelihatannya begitu mudah. Namun, faktanya penulisan iklan ini tidak bisa dilakukan asal-asalan, lho. Yup, perlu ada penerapan copywriting sebagai kunci utama menciptakan daya tarik lewat tulisan.

Menariknya, skill copywriting ini dapat berperan ketika dipergunakan oleh berbagai pelaku usaha, mulai dari startup, dropshipper, reseller, sampai pebisnis-pebisnis besar sekalipun. Maka dari itu, skill copywriting ini akan terus membantu dan meningkatkan kinerja bisnis Sobat Shipper.

Hmm… Gimana? Sudah tertarik untuk mengulik topik skill copywriting ini? Kalau sudah. Yuk, mari kita bahas berbagai serba-serbi mengenai skill copywriting!

1. Memahami Definisi Copywriting

Copywriting merupakan sebuah teknik untuk mempengaruhi pembaca mengikuti beragam bentuk arahan atau petunjuk yang nantinya akan diberikan. Arahan tersebut memiliki tujuan terhadap pembaca agar mereka dapat membeli, mendaftar, ataupun berlangganan dengan layanan yang kita tawarkan.

Copywriting ini sifatnya persuasif, maka dari itu amat umum untuk Sobat Shipper temui di berbagai tempat. Terlebih lagi di era digital saat ini, berbagai media digital pun juga telah menerapkan copywriting ini. Layaknya, papan reklame, Google Ads, billboard, ataupun buletin email.

2. Copywriting Pada Google Ads

Sebelum menelisik lebih jauh, mari kita tinjau terlebih dahulu apa itu Google Ads? Google Ads atau Google AdWords, merupakan layanan periklanan yang paling populer untuk saat ini.

Yang mana Google Ads ini menerapkan sistem PPC (pay-per-klik), dan hanya akan membayar saat iklan yang dipromosikan mendapatkan hasil, layaknya sebuah interaksi pengunjung seperti aktivitas mengklik, mengunjungi situs, atau menghubungi bisnis.

Nah, Iklan berbasis PPC dapat ditinjau dalam bentuk teks pada bagian teratas, maupun bagian terbawah dari halaman pencarian. Oleh karenanya, skill copywriting ini menjadi amat penting untuk dapat diterapkan. Yang mana pada umumnya, istilah copywriting dalam dunia advertising layaknya Google Ads ini seringkali disebut Ad copy. Yang dalam kata lain Ad copy memiliki peran dalam meningkatkan Ad relevance dan menurunkan bid harga iklan pada fitur Google Ads.

3. Berkenalan dengan Bagian Ad Copy

Mari berkenalan terlebih dahulu dengan beragam bagian pada Ad copy. Nah, Ad copy ini sendiri terdiri dari tiga bagian pokok. Diantaranya adalah Headline, Description, dan URL Path. Mari kita mulai dari Headline terlebih dahulu.

a) Headline

Headline atau judul ini memiliki ukuran yang cukup besar, yang mana ia terdiri dari tiga bagian dan memiliki 30 karakter. Maka dari itu ada beberapa hak yang perlu diperhatikan dalam penulisan headline.

Antara lain adalah seberapa relevan judul dengan kebutuhan pengguna, penempatan huruf kapital yang baik, serta penataan kalimat yang tepat.

b) Description

Lain halnya dengan headline, description memiliki dua bagian, dan karakter yang lebih banyak. Yakni, sebanyak 90 karakter. Seperti namanya, deskripsi ini berperan dalam memberikan berbagai penjelasan.

Nah, deskripsi ini hendaknya dimuat dengan baik Sama halnya dengan headline. Yang mana peninjauan seberapa relevannya deskripsi, penempatan huruf kapital, dan penataan kalimat, amat perlu untuk diperhatikan.

c) URL Path

URL Path merupakan bagian pokok yang memiliki karakter paling sedikit, yakni 15 karakter dengan 2 bagian. URL Path yang ada pada Google Ads dapat dimodifikasi dan dimanfaatkan untuk mengoptimalisasi penulisan keyword.

4. Meninjau Berbagai Tips Ad Copy Pada Google Ads

a) Mengenali Pelanggan

Tak kenal maka kenalan. Yup, sebagai seorang pebisnis Sobat Shipper harus bisa berkenalan dan memahami karakter pelanggan dengan baik, terhadap apa yang sebenarnya para pelanggan butuhkan dan inginkan. Dengan adanya pengenalan yang dibentuk secara tepat dan baik. Maka, daya tarik yang terbentuk pun akan semakin kuat pula.

Pahamilah apa yang mereka butuhkan, buatlah Ad copy yang menarik dan telah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, dan korelansikanlah semua hal tersebut untuk menumbuhkan kepuasan para pelanggan. Karena, Ad copy yang tepat adalah Ad copy yang dapat dibuat se-relevan mungkin dengan kebutuhan pelanggan.

b) Lakukanlah Riset

Eits, jangan salah ya Sob. Membuat iklan pun kita juga perlu riset, lho. Kira-kira riset seperti apa ya yang dibutuhkan? Yuk, simak.

  • Riset Kompetitor

Ingin mulai membuat iklan? Ketahuilah terlebih dahulu pengiklanan yang telah dibuat oleh para kompetitor sebelumnya. Melalui mesin pencarian Google, Sobat Shipper dapat memasukkan keyword dan meninjau beragam hasil pencariannya.

Dari hasil pencarian tersebut, Sobat Shipper dapat melakukan peninjauan dan analisis terhadap bentuk iklan yang disajikan para kompetitor.

  • Riset Keyword

Setelah menganalisis bentuk iklan milik kompetitor Sobat Shipper juga perlu memberlakukan riset terhadap keyword. Antara lain, platform penunjang yang bisa digunakan adalah KWFinder, SEMrush, Ubersuggest, Google’s Keyword Planner, dan lain sebagainya.

Setelah menemukan keyword yang tepat dan relevan, kamu bisa menyertakan keyword tersebut di tiga bagian pokok yang sempat dibahas tadi. Diantaranya adalah Headline, Description, dan URL Path.

c) Buatlah Judul dan Headline yang Menarik

Kreativitas dan inovasi memang dibutuhkan dalam setiap pembuatan konten. Termasuk pada copywriting iklan yang juga harus dibuat menarik baik judul maupun headlinenya. Sama halnya seperti konten blogging dan video, judul menjadi perhatian yang penting untuk ditinjau. Maka dari itu, penempatan kalimat persuasif yang proporsional, serta penjelasan beragam manfaat dari pelayanan yang ditawarkan. Dapat menjadi tips pembuatan judul yang baik dan tepat.

Kemudian pada headline, umumnya headline yang menarik itu perlu dicantumkan sebuah lead atau pembukaan paragraf yang juga punya daya tarik dan persuasif. Nah, untuk menciptakan daya tarik inilah, Sobat Shipper dapat menerapkan berbagai tips layaknya mengawali penjelasan dengan fakta, serta membangkitkan rasa keingintahuan tinggi kepada para calon pelanggan.

d) Kualitas Copywriting Juga Perlu Untuk Ditinjau

Membuat copy Ad yang menarik memang penting. Namun, kualitas juga tidak boleh dinomor sekiankan, karena kualitas terhadap suatu copy Ad, seharusnya dapat dibarengi dengan dibentuknya sebuah daya tarik.

Nah, beberapa hal yang dapat Sobat Shipper lakukan untuk membuat copy Ad yang berkualitas sebenarnya tidak beda jauh dengan konten kepenulisan pada umumnya, diantaranya adalah.

  • Penulisan yang tidak bertele-tele dan terkesan simpel untuk dipahami
  • Diperuntukkan dengan penjabaran manfaat dan peranan yang jelas
  • Memastikan bahwa headline maupun deskripsi, telah sesuai dengan pelayanan yang diiklankan.
5. Tutuplah dengan Kalimat Persuasif

Apapun bentuk copywriting mu, jangan lupa untuk selalu memastikan bahwa terdapat unsur persuasif yang ada di dalam teks tersebut. Umumnya, di akhir teks pasti Sobat Shipper sering menjumpai ajakan untuk memulai, bergabung, ataupun mendaftar.

Dan bentuk ajakan tersebut umumnya dapat dikatakan sebagai CTA. Nah, Sobat Shipper juga dapat menggunakan CTA ini untuk mendorong sekaligus memberikan komitmen kepada calon pelanggan.

Nah, Sobat Shipper itu dia serba-serbi mengenai skill copywriting pada Google Ads, khususunya tentang berbagai tips yang dapat diterapkan di dalamnya.

Memberlakukan penerapan copywriting dengan baik memang penting, namun memilih jasa ekspedisi yang tepat juga tak kalah penting. Dan kamu dapat menjatuhkan pilihanmu kepada SHIPPER, jasa ekspedisi yang berkualitas dengan harga kompetitif, dan pastinya terpercaya.

Tips Memasang Iklan Pada Google Ads

Tips Beriklan di Googel – Mungkin banyak dari Sobat Shipper yang telah familiar dengan istilah Google AdSense atau Google Ads yang satu ini ya… Itu lho, layanan pengiklan yang dinaungi secara langsung oleh Google. Nah, Google Ads ini dapat menjadi media promosi yang amat cocok untuk Sobat Shipper gunakan terhadap jasa maupun produk milik mu sendiri lho, Sob.

Maka dari itu, bagi kamu yang tengah tertarik dengan fitur menarik dari Google yang satu ini, artikel ini akan menghadirkan informasi yang cocok untukmu tentang berbagai tips memasang iklan pada Google Ads. Memangnya apa apa saja sih tipsnya? Yuk, simak sampai tuntas!

1. Ketahui Dulu Definisinya

Istilah Google Ads, memang telah menjadi istilah yang amat sering berseliweran untuk kita jumpai dimana-mana.Tapi, sebenarnya apa itu Google Ads? Mari, kita jumpai terlebih dahulu definisi dari Google Ads itu sendiri.

Google Ads adalah sebuah layanan periklanan berbasis CPC (cost-per-click), dan merupakan layanan periklanan paling populer untuk saat ini. Nah, sistem periklanan yang hadir pada Google Ads ini, memungkinkan pemilik blog ataupun website memperoleh penghasilan terhadap iklan yang telah dipasang.

Untuk benefit sendiri bisa didapatkan oleh kedua pihak. Yakni, pihak pengiklan maupun pihak partisipan yang mengiklankan. Namun, untuk sekarang Sobat Shipper akan disuguhi informasi mengenai pihak pengiklan terlebih dahulu.

2. Benefit Pihak Pengiklan

Yuk kita kupas tuntas, apa saja sih, benefit yang sebenarnya bisa didapatkan ketika Sobat Shipper menjadi pengiklan Google Ads.

a) Pemasaran Menjadi Lebih Akurat dan Relevan

Google mampu menargetkan layanan iklan terhadap orang yang tengah butuh jasa atau produk milik Sobat Shipper, lalu mengiklankan jasa atau produk tersebut karena dianggap relevan atau sesuai dengan kebutuhan. Dari sinilah, pemasaran bisa ditargetkan menjadi lebih akurat dan relevan

bMenjadi Barometer Kesuksesan

Setiap interaksi yang terjadi pada iklan dapat ditinjau oleh pengiklan. Ketika pengunjung melakukan pembelian, pemesanan, dan lain sebagainya juga dapat diketahui dengan jelas. Dengan meninjau berbagai hal ini Sobat Shipper dapat mengetahui progres pengiklanan, biaya rata-rata pengeluaran, dan platform promosi yang relevan.

Berbagai media penunjang juga bisa Sobat Shipper gunakan, layaknya alat analisis yang dapat digunakan untuk meninjau kebiasaan berbelanja para pengunjung.

c) Melakukan Pengelolaan Terhadap Promosi

Akun Google Ads dapat dikelola dengan berbagai media penunjang. Yang tentunya dapat menghemat waktu, serta memungkinkan berbagai bentuk perubahan terhadap akun dengan praktis dan cepat.

3. Tips Beriklan di Google Ads 

Setelah membahas definisi dan benefit menjadi pengiklan di Google Ads, selanjutnya mari kita bahas berbagai tips mengenai cara beriklan di Google Ads dengan baik dan benar tentunya.

a) Cari Tahu Tujuan Pengiklanan

Tentukanlah apa tujuan Sobat Shipper melakukan pengiklanan dan apa yang ingin Sobat Shipper iklankan. Misalnya, kamu ingin melakukan pengiklanan terhadap suatu produk. Maka dari itu Sobat Shipper harus memastikan produk apa yang akan diiklankan, media penunjang apa saja yang akan digunakan, serta hal apa yang ingin ditingkatkan.

Jangan sampai Sobat Shipper tidak memiliki tujuan dalam melakukan pengiklanan di Google Ads. Karena pada akhirnya hal tersebut akan membawa anggapan bahwa Google Ads tidak efektif, efisien, dan hanya membuang-buang uang.

b) Dimana Lokasi Kamu Beriklan?

Google Ads menyediakan berbagai pilihan yang bisa pengiklan pilih, termasuk memilih lokasi. Ya, Google Ads dapat membuat Sobat Shipper melakukan tindak pemilihan lokasi dari iklan yang nantinya akan ditampilkan.

Termasuk dalam lingkup radius atau jarak tertentu dari toko milik Sobat Shipper, ataupun dapat melingkupi keseluruhan kawasan dan negara (baik skala nasional maupun skala internasional).

Tujuan dari ditetapkannya tempat mengiklankan pelayanan, adalah untuk mendapatkan calon pelanggan yang tepat dan performa yang juga cakap. Layaknya ketika  Sobat Shipper menarget pasarkan Indonesia sebagai tempat mengiklankan layanan, untuk berbagai rinciannya Sobat Shipper dapat melakukan penambahan terhadap nama kota di Indonesia, seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Malang, Yogyakarta, dan lain sebagainya.

c) Memberlakukan Riset Keyword Atau Kata Kunci

Eits… Jangan salah, tidak hanya dalam membuat konten. Dalam beriklan juga perlu lho yang namanya riset. Dan salah satu riset yang paling utama adalah riset kata kunci. Yup, riset kata kunci atau keyword ini lagi-lagi menjadi hal penting yang harus diterapkan.

Dua hal terpenting yang harus diperhatikan dalam riset kata kunci ini adalah, pastikan bahwa kata tersebut relevan dengan pelayanan yang Sobat Shipper iklankan, serta banyak digunakan oleh warganet di mesin pencarian layaknya Google.

Platform yang dapat Sobat Shipper gunakan untuk meriset kata kunci antara lain adalah Google Keywords Planner, WordTracker, KWFinder, SEMrush, dan lain sebagainya. Jangan lupa memberlakukan riset ini ya, Sob. Karena riset kata kunci merupakan faktor kesuksesan dari keberhasilan bisnis.

d) Meninjau Harga Pasang Ads dengan Tepat dan Bijak

Jangan sampai diabaikan apalagi dilupakan nih, Sob. Ya, ini adalah tahapan akhir yang harus bisa dipersiapkan sebelum iklan dibuat melalui Google Ads, dan hal yang perlu ditinjau tidak lain dan tidak bukan adalah biaya iklan google ads yang nantinya akan Sobat Shipper keluarkan.

Sebenarnya anggaran mengiklankan layanan di Google Ads dapat dikatakan amat fleksibel dan mudah. Sobat Shipper dapat menentukan anggaran ini berdasarkan besarnya ruang lingkup bisnis, kuantitas atau banyaknya anggaran, serta keuntungan yang bisa kamu peroleh. Namun, perlu untuk digaris bawahi bahwa ketika budget semakin tinggi. Maka, semakin banyak pula tingkat kunjungan, dan semakin besar juga adanya peluang dalam jumlah penjualan.

Setelah mempersiapkan berbagai hal tersebut, tahapan berikutnya yang harus Sobat Shipper terapkan adalah membuat iklan di Google Ads secara langsung. Oh iya, pastikan kamu mengunjungi website resmi mereka ya Sob.

Gimana, Sob? Sudah paham bukan, mengenai bagaimana cara beriklan dengan Google Ads? Jika sudah jangan lupa untuk melakukan evaluasi atau bentuk peninjauan ulang, agar efektivitas pengiklanan mu dapat tercapai ya, Sob. Oh, iya ketika iklan yang kamu sajikan mulai menarik minat banyak orang, dan seketika orderan pun mulai padat merayap, jangan pusing ya…

Karena tak ada salahnya, lho untuk kamu menggunakan tools otomatisasi yang satu ini. Nah, tools otomatis ini dapat membantu kamu dalam mengelola inventori, seperti halnya pada Atoor yang bisa mengoptimalkan layanan penjualan kamu. Daripada penasaran… Yuk, langsung saja cek berbagai informasi mengenai Atoor dan berbagai artikel menarik lainnya hanya di Shipper.id!

Berbagai Jenis Iklan Pada Google Ads

Jenis Iklan Google Ads – Ada berbagai macam cara yang bisa Sobat Shipper terapkan untuk meningkatkan angka penjualan, kepopuleran, ataupun ketenaran terhadap bisnis yang tengah dijalankan. Namun, di era digital ini, sebenarnya strategi seperti apa sih, yang harusnya dapat digunakan?

Nah, layaknya menjadi hal umum, hampir sebagian besar dari kita pasti telah mengetahui bahwa ada jutaan orang yang menggunakan mesin pencarian Google. Mulai dari melakukan berbagai bentuk pencarian informasi, seperti mencari sebuah jasa maupun produk yang mereka butuhkan.

Maka dari itu, pada artikel kali ini Sobat Shipper akan disajikan dengan taktik digital marketing yang dapat digunakan pada fitur Google Ads, yuk simak sekarang!

1. Apa Itu Google Ads?

Apa itu Google Ads? Diantara Sobat Shipper mungkin sudah memahami betul apa yang dimaksud dengan Google Ads. Namun, pada artikel kali ini kita akan mengulas kembali apa sih, itu Google Ads? Google AdWords atau yang dapat disebut juga sebagai, Google Ads adalah sebuah layanan periklanan dan salah satu bagian dari fitur mesin pencarian Google.

Sistem pembayaran yang dilakukan Google Ads ini pada dasarnya adalah sistem PPC (pay-per-klik), yang mana pada sistem PPC ini pengiklan hanya akan membayar saat iklan yang dipromosikan mendapatkan hasil, seperti berbagai interaksi pengunjung layaknya aktivitas mengklik, mengunjungi situs, atau menghubungi bisnis.

Nah, ada banyak jenis iklan yang dapat Sobat Shipper pilih sebagai media promosi produk ataupun bisnis milik Sobat Shipper. Dan pada pembahasan ini, kamu akan disajikan dengan berbagai jenis iklan  Google Ads.

2. Jenis-jenis Iklan yang Ada Pada Google Ads

Sebelumnya sempat disinggung, bahwa Google Ads ini memiliki lima jenis iklan yang beragam, antara lain adalah search campaign, display campaign, shopping campaign, video campaign, dan App campaign. Disini Sobat Shipper akan diajak untuk mengulik satu per satu jenis iklan yang disuguhkan pada Google Ads. Yuk, kita simak sekarang juga!

1. Search campaign (Promosi Pencarian)

Jenis iklan yang satu ini diberlakukan pada jaringan pencarian. Sebagaimana mestinya fitur pengiklanan Google Ads, iklan pada suatu produk atau layanan akan ditampilkan ketika pengguna memasukkan keyword yang telah ditargetkan pada mesin pencarian Google.

Nah, deretan situs web yang merupakan iklan berbayar ini akan dimunculkan pada posisi paling atas, dan memiliki ciri khas khusus, yakni ikon “Ad”. Sementara situs web yang bukan merupakan iklan, akan ditampilkan di bagian bawah usai deretan situs web pengiklanan berbayar dimunculkan.

2. Display campaign (Promosi Tampilan)

Jenis iklan yang disuguhkan Google Ads selanjutnya adalah display campaign atau dapat disebut sebagai Promosi tampilan. Lantas, bagaimana jenis iklan ini dijalankan? Sebenarnya sangat mudah dan umum juga untuk dijumpai. Yup, penerapan display campaign ini biasanya akan ditawarkan langsung oleh pihak Google itu sendiri.

Yang mana, hal yang ditawarkan oleh Google adalah bentuk penayangan atau penempatan suatu iklan banner di halaman situs web atau platform yang telah memenuhi syarat. Di antara lain penampilan Google Ads ini dapat kita lihat pada platform blogging layaknya Blogger atau WordPress, serta platform YouTube.

3. Shopping campaign

Sobat Shipper sudah tahu belum, bahwa shopping campaign ini sebenarnya merupakan satu kesatuan dari search campaign, lho. Yang mana shopping campaign ini sendiri, lebih mengoptimalkan tampilan visual terhadap pengiklanan sebuah produk. Dan visual ini amat ditonjolkan pada halaman pencarian.

Namun, meski masih menjadi satu kesatuan, Sobat Shipper dapat melihat perbedaan yang cukup jelas pada search campaign dan shopping campaign ini, lho. Yang mana, jika search campaign ini sendiri mengoptimalkan tampilan terhadap deretan situs web berbayar. Sementara shopping campaign, mengoptimalkan terhadap visual atau gambarnya. Jadi, pada jenis visual campaign ini Sobat Shipper dapat membuat bentuk gambar yang menarik dan apik.

4. Video campaign (Promosi Video)

Kalau bentuk iklan yang satu ini pasti sering dijumpai oleh Sobat Shipper, terutama untuk Sobat Shipper yang sering kali cari konten tutorial, resep masakan, sampai lihat video klip musik penyanyi idolamu. Yup, jenis pengiklanan yang satu ini amat lumrah untuk dijumpai pada platform YouTube. Yang mana, iklan Google Ads ini sendiri tampil dalam bentuk video yang muncul pada tayang YouTube.

Jenis iklan yang dapat ditampilkan pun beragam, dan berikut ini Sobat Shipper akan disajikan dengan ragam jenis video campaign yang terbilang umum untuk dijumpai.

  • TrueView Ads

Jenis iklan yang satu ini disuguhkan dengan dua opsi yang dibuat dan diatur langsung oleh YouTube, diantaranya opsi yang mengharuskan skippable yang berdurasi 12 detik dan 6 menit, lalu opsi yang mengharuskan non-skippable berdurasi 15 – 20 detik. Tipe iklan ini pun juga terbagi menjadi dua, diantaranya adalah tipe video discovery Ads dan in stream Ads.

  • Video Discovery Ads

Jenis iklan ini tidak dapat dilewati sesuai dengan namanya. Sama halnya dengan TrueView Ads, Non Skippable Ads juga terbagi menjadi dua, diantaranya adalah :

Pre-roll ads

Jenis iklan yang satu ini merupakan iklan yang muncul sebelum video ditayangkan atau diputar

Mid-roll Ads

Lain halnya dengan pre-roll Ads, jenis iklan Mid-roll Ads ini merupakan jenis iklan yang  dapat muncul di pertengahan video, atau bahkan setelah video dijalankan selama 10 menit atau lebih.

  • Bumper Ads

Jenis iklan Bumper Ads inj sebenarnya masih termasuk dalam kategori non-skippable ads yang durasi videonya 6 detik, Umumnya jenis iklan Bumper Ads ini akan

ditampilkan pada awal ataupun akhir video dan dibayarkan berdasarkan cost per miles.

5. App campaign (Promosi Aplikasi)

Jenis Google Ads yang satu ini dapat dipergunakan untuk mendorong target audiens melakukan bentuk interaksi terhadap platform yang dimiliki oleh pengiklan, seperti halnya menginstal aplikasi yang ditawarkan.

Nah, jenis iklan App Campaign umum ditampilkan pada berbagai jaringan layaknya halaman penelusuran YouTube dan Google Play.

3. Beragam Pilihan Tawaran

Istilah terhadap tawaran yang Sobat Shipper buat adalah “maximum bids” atau jumlah maksimal disediakan untuk sebuah iklan. Jadi, meski penuh dengan fleksibilitas, pada fitur Google Ads Sobat Shipper tidak akan menghabiskan lebih dari jumlah yang  telah ditentukan terhadap iklan tersebut.

Nah, berikut ini adalah  3 opsi untuk tawaran atau bids. Yang mana diantaranya adalah Cost-per-click (CPC), Cost-per-mille (CPM), dan Cost-per-engagement (CPE).

Nah, itu dia pembahasan mengenai pengiklanan pada Google Ads, bagaimana apakah kamu tertarik? Ketika pengiklanan terhadap produk mu berhasil… Jangan lupa untuk melakukan peninjauan terhadap penggunaan tools otomatisasi ya. Tools otomatis ini dapat membantu mengelola inventori, layaknya Atoor yang bisa mengoptimalkan layanan penjualan kamu. Yuk, cek informasi selengkapnya di Shipper.id!

Cara Menggunakan Google Ads Bagi Pemula

Cara menggunakan Google Ads – Pasti Sobat Shipper sudah tidak asing lagi dong ya, dengan metode iklan Google yang satu ini. Yup, iklan Google atau yang acap kali disebut sebagai Google AdWords merupakan sebuah metode pengiklanan yang tengah populer dan dinilai memiliki prospek yang baik.

Iklan Google ini memiliki begitu banyak peranan bagi para pebisnis, baik pebisnis perintis maupun pebisnis besar sekalipun. Ya, terutama untuk kamu yang baru merintis bisnis nih, Sob. Dengan memasang Google Ads yang ruang lingkupnya luas, maka bisnis maupun produk mu memiliki kesempatan untuk dikenal banyak orang.

Tapi… Dikala baru merintis bisnis, mungkin Google Ads ini menjadi sesuatu yang baru bagi Sobat Shipper. Nah, maka dari itu artikel ini akan menyajikan berbagai informasi cara menjalankan Google Ads dan cara menggunakan Google Ads yang tepat agar dapat membantu kamu dalam berbisnis. Tak hanya itu, Sobat Shipper juga akan disuguhkan dengan panduan lengkap melakukan pendaftaran pada Google Ads.

Seperti apa saja sih, pembahasannya? Yuk, kita tinjau mulai dari sekarang!.

1. Mengenali Apa Itu Google Ads

Pertama-tama mari kita berkenalan terlebih dahulu, tentang apa itu Google Ads? Google AdWords atau yang sering kali disebut sebagai Google Ads adalah layanan periklanan yang diminati banyak orang, dan tengah menjadi tren saat ini. Adanya Google Ads ini, dapat membantu Sobat Shipper untuk menampilkan  iklan yang relevan bagi para audiens

Google Ads ini pertama kali dirilis pada tahun 2000 silam, dan telah membantu tindak pengiklanan terhadap jutaan pebisnis. Tentunya, Sobat Shipper harus melakukan pembayaran terhadap layanan pengiklanan ini, agar iklan yang Sobat Shipper tampilkan, dapat muncul ketika pencarian menggunakan keyword tertentu diberlakukan pada mesin pencarian Google.

2. Pentingnya Memberlakukan Riset

Pada Google Ads, iklan ditampilkan pada mesin pencarian Google, dengan kata kunci tertentu yang relevan terhadap produk ataupun jasa milik Sobat Shipper. Maka dari itu, riset terhadap kata kunci pun amat diperlukan dalam penerapan Google Ads ini. Antara lain platform yang dapat digunakan dalam riset kata kunci ini adalah Google Keywords Planner, Ubersuggest, WordTracker, KWFinder, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, sebelum membuat periklanan tentu kamu butuh gambaran kan, Sob? Maka dari itu, riset terhadap kompetitor juga sama pentingnya untuk dilakukan. Berbagai riset yang dapat kamu terapkan antara lain seperti, memperhatikan jelas bagaimana tata kalimat iklan dibuat, meninjau kata persuasif yang digunakan, sampai penyampaian seperti apa yang telah diberikan.

Eits, pemberlakuan riset kompetitor ini bukan berarti untuk dijiplak ya… Layaknya pembuatan konten pada umumnya, dalam membuat iklan Sobat Shipper juga perlu membangkitkan inovasi dan kreativitas dalam diri sendiri.

3. Tindak Pembayaran Terhadap Google Ads

Sebelum memberlakukan pengiklanan terhadap Google Ads, beberapa hal penting untuk Sobat Shipper tinjau dan pertimbangkan. Salah satunya adalah pada modal iklan, yang jangan sampai berakibat merugikan karena terlampau besar dibanding dengan penghasilan. Oleh karenanya, peninjauan dan evaluasi penting untuk Sobat Shipper lakukan secara berkala dan terperinci.

Perlu diperhatikan, bahwa ada beberapa cara pembayaran yang dapat dilakukan pada Google Ads. Salah satunya adalah pembayaran terhadap iklan yang hanya perlu dilakukan ketika ada audiens yang melakukan pengeklikan ataupun bentuk interaksi lainnya. Yang mana hal ini biasa disebut sebagai “Pay per Thousand Impression”. Atau yang dapat diartikan sebagai, “kamu akan dikenakan biaya hanya setiap ada 1000 orang yang menyaksikan iklan pada halaman mesin pencarian Google.”

Tak hanya istilah “Pay per Thousand Impression” Istilah lain yang juga ditemui dalam cara pembayaran Google Ads ini adalah  “Pay per Click” Atau umumnya disingkat sebagai PPC. Nah, pada sistem PPC ini Sobat Shipper diharuskan untuk melakukan pembayaran ketika audiens melakukan interaksi layaknya mengklik iklan. Sedangkan, jika iklan tersebut hanya dilihat begitu saja tanpa adanya pengeklikan, Google tidak akan melakukan penarikan biaya.

Cara pembayaran lain yang dapat dilakukan adalah Biaya Per Konversi (Pay per Conversion) dimana pada cara yang satu ini, pembayaran wajib untuk dilakukan terhadap Google, hanya ketika audiens memenuhi target yang telah ditentukan. Contohnya adalah ketika mereka sungguh-sungguh melakukan pengaksesan terhadap situs iklan yang ditampilkan,  yang mana ini dapat ditinjau dari durasi waktu memperhatikan situs, produk apa yang nantinya akan dibelanjakan, layanan apa yang kemudian akan digunakan, dan paket langganan yang bisa mereka tentukan.

4. Tata Cara Daftar Google Ads

Sebelumnya kita telah membahas berbagai konsep dan tata kerja yang berlangsung terhadap Google Ads. Lantas, apakah Sobat Shipper telah tertarik untuk menggunakan jasa Google Ads ini? Karena selanjutnya yang perlu dilakukan, adalah pendaftaran terhadap akun di Google Adwords.

Dan berikut adalah proses pendaftaran serta pembayaran pada Google Ads :

1. Buka Browser dan Mulai Akses Situs Google Ads

Langkah pertama yang perlu Sobat Shipper lakukan adalah membuka platform browser, dan memulai akses terhadap situs Google Ads. Ada baiknya, Sobat Shipper melakukan berbagai bentuk peninjauan terlebih dahulu, sebelum masuk ke proses pendaftaran.

2. Memberlakukan Proses Sign In

Setelah meninjau tampilan dan isi website Google Ads, selanjutnya Sobat Shipper dapat memberlakukan proses Sign In dengan mengklik tulisan “Get started” atau dapat disebut sebagai “Mulai sekarang”. Setelahnya, kamu pun bisa memilih opsi yang bertuliskan “Akun Google Ads baru.”

3. Menampilkan Berbagai Pertanyaan

Sebelum benar-benar melakukan periklanan, pada proses pendaftaran ini Sobat Shipper akan disajikan dengan berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab. Yang mana pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain meliputi, tujuan pokok penggunaan layanan periklanan, penamaan yang digunakan terhadap bisnis, alamat situs yang akan dikunjungi audiens setelah mengklik iklan, dan jangkauan penargetan terhadap konsumen.

4. Melakukan Berbagai Pengisian Lainnya

Tak sampai disitu, karena ada beberapa pengisian lain yang perlu Sobat Shipper lakukan selanjutnya, dan hal tersebut adalah pengisian terhadap keyword atau kata kunci terhadap pencarian produk maupun jasa. Namun, perlu diingat ya Sob… Untuk jangan lupa memberlakukan riset keyword terlebih dahulu.

Kemudian setelahnya, kamu juga bisa melakukan pengisian terhadap kolom yang meliputi headline dan deskripsi iklan, pengisian terhadap nomor ponsel pun juga ikut disertakan sebagai narahubung yang nantinya dapat dihubungi konsumen.

5. Memilih Opsi Pembayaran

Setelah melakukan seluruh prosedur pendaftaran, selanjutnya akan muncul tiga pilihan paket pembayaran yang dibuat oleh Google, yang mana paket pembayaran ini akan Sobat Shipper bayarkan di setiap bulannya.

Google Ads ini sifatnya fleksibel, maka dari itu Sobat Shipper akan diberikan kebebasan untuk menentukan budget atau paket pembayaran mana yang nantinya akan dipilih. Oh iya, setelah selesai menentukan paket pembayaran, jangan lupa untuk menyelesaikan transaksi pembayaran dengan baik dan tepat ya.

Nah, Sobat Shipper itu dia pembahasan mengenai Google Ads, semoga bermanfaat dan bisa diterapkan untuk membantu bisnis mu ya… Jika banjir orderan mulai melanda karena pengiklanan yang Sobat Shipper terapkan sukses, Sobat Shipper bisa mempertimbangkan untuk menggunakan tools otomatisasi untuk membantu mengelola inventori, layaknya Atoor yang dapat mengoptimalkan layanan penjualan kamu.

Yuk, langsung saja cek ragam informasi menarik mengenai Atoor di Shipper.id!